strategi tidak hanya didefenisikan sebagai cara untuk mencapai tujuan karena strategi dalam konsep manajemen strategik mencakup juga penetapan berbagai
tujuan itu sendiri yang diharapkan akan menjamin terpeliharanya keunggulan kompetitif perusahaanya. Tujuan utama pembuatan strategi oleh perusahaan
adalah agar perusahaan mampu menghadapi perubahan lingkungan dalam jangka panjang. Solihin 2012:25
2.2.2 Tipe Strategi
Strategis pada tingkat bisnis bertujuan untuk mengembangkan suatu bisnis yang akan memungkinkan perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif atau
pesaingnya dalam suatu pasar atau industri. Terdapat dua belas tipe strategi yag dapat dilakukan oleh perusahaan yang dikelompokkan dalam empat bagian
David 2002: 46 yaitu: 1.
Strategi Integrasi Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, dan integrasi horizontal. Secara
kolektif dirujuk sebagai strategi integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal membuat perusahaan dapat mengendalikan distributor, pemasok,
dan atau pesaing. a.
Integrasi ke Depan Integrasi ke depan termasuk memperoleh kepemilikan atau
meningkatkan kendali pada distributor atau pengecer. Strategi ini dipilih jika distributor organisasi sangat mahal, mutu distributor
terbatas, organisasi bersaing dalam industri sedang bertumbuh, organisasi mempunyai modal dan sumber daya manusia yang
Universitas Sumatera Utara
diperlukan untuk mengelola bisnis baru, keunggulan produk stabil sangat tinggi, distributor memperoleh laba yang besar.
b. Integrasi ke Belakang
Strategi yang mencari kepemilikan atau kendali lebih besar pada perusahaan pemasok. Strategi ini tepat jika perusahaan pemasok tidak
dapat diandalkan, terlalu mahal, atau tidak dapat memenuhi keperluan perusahaan.
c. Integrasi Horizontal
Integrasi horizontal merujuk pada strategi mencari kepemilikan dari atau lebih besar atas perusahaan pesaing. Salah satu kecenderungan
paling signifikan dalam manajemen strategis adalah bertambahnya pengunaan integrasi horizontal sebagai strategi pertumbuhan. Merjer,
akusisi, dan pengambilalihan diantara pesaing dapat mendongkrak skala ekonomis dan meningkatkan pengalihan sumber daya serta
kompetensi. Strategi ini memiliki tujuan yaitu untuk mendapatkan kepemilikan atau untuk meningkatkan pengendalian para pesaing.
2. Strategi Intensif
Kelompok strategi ini disebut sebagai strategi intensif karena mensyaratkan berbagai upaya yang intensif untuk meningkatkan posisi
yang kompetitif perusahaan dengan produk yang sudah ada. Kelompok strategi ini meliputi tiga strategi yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a. Strategi Penetrasi Pasar
Berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang sudah ada di pasar lewat usaha pemasaran yang lebih gencar. Strategi
ini banyak dilakukan sendiri atau kombinasi dengan strategi lain. b.
Pengembangan Pasar Pengembangan pasar termasuk memperkenalkan produk atau jasa yang
sudah ada ke wilayah geografi baru. Tujuan dari strategi ini adalah memperbesar pangsa pasar.
c. Pengembangan Produk
Pengembangan produk adalah strategi yang mencari peningkatan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa
yang sudah ada. Hal ini dapat dilakukan jika produk atau jasayang dihasilkan berada pada tahapan jenuh.
3. Strategi Diversifikasi
Terdapat tipe – tipe strategi diversifikasi yaitu konsentrik, horisontal, dan konglomerat.
a. Diversifikasi Konsentrik
Menambah produk atau jasa baru, tetapi berkaitan secara luas disebut diversifikasi konsentrik. Jika penambahan produk baru berkaitan
secara signifikan akan memperkuat penjualan yang sudah ada.
Universitas Sumatera Utara
b. Diversifikasi Horisontal
Menambah produk atau jasa yang tidak berkaitan untuk pelanggan yang sudah ada. Strategi ini dilakukan untuk meningkatkan
pendapatan. c.
Diversifikasi Konglomerat Menambah produk atau jasa baru tetapi tidak berkaitan. Strategi ini
baik dilakukan jika laba sedang menurun. 4.
Strategi Defensif Strategi defensif adalah strategi yang bertujuan untuk bertahan. Adapun
jenis dari strategi defensif adalah sebagai berikut : a.
Penciutan Penciutan usaha terjadi ketika suatu organisasi mengubah kelompok
lewat penghematan biaya dan aset untuk mendongkrak penjualan dan laba yang menurun. Strategi ini dapat disebut juga sebagai strategi
berbalik atau reorganisasional, penciutan dlakukan untuk memperkuat kompetensi yang mendasar dari suatu organisasi.
b. Divestasi
Menjual suatu divisi atau bagian dari organisasi. Strategi ini dilakukan apabila organisasi telah melakukan penciutan dan gagal menghasilkan
yang dibutuhkan.
Universitas Sumatera Utara
c. Likuidasi
Menjual semua aset perusahaan bagian demi bagian untuk nilai dari aset berwujud. Strategi ini dilakukan apabila organisasi telah
melakukan strategi penciutan dan divestasi namun tidak berhasil.
2.2.3 Strategi Bisnis