2.5.1 Jenis Pengembangan Usaha
Jenis pengembangan usaha sepeti yang dikutip dari Subagyo 2008:29 disebutkan bahwa ada jenis pengembangan usaha yaitu :
1. Pengembangan Vertikal
Pengembangan vertikal adalah perluasan usaha dengan cara membangun unit bisnis baru yang masih memiliki hubungan langsung
dengan bisnis utamanya. 2.
Pengembangan Horizontal Pengembangan horizontal adalah pengembangan usaha yang
bertujuan memperkuat bisnis untuk pembangunan usaha baru yang bertujuan memperkuat bisnis utama untuk mendapatkan keunggulan
komparatif, yang secara line produk tidak memiliki hubungan dengan core bisnisnya.
2.6 Penelitian Terdahulu
Alfi Amalia 2012 dengan penelitian “Analisis Strategi Pengembangan Usaha Pada UKM Batik Semarangan di Kota Semarang”. Penelitian
menggunakan alat analisis Matriks SWOT. Penelitiani ini menghasilkan 13 alternatif strategi yaitu : 1 Menggunakan teknologi modern untuk meningkatkan
produksi 2 Mempertahankan kualitas produk 3 Mengembangkan usaha dengan memanfaatkan bantuan modal dari pemerintah 4 Mengadakan pelatihan terhadap
Universitas Sumatera Utara
pegawai 5 Merektuk tenaga ahli 6 Pembukuan terhadap administrasi dan keuanagn 7 Bekerja sama dengan pedagang batik besar 8 Meningkatkan
promosi melalui internet terutama pada saat diadakan SEMAGRES 9 Menawarkan produk keorganisasian atau kelompok 10 Meningkatkan kualitas
pelayanan terhadap pelanggan 11 Meningkatkan desain motif yang kreatif dan menarik 12 menambah modal dengan melakukanpinjaman kepemrintah melalui
BUMN 13 Menambah saluran Distribusi. Pretty Elisabeth Siahaan 2008 dengan judul “Analisis Strategi
Pengembangan Usaha Restoran Rice Bowl Studi kasus pada Restoran Rice Bowl Botani Square, Bogor. Hasil dari penelitian ini adalah Rice Bowl berada dalam
posisi Hold and Maintance jaga dan pertahankan dimana strategi yang sesuai dengan penelitian ini adalah startegi penetrasi pasar dan pengembangan produk.
Alternatif startegi yang dijalankan Restoran Rice Bowl, yakni : 1 Menjaga kualitas produk makanan da layanan konsumen 2 Melakukan evaluasi dan kajian
kemampuan Retoran dalam menghadapi persaingan 3 Mengoptimalkan kegiatan promosi melalui iklan media, dan website 4 mensponsori event dan exhibition di
Botani Square 5 Menyediakan layanan pesan antar 6 Membuka outlet baru 7 Menjaga hubungan baik dengan pemasok untuk menjaga kualitas bahan baku.
Indriyani 2009 dengan judul “Analisis Strategi Pengembangan Usaha Yoghurt Studi pada Unit Peternakan Darul Fallah Dafarm Desa Benteng
CiamPea, Bogor – Jawa Barat. Hasil penelitian yang diperoleh adalah 1 Berdasarkan analisis lingkungan uaha, lingkungan Dafarm terdiri dari kekuatan
dan kelemahan. Kekuatan yang dimiliki dafram yaitu produk yang bersertifikat halal dan memilik mutu yang relative baik. Kelemahan utama dafarm adalah
Universitas Sumatera Utara
produk belum memiliki sertifikat izin dari BPOM dan labelisasi kemasan yang belum lengkap. Sedangkan lingkungan eksternal faktor yang menjadi peluang
utama untuk dafarm adalah permintaan produk yang belum sepenuhnya terpenuhi. Dan faktor yang menjai ancaman utama adalah potensi persaingan industri yang
cukup tinggi 2 Berdaarkan hasil analisis IFE, EFE, dan SWOT maka diperoleh tujuh alternative strategi pengembangan usaha bagi dafarm adalah A. Melengkapi
label produk dan mengurus perizinan ke BPOM B. Merekrut manajer profesional C. Meningkatkan kapasitas produksi melalui peningkatan kerjasama dengan
peternak mitra untuk memenuhi kebutuhan permintaan D. Mempertahankan harga jual produk dan terus berupaya meningkatkan mutu produk E. Meningkatkan
pelayanan terhadap pelanggan F. Menciptakan diferensiasi produk G. Melakukan promosi dan sosialisasi manfaat yoghurt secara intensif, 4 rancangan arsitektur
strategik menhasilkan strategi yang dikelompokkan menjadi dua bagian yakni : program kegiatan yang dilakukan secara terus – menerus dan program kegitan
yang dilakukan secara bertahap menurut periode waktu hingga tahun 2012. Serangkaian program tersebut merupakan penjabaran dari strategi yang telah
diinformasikan yang kemudian dipetakan kedalam rancangan arsitektur startegic pengembangan usaha dafarm.
Yulie A.C Hutagalung 2013 dengan judul “Strategi Pengembangan Bisnis Studi pada Rumah Makan Minang Setia Jl. Jamin Ginting No. 326
Medan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah 1 Startegi pengembangan bisnis yang sesuai bagi Rumah Makan Minang Setia Jl. Jamin Ginting No.326 Medan
adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang, 2
Universitas Sumatera Utara
Kendala terbesar pihak Rumah Makan Minang Setia Jl. Jamin Ginting No. 326 Medan dalam mengembangkan usahanya adalah keterbatasan dari segi keuangan.
Agus Santoso 2008 dengan penelitian “Strategi Pengembangan Bisnis Usaha Kecil Menengah Studi Kasus di UKM Kambing Desa Cikarawang
Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat”. Berdasarkan hasil analisis SWOT diperoleh beberapa alternatif strategi antara lain : 1 Menambah
jumlah pelanggan tetap 2 Meningkatkan kapasitas penjualan 3 Menambah kapasitas produksi 4 Melakukan promosi 5 Melakukan sistem pencatatan
kuangan dan administrasi 6 Melakukan penelitian dan pengembangan pasar 7 Menyediakan kambing yang berkualitas 8 Meningkatkan sinergisme dan
kemitraan 9 Memberikan makanan tambahan dan obat – obatan pencegah penyakit dan 10 Melakukan studi banding.
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Dalam era globalisasi sekarang ini, sebuah perusahaan harus mampu mengikuti perubahan yang terjadi di dalam maupun di luar perusahaan. Di
Indonesia banyak perusahaan sulit mengikuti arus perubahan yang terjadi karena dipengaruhi oleh kurangnya permodalan dan terbatasnya aspek pembiayaan,
kualitas Sumber Daya Manusia SDM, maupun teknologi. Pengembangan Usaha Kecil Menengah UKM perlu mendapatkan perhatian yang besar dari pemerintah
karena sebagian besar sektor ekonomi yang ada di Indonesia berbentuk Usaha Kecil Menengah UKM. Apabila pengembangan Usaha Kecil Menengah UKM
dilakukan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, dan membuka kesempatan kerja.
Globalisasi merupakan saat dimana pergerakan barang, modal dan uang demikian bebas dan perlakuan terhadap pelaku ekonomi sendiri dan asing luar
negeri sama, oleh karena itu semua negara yang ikut serta dalam perdagangan bebas harus siap menerima dan lebih meningkatkan pembangunan ekonominya,
hal ini erat kaitannya dalam perebutan pangsa pasar untuk itu sangatlah penting Indonesia mengembangkan Usaha Kecil Menengah UKM agar masuk ke dalam
perdagangan bebas. Usaha Kecil Menengah UKM adalah istilah yang mengacu pada jenis
usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan usaha, serta berdiri sendiri. Menurut Keputusan
Universitas Sumatera Utara