Uji Hipotesis Penelitian Metode Pengumpulan Data

55

3.4.5 Uji Hipotesis Penelitian

Pengujuan hipotesis penelitian dilakukan melalui uji statistik t, uji statistik F Fishier, dan uji koefisien determinan Adjusted R 2 . 3.4.5.1 Uji statistik t Uji Signifikansi Parsial Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variabel-variabel terikat Kuncoro, 2013 : 244. Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen secara parsial. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel masing- masing independen yaitu: keadilan, kepatuhan Wajib Pajak, pengetahuan Wajib Pajak, sistem perpajakan, dan diskriminasi terhadap variabel-variabel dependen yaitu persepsi Wajib Pajak mengenai etika perlawanan pajak tax offenses, etika penggelapan pajak tax fraud, dan etika penghindaran pajak secara illegal tax evasion. Maka nilai Signifikan t dibandingkan dengan derajat kepercayaannya. Apabila Sig t lebih besar dari 0,05 maka H diterima. Demikian pula sebaliknya jika Sig t lebih kecil dari 0,05, maka H ditolak. Bila H ditolak ini berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen Ghozali, 2011 : 101. Universitas Sumatera Utara 56 3.4.5.2 Uji Statistik F Uji Signifikansi Simultan Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen secara simultan. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel masing- masing independen yaitu: keadilan, kepatuhan Wajib Pajak, pengetahuan Wajib Pajak, sistem perpajakan, dan diskriminasi terhadap variabel-variabel dependen yaitu persepsi Wajib Pajak mengenai etika perlawanan pajak tax offenses, etika penggelapan pajak tax fraud, dan etika penghindaran pajak secara illegal tax evasion. Secara bebas dengan Signifikan sebesar 0,05, dapat disimpulkan Ghozali, 2011:98. 1. Jika nilai Signifikan 0,05 maka H a diterima dan H ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. 2. Jika nilai Signifikan 0,05 maka H a ditolak dan H diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Universitas Sumatera Utara 57 3.4.5.3 Koefisien Determinasi Adjusted R 2 Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah diantara 0 dan 1. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Kuncoro, 2013 : 247. Insukindro menekankan bahwa koefisien determinasi hanyalah salah satu dan bukan satu-satunya kriteria memilih model yang baik. Alasannya, bisa suatu estimasi regresi linear menghasilkan koefisien determinasi yang tinggi, tetapi tidak konsisten dengan teori ekonomika yang dipilih oleh peneliti, atau tidak lolos dari uji asumsi regresi linear asumsi klasik, misalnya, maka model tersebut bukanlah model penaksir yang baik dan seharusnya tidak dipilih menjadi model empirik Insukindro, 1998.

3.5 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Pada bagian ini akan diuraikan penafsiran mengenai variabel yang dipilih oleh peneliti sekaligus dengan definisi operasional dan cara pengukurannya. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Menyebabkan Wajib Pajak Melakukan Tax Offenses, Tax Fraud, dan Tax Evasion (Studi Empiris di KPP Pratama Medan-Polonia)

0 0 11

Faktor-Faktor yang Menyebabkan Wajib Pajak Melakukan Tax Offenses, Tax Fraud, dan Tax Evasion (Studi Empiris di KPP Pratama Medan-Polonia)

0 0 2

Faktor-Faktor yang Menyebabkan Wajib Pajak Melakukan Tax Offenses, Tax Fraud, dan Tax Evasion (Studi Empiris di KPP Pratama Medan-Polonia)

0 0 15

Faktor-Faktor yang Menyebabkan Wajib Pajak Melakukan Tax Offenses, Tax Fraud, dan Tax Evasion (Studi Empiris di KPP Pratama Medan-Polonia)

1 2 30

Faktor-Faktor yang Menyebabkan Wajib Pajak Melakukan Tax Offenses, Tax Fraud, dan Tax Evasion (Studi Empiris di KPP Pratama Medan-Polonia)

0 2 3

Faktor-Faktor yang Menyebabkan Wajib Pajak Melakukan Tax Offenses, Tax Fraud, dan Tax Evasion (Studi Empiris di KPP Pratama Medan-Polonia)

0 0 11

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi wajib pajak mengenai etika penggelapan pajak (tax evasion). (studi empiris di kpp pratama medan-polonia)

1 1 15

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi wajib pajak mengenai etika penggelapan pajak (tax evasion). (studi empiris di kpp pratama medan-polonia)

0 0 2

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi wajib pajak mengenai etika penggelapan pajak (tax evasion). (studi empiris di kpp pratama medan-polonia)

1 1 17

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi wajib pajak mengenai etika penggelapan pajak (tax evasion). (studi empiris di kpp pratama medan-polonia)

1 3 52