BAB II KERANGKA TEORI
2.1 Pengertian Bisnis
Bisnis dalam ilmu ekonomi merupakan suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen untuk mendapatkan keuntungan atau laba.
Istilah bisnis berasal dari bahasa inggris yaitu business, yang berasal dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun
masyarakat. Suryatama 2008: 1 Menurut Huat dalam Suryatama 2008: 3 kata bisnis didalam artian yang
luas istilah yang bersifat umum yang menunjukkan semua institusi dan kegiatan yang memproduksi jasa dan barang dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Bisnis menjadi sebuah sistem yang memproduksi jasa dan barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luas.
2.2 Strategi 2.2.1 Pengertian Strategi
Strategi sebagai sebuah kosa kata pada mulanya berasal dari bahasa
yunani, yaitu ‘strategos’. Kata ‘strategos’ ini berasal dari kata ‘stratos’ yang berarti militer dan ‘ag’ yang artinya memimpin Purnomo dan Zulkieflimansyah,
1999: 8. Berdasarkan pemaknaan ini, maka strategi pada awalnya bukan kosa kata disiplin ilmu manajemen, namun lebih dekat dengan bidang kemiliteran.
Strategi Solihin 2012:24 didefenisikan sebagai berbagai cara untuk mencapai tujuan. Sejalan dengan perkembangan konsep manajemen strategik,
Universitas Sumatera Utara
strategi tidak hanya didefenisikan sebagai cara untuk mencapai tujuan karena strategi dalam konsep manajemen strategik mencakup juga penetapan berbagai
tujuan itu sendiri yang diharapkan akan menjamin terpeliharanya keunggulan kompetitif perusahaanya. Tujuan utama pembuatan strategi oleh perusahaan
adalah agar perusahaan mampu menghadapi perubahan lingkungan dalam jangka panjang. Solihin 2012:25
2.2.2 Tipe Strategi
Strategis pada tingkat bisnis bertujuan untuk mengembangkan suatu bisnis yang akan memungkinkan perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif atau
pesaingnya dalam suatu pasar atau industri. Terdapat dua belas tipe strategi yag dapat dilakukan oleh perusahaan yang dikelompokkan dalam empat bagian
David 2002: 46 yaitu: 1.
Strategi Integrasi Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, dan integrasi horizontal. Secara
kolektif dirujuk sebagai strategi integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal membuat perusahaan dapat mengendalikan distributor, pemasok,
dan atau pesaing. a.
Integrasi ke Depan Integrasi ke depan termasuk memperoleh kepemilikan atau
meningkatkan kendali pada distributor atau pengecer. Strategi ini dipilih jika distributor organisasi sangat mahal, mutu distributor
terbatas, organisasi bersaing dalam industri sedang bertumbuh, organisasi mempunyai modal dan sumber daya manusia yang
Universitas Sumatera Utara
diperlukan untuk mengelola bisnis baru, keunggulan produk stabil sangat tinggi, distributor memperoleh laba yang besar.
b. Integrasi ke Belakang
Strategi yang mencari kepemilikan atau kendali lebih besar pada perusahaan pemasok. Strategi ini tepat jika perusahaan pemasok tidak
dapat diandalkan, terlalu mahal, atau tidak dapat memenuhi keperluan perusahaan.
c. Integrasi Horizontal
Integrasi horizontal merujuk pada strategi mencari kepemilikan dari atau lebih besar atas perusahaan pesaing. Salah satu kecenderungan
paling signifikan dalam manajemen strategis adalah bertambahnya pengunaan integrasi horizontal sebagai strategi pertumbuhan. Merjer,
akusisi, dan pengambilalihan diantara pesaing dapat mendongkrak skala ekonomis dan meningkatkan pengalihan sumber daya serta
kompetensi. Strategi ini memiliki tujuan yaitu untuk mendapatkan kepemilikan atau untuk meningkatkan pengendalian para pesaing.
2. Strategi Intensif
Kelompok strategi ini disebut sebagai strategi intensif karena mensyaratkan berbagai upaya yang intensif untuk meningkatkan posisi
yang kompetitif perusahaan dengan produk yang sudah ada. Kelompok strategi ini meliputi tiga strategi yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a. Strategi Penetrasi Pasar
Berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang sudah ada di pasar lewat usaha pemasaran yang lebih gencar. Strategi
ini banyak dilakukan sendiri atau kombinasi dengan strategi lain. b.
Pengembangan Pasar Pengembangan pasar termasuk memperkenalkan produk atau jasa yang
sudah ada ke wilayah geografi baru. Tujuan dari strategi ini adalah memperbesar pangsa pasar.
c. Pengembangan Produk
Pengembangan produk adalah strategi yang mencari peningkatan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa
yang sudah ada. Hal ini dapat dilakukan jika produk atau jasayang dihasilkan berada pada tahapan jenuh.
3. Strategi Diversifikasi
Terdapat tipe – tipe strategi diversifikasi yaitu konsentrik, horisontal, dan konglomerat.
a. Diversifikasi Konsentrik
Menambah produk atau jasa baru, tetapi berkaitan secara luas disebut diversifikasi konsentrik. Jika penambahan produk baru berkaitan
secara signifikan akan memperkuat penjualan yang sudah ada.
Universitas Sumatera Utara
b. Diversifikasi Horisontal
Menambah produk atau jasa yang tidak berkaitan untuk pelanggan yang sudah ada. Strategi ini dilakukan untuk meningkatkan
pendapatan. c.
Diversifikasi Konglomerat Menambah produk atau jasa baru tetapi tidak berkaitan. Strategi ini
baik dilakukan jika laba sedang menurun. 4.
Strategi Defensif Strategi defensif adalah strategi yang bertujuan untuk bertahan. Adapun
jenis dari strategi defensif adalah sebagai berikut : a.
Penciutan Penciutan usaha terjadi ketika suatu organisasi mengubah kelompok
lewat penghematan biaya dan aset untuk mendongkrak penjualan dan laba yang menurun. Strategi ini dapat disebut juga sebagai strategi
berbalik atau reorganisasional, penciutan dlakukan untuk memperkuat kompetensi yang mendasar dari suatu organisasi.
b. Divestasi
Menjual suatu divisi atau bagian dari organisasi. Strategi ini dilakukan apabila organisasi telah melakukan penciutan dan gagal menghasilkan
yang dibutuhkan.
Universitas Sumatera Utara
c. Likuidasi
Menjual semua aset perusahaan bagian demi bagian untuk nilai dari aset berwujud. Strategi ini dilakukan apabila organisasi telah
melakukan strategi penciutan dan divestasi namun tidak berhasil.
2.2.3 Strategi Bisnis
Strategi bisnis merupakan strategi yang pada level unit bisnis dan starteginya lebih ditekankan untuk meningkatkan posisi pesaing produk atau jasa
perusahaan di dalam suatu industri atau segmen pasar tertentu Solihin, 2012:196.
Strategi bisnis juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi – fungsi kegiatan manajemen, seperti strategi
pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi strategi yang berhubungan dengan keuangan. Rangkuti,
2009:7
2.2.4 Manajemen Strategi
Manajemen strategi dapat didefenisikan sebagai seni dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan
fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai obyektifnya.David 2002:5.
Fokus manajemen strategis terletak pada memadukan manajemen, pemasaran, keuanganakunting, produksioperasi, penelitian dan pengembangan,
serta sistem informasi komputer untum mencapai keberhasilan organisasi. Proses
Universitas Sumatera Utara
manajemen strategi terdiri dari tiga tahap yaitu perumusan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi. Pertama, perumusan strategi termasuk
pengembangan misi bisnis, mengenali peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan obyektif jangka
panjang, menghasilkan strategi alternatif, dan memilih strategi tertentu untuk dilaksanakan. Kedua, implementasi strategi menuntut perusahaan untuk
menetapkan obyektif tahunan, memperlengkapi dengan kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalaokasikan sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan
dapat dilaksanakan. Implementasi strategi termasuk pengembangan budaya mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif, mengubah arah
usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi, dan menghubungkan konpensasi karyawan dengan prestasi
organisasi. Ketiga, evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Tiga macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah : 1
Meninjau faktor – faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi 2 Mengukur prestasi 3 Mengambil tindakan korektif. Evaluasi strategi diperlukan
karena keberhasilan hari ini bukan merupakan jaminan keberhasilan di masa depan. Keberhasilan selalu menciptakan masalah baru dan berbeda. David,
2002:5
2.3 Formulasi Strategi Melalui Informasi SWOT
Formulasi strategi merupakan rencana jangka panjang perusahaan. Formulasi strategi dimulai dengan kegiatan analisis situasi. Alat analisis situsional
yang banyak dilakukan dalam melakukan formulasi strategi adalah analisa SWOT.
Universitas Sumatera Utara
Analisis SWOT adalah keseluruhan evaluasi tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan Kotler, 2009:51. Menurut Syafrizal Helmi
2008: 253 SWOT adalah singkatan dari Strength Kekuatan, Weakness Kelemahan, Opportunity Peluang, dan Threat Tantangan. Analisis SWOT
berisi evaluasi faktor internal perusahaan berupa kekuatan dan kelemahannya dan faktor eksternal berupa peluang dan tantangan. Strategi yang dipilih harus sesuai
dengan kapasitas internal perusahaan dengan situasi eksternalnya. Hasil analisis SWOT akan diperoleh strategis memutuskan ke arah mana perusahaan dapat
tumbuh dan berkembang. Rangkuti, 2009: 19 Jatmiko 2003: 179 SWOT adalah suatu alat yang penting yang dapat
membantu para manajer mengembangkan tipe strateginya yang terdiri dari empat kemungkinan, yaitu : perpaduan antara kekuatan – peluang SO, perpaduan
antara kelemahan – peluang WO, perpaduan antara kekuatan – ancaman WT. Menentukan faktor kunci lingkungan internal dan eksternal merupakan bagian
yang paling sulit dalam mengembangkan matriks SWOT. Oleh karena itu setiap perusahaan harus melakukan analisis SWOT agar mampu memenangkan
persaingan bisnis. Tanpa memiliki strategi yang baik, maka usaha tersebut akan mengalami kemerosotan.
Menurut Rangkuti 2009: 24 Proses penyusunan perencanaan strategi dalam analisis SWOT melalui dua tahapan yaitu :
1. Tahap pengumpulan data
Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data, tetapi merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan
Universitas Sumatera Utara
pra-analisis. Pada tahap ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data eksternal dan internal. Model yang dapat dipakai pada tahap pengumpulan
data terdiri atas dua yaitu: a.
Matriks Internal Factors Analysis Summary IFAS b.
Matriks External Factors Analysis Summary EFAS 2.
Tahap Analisis Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh
terhadap keberlangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah menggabungkan IFAS+EFAS yang bertujuan untuk mengetahui hasil sub
total IFAS dan sub total IFAS. Secara lebih rinci, sub total dari masing masing akan dimasukkan kedala Diagram SWOT untuk mengetahui posisi
dan strategi apa yang akan diterapkan pada perusaahaan.
2.4 Analisis Lingkungan 2.4.1 Analisis Lingkungan Internal