Strategi Pengembangan Bisnis pada Jasa Pencucian Mobil (Studi pada Doorsmeer Pianggu di Jalan HM. Joni No. 56A Medan)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA INFORMAN KUNCI

(PENGELOLA USAHA)

1. Lingkungan Internal Aspek Keuangan

1. Bagaimana modal awal usaha yang dimiliki untuk menjalankan usaha jasa cuci pencucian mobil Doorsmeer Pianggu?

2. Untuk membeli apa sajakah modal yang dipergunakan?

3. Apakah usaha yang dijalankan mrmiliki buku laporan keuangan?

4. Bagaimana sistem pembayaran upah / gaji karyawan pada jasa pencucian mobil Doorsmeer Pianggu?

Aspek Sumber Daya Manusia

1. Apa saja yang dilakukan pengelola untuk memotivasi karyawan?

2. Bagaimana sistem rekrutmen karyawan pada jasa pencucian mobil

Doorsmeer Pianggu?

3. Bagaimana pengaruh karyawan dalam usaha jasa pencucian mobil

Doorsmeer Pianggu?

4. Bagaimana hasil kerja karyawan yang bekerja pada jasa pencucian mobil Doorsmeer Pianggu?

5. Bagaimana hubungan karyawan dengan pengelola?

Aspek Kegiatan Operasional

1. Apakah pengelola memperhatikan kualitas kebersihan dan kecepatan?


(15)

2. Bagaimana hasil dari jasa yang ditawarkan?

3. Apakah pengelola sudah memiliki teknologi yang terbaru?

Aspek Pemasaran

1. Apa saja jasa yang ditawarkan oleh pengelola usaha? 2. Bagaimana harga yang ditetapkan?

3. Bagaimana pengelola dalam menentukan harga? 4. Apakah pengelola melakukan promosi?

5. Apakah lokasi ini berpengaruh terhadap usaha yang dijalankan? 6. Bagaimana fasilitas yang diberikan untuk pengguna jasa pencucian

mobil Doorsmeer pianggu?

2. Lingkungan Eksternal Aspek Pasar

1. Siapa yang menjadi target pasar pengelola usaha? 2. Bagaimana respon pasar yang dituju?

Aspek Kompetitor atau Pesaing

1. Bagaimana ancaman dari pesaing?

Aspek Pemasok

1. Bagaimana hubungan pengelola dengan pemasok?

2. Apakah terjadi tawar menawar antar pengelola dengan pemasok? 3. Apakah memiliki barang subsitusi?


(16)

Aspek Kebijakan/ Pemerintah

1. Apakah kenaikan BBM ( Bahan Bakar Minyak) dan TDL ( Tarif Dasar Listrik) berpengaruh terhadap harga jual?

2. Bagaimana dengan harga bahan baku saat ini?

TRANSKRIP WAWANCARA

I. INFORMAN KUNCI (PENGELOLA USAHA)

Adapun hasil wawancara kepada informan kunci yaitu Bapak Ramlan Harahap yang berdasarkan lingkungan internal dan lingkungan eksternal, meliputi: aspek keuangan, aspek sumber daya manusia, aspek kegiatan operasional, aspek pemasaran, aspek pasar, aspek kompetitor, aspek pemasok, dan aspek pemerintah atau kebijakan.

Pertanyaan Jawaban

Lingkungan Internal Aspek Keuangan

1. Bagaimana modal awal usaha yang dimiliki untuk menjalankan usaha jasa cuci pencucian mobil

Doorsmeer Pianggu?

2. Untuk membeli apa sajakah modal yang dipergunakan?

Pemilik usaha memulai usaha Doorsmeer ini dengan modal sekitar Rp. 500.000.000,00.

Untuk membeli bahan baku, alat, vacum cleaner, pembangunan tempat, TV, AC, Sofa dll.


(17)

3. Apakah usaha yang dijalankan mrmiliki buku laporan keuangan? 4. Bagaimana sistem pembayaran

upah / gaji karyawan pada jasa pencucian mobil Doorsmeer Pianggu?

Ya, kasir selalu mencatat segala yang berkaitan dengan keuangan.

Karyawan tetap dibayarkan setiap sebulan sekali, karyawan tambahan sehari sekali.

Aspek Sumber Daya Manusia

1. Apa saja yang dilakukan pengelola untuk memotivasi karyawan?

2. Bagaimana sistem rekrutmen karyawan pada jasa pencucian mobil Doorsmeer Pianggu?

3. Bagaimana pengaruh karyawan dalam usaha jasa pencucian mobil

Doorsmeer Pianggu?

4. Bagaimana hasil kerja karyawan yang bekerja pada jasa pencucian mobil Doorsmeer

Saya memberikan bingkisan ketika hari Raya Idul Fitri

Doorsmeer Pianggu ini memiliki 9 karyawan, dimana ada karyawan tetap dan karyawan tambahan diantaranya. Sistem perekrutan karyawan dilakukann dengan sistem internal, pemilik mempercayakan karyawan yang bekerja pada Doorsmeer Pianggu yang adalah saudara dan kerabat dekat.

Sangat berpengaruh, karena keahlian dan ketelatenan karyawan dalam bekerja merupakan kepuasan pelangggan.


(18)

Pianggu?

5. Bagaimana hubungan

karyawan dengan pengelola?

keahlian mencuci dengan cepat dan bersih.

Hingga saat ini sayang memiliki hubungan yang baik dengan karyawan.

Aspek Kegiatan Operasional

1. Apakah pengelola

memperhatikan kualitas kebersihan dan kecepatan?

2. Bagaimana hasil dari jasa yang ditawarkan?

3. Apakah pengelola sudah memiliki teknologi yang terbaru?

Ya, selalu saya perhatikan. Tak jarang saya juga turun tangan ikut membantu langsung mengeringkan atau memberi pengkilat pada badan mobil.

Hingga saat ini karyawan memberikan hasil yang baik dalam bekerja

Di doorsmeer ini hanya memiliki 2 mesin hidrolik, dan kedepannya akan ditambahkan guna keefisienan waktu.

Aspek Pemasaran

1. Apa saja jasa yang ditawarkan oleh pengelola usaha?

2. Bagaimana harga yang

Selain Doorsmeer, Doorsmeer Pianggu juga melayani Salon Mobil, Ganti Oli, Variasi, Tune-Up, dan Cat Ketok.


(19)

ditetapkan?

3. Bagaimana pengelola dalam menentukan harga?

4. Apakah pengelola melakukan promosi?

5. Apakah lokasi ini berpengaruh terhadap usaha yang dijalankan?

6. Bagaimana fasilitas yang diberikan untuk pengguna jasa pencucian mobil Doorsmeer pianggu?

Harga yang diterapkan mengikuti harga pasar .

Saya menentukan harga sesuai dengan biaya yang dikeluarkan.

Belum, sejauh ini Doorsmeer Pianggu belum melakukan promosi baik itu dengan spanduk ataupun media cetak.

Ya sangat berpengaruh, karena jalan HM Joni ini merupakan jalan lintas ke kota. Di sekitar bangunan Doorsmeer juga terdapat kampus, cafe dan banyak rumah rumah penduduk. Sehingga lebih memungkinkan untuk dilihat oleh konsumen.

Ruang Tunggu yang nyaman full ac, tv dan sofa merupakan salah satu fasilitas Doorsmeer Pianggu, dimana pada saat menunggu mobil dicuci konsumen juga dapat memesan makanan dan minuman.


(20)

Lingkungan Eksternal Aspek Pasar

1. Siapa yang menjadi target pasar pengelola usaha?

2. Bagaimana respon pasar yang dituju?

Pemilik kendaraan roda empat, angkutan, dan mobil barang yang selalu melewati Doorsmeer Pianggu.

Sejauh ini baik, konsumen menerima dengan baik dengan hadirrnya Doorsmeer Pianggu ini oleh karena itu kami akan terus memaksimalkan pelayanan kami sehingga konsumen yang datang selalu datang kembali.

Aspek Kompetitor atau Pesaing

1. Bagaimana ancaman dari pesaing?

Ancaman dari pesaing pasti ada, apalagi dijalan HM Joni ini terdapat banyak usaha sejenis, oleh karena itu kami akan terus meningkatkan pelayanan, kebersihan, dan kualitas agar Doorsmeer dapat bersaing dengan pesaing yang sudah lebih dulu hadir.


(21)

Aspek Pemasok

1. Bagaimana hubungan

pengelola dengan pemasok?

2. Apakah terjadi tawar menawar antar pengelola dengan pemasok?

Baik, kami selalu menjaga hubungan baik dengan pemasok.

Ya pasti, walaupun ada beberapa pemasok yang memasukkan barang ke Doorsmeer ini kami tetap melakukan tawar menawar.

Aspek Pemerintah

1. Apakah kenaikan BBM ( Bahan Bakar Minyak) dan TDL ( Tarif Dasar Listrik) berpengaruh terhadap harga jual?

Kemarin pada saat pemerintah menaikkan harga minyak sangat berpengaruh, tetapi sekarang mulai stabil lagi.

Harga dengan TDL pasti sangat berpengaruh, dimana sebagian besar alat yang digunakan memakai listrik, apalagi pada saat pemadaman listrik kami harus menggunakan genset yang menggunakan bahan bakar yang cukup banyak, disitu terkadang kami sangat kewalahan.


(22)

2. Bagaimana dengan harga bahan baku saat ini?

meningkat apalagi apabila pemerintah memberlakukan kenaikan harga minyak.


(23)

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA INFORMAN UTAMA

(KARYAWAN) II. Lingkungan Internal

Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)

1. Bagaimana hubungan karyawan dengan pemilik usaha? 2. Bagaimana hubungan antar karyawan?

3. Berapa hari kerja dalam satu minggu?

Aspek Kegiatan Operasinal

1. Apa saja kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan operasional?

2. Bagaimana teknologi yang digunakan oleh pengelola?

3. Bagaimana pelayanan yang diberikan karyawan terhadap pelanggan?\

Aspek Keuangan

1. Bagaimana sistem pembayaran upah / gaji?

Aspek Pemasaran

1. Bagaimana promosi yang dilakukan pengelola usaha?

2. Bagaimana harga yang diterapkan oleh pemilik usaha kepada pelanggan?


(24)

2. Informan Utama

Hasil wawancara kepada Informan utama, yakni kedua karyawan yang bekerja di usaha jasa pencucian Doosmeer Pianggu. Beberapa pertanyaan akan diberikan berdasarkan aspek.

Karyawan 1: Karyawan Tetap Karyawan 2: Karyawan Tambahan

Pertanyaan Jawaban

Lingkungan Internal

Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)

1. Bagaimana hubungan

karyawan dengan pemilik usaha?

Karyawan 1: Baik, karena saya dengan pemilik maupun pengelola usaha amerupakan saudara.

Karywan 2: sejauh ini baik.

Karyawan 1: Baik, kami semua sudah seperti keluarga,


(25)

2. Bagaimana hubungan antar karyawan?

3. Berapa hari kerja dalam satu minggu?

Karyawan 2: Baik, saya senang bekerja disini karena menggunakan sistem kekeluargaan yang selalu siap

membantu. Baik itu dalam pekerjaan maupun pribadi.

Karyawan 1: Setiap hari dari hari senin sampai dengam minggu

Karyawan 2: Tergantung panggilan, saya bekerja apabila banyak konsumen. Tetapi terkadang juga walaupun sedikit pelanggan yang datang, saya bekerja lumayan buat tambah tambah uang.

Aspek Kegiatan Operasinal

1. Apa saja kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan operasional?

Karyawan1: sangat sering terjadi apabila konsumen datang mengantri karena terbatasnya mesin hidrolik yang dimiliki.


(26)

2. Bagaimana teknologi yang digunakan oleh pengelola?

3. Bagaimana pelayanan yang diberikan karyawan terhadap pelanggan?

dihadapi hanya kurangnya mesin hidrolik.

Karyawan 1: Sudah baik tetapi perlu ditambahkan lagi. Seeprti mesin hidrolik dan valum cleaner.

Karyawan2: sudah cukup baik, tetapi akan lebih baik bila ditambahkan lagi untuk meningkatkan kualitas kerja dan meminimalkan waktu.

Karyawan1: kami berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan hasil yang diinginkan oleh konsumen.

Karyawan2: Kami selalu ingin memberikan hasil semaksimal mungkin kepada konsumen.

Aspek Pemasaran

1. Bagaimana promosi yang dilakukan pengelola usaha?

Karyawan1: Doorsmeer Pianggu tidak ada melakukan promosi apa


(27)

2. Bagaimana harga yang diterapkan oleh pemilik usaha kepada pelanggan?

– apa hanya memanfaatkan lokasi yang strategis

Karyawan2: Tidak ada melakukan promosi.

Karyawan1: Harga yang diterapkan pemilik maupun pengelola sesuai standart usaha sejenis pada umumnya.

Karyawan2: Harga pada Doorsmeer Pianggu saya rasa standart.

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA INFORMAN UTAMA

(PELANGGAN)

Aspek Pemasaran

1. Bagaimana anda mengetahui lokasi usaha jasa pencucian mobil ini? 2. Bagaimana harga yang ditentukan oleh pengelola usaha?


(28)

3. Bagaimana lokasi dan tempat usaha yang dikelola oleh pengelola usaha? 4. Berapa jarak antara lokasi dengan rumah anda?

5. Bagaimana fasilitas yang disediakan usaha jasa pencucian mobil ini? 6. Apakah anda mengajak teman / kerabat anda untuk menggunakan jasa atau

hanya sekedar menemani anda ke jasa pencucian mobil ini?

Aspek Kegiatan Operasional

1. Bagaimana kualitas jasa yang dihasilkan?

2. Bagaimana dengan pelayanan yang diberikan oleh usaha ini?

3. Apa harapan anda yang belum terpenuhi di jasa pencucian mobi ini? 4. Apakah menurut anda teknologi da teknik kerja sudah memenuhi harapan

anda?

3. Informan Utama (Konsumen dan Pelanggan)

Adapun hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada konsumen dan pelanggan terdiri dari 10 orang. Pertanyaan yang diberikan berdasarkan aspek pemasaran dan aspek kegiatan operasional, karena


(29)

kedua aspek ini memiliki pengaruh langsung terhadap pelanggan dan konsumen.

Pertanyaan Jawaban

Aspek Pemasaran

1. Bagaimana anda mengetahui lokasi usaha jasa pencucian mobil ini?

Konsumen1 (Pak Boy): HM. Joni selalu saya lewati.

Konsumen2 (Tri): Dekat dengan rumah saya

Konsumen3 (Roma): Saya tahu dari teman.

Konsumen4 (Resya): Saya tahu dari teman dan dekat dengan rumah saya.

Konsumen 5 (Pak Indra): Kebetulan saya lewat.

Konsumen6 (Kevin): Sering saya lewati apabila mau ke kampus.

Konsumen7 (Ibu Ana): Dekat dengan Lokasi kerja saya.


(30)

2. Bagaimana harga yang ditentukan oleh pengelola usaha?

yang saya lalui setiap hari

Konsumen9 (Pak Heru): Melihat langsung, karena jalan yang saya lewati setiap hari

Konsumen10 (Ibu Hj): Kebetulan lewat.

Konsumen1 (Pak Boy): Standart pencucian mobbil pada umumnya.

Konsumen2 (Tri): Terjangkau

Konsumen3 (Roma): Terjangkau

Konsumen4 (Resya): Terjangkau

Konsumen 5 (Pak Indra): Terjangkau

Konsumen6 (Kevin): Terjangkau

Konsumen7 (Ibu Ana): Sesuai dengan pelayanan dan tergolong standart


(31)

3. Bagaimana lokasi dan tempat usaha yang dikelola oleh pengelola usaha?

Konsumen9 (Pak Heru): Standart harga Doorsmeer

Konsumen10 (Ibu Hj): 50.000 sudah tergolong terjangkau.

Konsumen1 (Pak Boy): Lokasi Strategis.

Konsumen2 (Tri): Lokasi Strategis.

Konsumen3 (Roma): Lokasi Strategis.

Konsumen4 (Resya): Lokasi yang selalui saya lalui

Konsumen 5 (Pak Indra): Lokasi yang strategis.

Konsumen6 (Kevin): Lokasi yang padat penduduk.

Konsumen7 (Ibu Ana): Strategis karena dilalui banyak kendaraan


(32)

4. Berapa jarak antara lokasi dengan rumah anda?

yang nyaman dan lokasi yang mudah unuk didatangi.

Konsumen9 (Pak Heru):Lokasi yang tergolong strategis

Konsumen10 (Ibu Hj):Lokasi yang baik karena banyak dilalui mobil

Konsumen1 (Pak Boy): Sekitar 500m

Konsumen2 (Tri): Hanya 300m

Konsumen3 (Roma): 700m dari tempat usaha

Konsumen4 (Resya): Dekat, sekitar 100m

Konsumen 5 (Pak Indra): Lumayan jauh karena saya hanya kebetulan lewat

Konsumen6 (Kevin): 700m

Konsumen7 (Ibu Ana): Dekat dengan lokasi saya mengajar,


(33)

5. Bagaimana fasilitas yang disediakan usaha jasa pencucian mobil ini?

samping sampingan.

Konsumen8 (Pak Tonis): 500m

Konsumen9 (Pak Heru): sekitar 400m

Konsumen10 (Ibu Hj): Jauh karena saya kebetulan lewat dan ingin mencuci mobil

Konsumen1 (Pak Boy): Cukup baik

Konsumen2 (Tri): Cukup Baik

Konsumen3 (Roma): Menurut saya tergolong baik

Konsumen4 (Resya): Ruang Tunggu yang nyaman membuat saya betah menunggu

Konsumen 5 (Pak Indra): Ruang Tunggunya sangat nyaman

Konsumen6 (Kevin): Fasilitas Doorsmeer Pianggu sudah baik


(34)

6. Apakah anda mengajak teman / kerabat anda untuk menggunakan jasa atau hanya sekedar menemani anda ke jasa pencucian mobil ini?

menurut saya

Konsumen7 (Ibu Ana): Saya senang mencuci disini karena ruang tunggu yang nyaman

Konsumen8 (Pak Tonis): Cukup baik

Konsumen9 (Pak Heru): Cukup baik

Konsumen10 (Ibu Hj): Ruang tunggunya merupakan nilai tambah, karena nyaman saat menunggu kendaraan dicuci.

Konsumen1 (Pak Boy): Ya, Pasti.

Konsumen2 (Tri): Ya, saya juga akan mengajak teman untuk mencuci mobil disini.

Konsumen3 (Roma): Ya, saya akan mengajak teman lainnya untuk mencuci mobil disini


(35)

mengajak teman dan kerabat lainnya untuk menggunakan jasa pencucian ini

Konsumen 5 (Pak Indra): Ya, Pasti.

Konsumen6 (Kevin): Ya saya akan mengajak teman menggunakan jasa Doorsmeer ini

Konsumen7 (Ibu Ana): Ya, saya akan mengajak teman dan kerabat kesini oleh karena itu kualitas pencucian dan pelayanan harus ditingkatkan lagi

Konsumen8 (Pak Tonis): Saya lebih sering sendiri untuk datang mencuci

Konsumen9 (Pak Heru): Saya lebih sering snediri mencuci karena sejalan dengan saya pergi bekerja.


(36)

Aspek Kegiatan Operasional

1. Bagaimana kualitas jasa yang dihasilkan?

2. Bagaimana dengan pelayanan

Konsumen1 (Pak Boy): Cepat dan bersih.

Konsumen2 (Tri): Cepat dan bersih.

Konsumen3 (Roma): Biasa saja

Konsumen4 (Resya): Pencucian tergolong cepat dan bersih.

Konsumen 5 (Pak Indra): Antrinya lama tetapi bersih

Konsumen6 (Kevin): Cukup baik

Konsumen7 (Ibu Ana): Bersih dan kilat

Konsumen8 (Pak Tonis): Baik

Konsumen9 (Pak Heru): Cukup memuaskan


(37)

yang diberikan oleh usaha ini?

3. Apa harapan anda yang belum terpenuhi di jasa pencucian mobi ini?

Konsumen1 (Pak Boy): Memuaskan

Konsumen2 (Tri): Cukup maksimal

Konsumen3 (Roma): Lumayan Puas

Konsumen4 (Resya): Memuaskan

Konsumen 5 (Pak Indra): Lumayan memuaskan

Konsumen6 (Kevin): Cukup Memuaskan

Konsumen7 (Ibu Ana): Sangat Puas

Konsumen8 (Pak Tonis): Puas

Konsumen9 (Pak Heru): Puas

Konsumen10 (Ibu Hj): Lumayan Puas


(38)

4. Apakah menurut anda teknologi dan teknik kerja sudah memenuhi harapan anda?

lebih memperhatikan pelanggan

Konsumen2 (Tri): Mesin hidrolik harus diperbanyak

Konsumen3 (Roma): Lebih memperhatikan kualitas kerja.

Konsumen4 (Resya): Alat yang digunakan harus ditambahkan lagi.

Konsumen 5 (Pak Indra): Hidrolik harus ditambah lagi agar mempercepat waktu.

Konsumen6 (Kevin): Mesin harus ditambah

Konsumen7 (Ibu Ana): Pelayanan harus ditingkatkan lagi

Konsumen8 (Pak Tonis): Kebersihan harus tetap dijaga

Konsumen9 (Pak Heru): Kualitas pelayanan harus ditingkatkan lagi

Konsumen10 (Ibu Hj): Lebih memperhatikan kualitas kerja dan


(39)

jasa yang dihasilkan.

Konsumen1 (Pak Boy): Untuk teknologi belum, namun cara kerja sudah cukup memuaskan

Konsumen2 (Tri): Untuk teknologi menurut saya perlu diperhatikan lagi

Konsumen3 (Roma): Teknologi belum sesuai harapan

Konsumen4 (Resya): Teknologi nharus lebih diperhatikan untuk kedepannya

Konsumen 5 (Pak Indra): Teknologi tergolong minim

Konsumen6 (Kevin): Saya rasa sudah baik

Konsumen7 (Ibu Ana): Saya rasa sudah cukup baik

Konsumen8 (Pak Tonis): Mungkin untuk kedepannya


(40)

teklogi dan alat yang digunakan harus lebih diperhatikan lagi

Konsumen9 (Pak Heru): Teknologi masih biasa saja, tetapi jasa yang dihasiulkan sudah cukup baik

Konsumen10 (Ibu Hj): Teknologi harus lebih diperhatikan.

PENENTUAN SKOR RATING DAN BOBOT PADA TABEL IFAS DAN EFAS

Berdasarkan hasil analisis peneliti, peneliti menyimpulkan bahwa setiap perusahaan memiliki nilai yang relative pada skor pembobotan, karena setiap perusahaan memiliki nilai standar yang berbeda – beda. Hasil wawancara dari 13 Informasn akan disimpulkan dalam bentuk nominal dengan beberapa kriteria sebagai berikut:

A. Penentuan skor rating:

Kriteria Kekuatan dan Peluang Kriteria Kelemahan dan Ancaman


(41)

4 : Sangat Penting 4 : Sangat Penting

3 : Penting 3 : Cukup Penting

2 : Cukup Penting 2 : Penting

1 : Tidak Penting 1 : Sangat Penting

B. Penentuan Skor bobot:

0,00 sampai dengan 0,05 = Sangat Tidak Penting

0,06 sampai dengan 0,10 = Tidak Penting

0,11 sampai dengan 0,40 = Cukup Penting

0,41 sampai dengan 0,80 = Penting


(42)

(43)

(44)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU:

Amirullah dan Imam Harjanto, 2005. Pengantar Bisnis. Yogyakarta : Graha Ilmu

Boone, Louis E. Kurtz, David L. 2002. Pengantar Bisnis. Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama

Bungin, Burhan. 2012. Analisis Data Kuantitatif. Jakarta : PT. Grafindo Utama

David, Fred R. 2002. Manajemen Strategi Konsep. Jakarta : Salemba Empat

David, Fred R. 2004. Manajemen Strategis. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta : PT. Indeks Kelompok Gramedia

Ginting, Paham dan Syafrizal Helmi Situmorang. 2008. Filsafat Ilmu dan Metode

Riset. Medan: USU Press.

Hari Purnomo, Setiawan & Zulkieflimansyah. 1999. Manajemen Strategi. FE-UI Jakarta

Hunger, J. David & Wheelen, Thomas I. 2003. Manajemen Strategis. Yogyakarta: Andi

Jatmiko, RD. 2003. Manajemen Strategik. 2003. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang

Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta


(45)

Manullang, M. 2002. Pengantar Bisnis. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Partomo dan Soedjoedono. 2002. Ekonomi Skala Kecil/ Menengah dan Koperasi. Jakarta : Ghalia Indonesia

Rangkuti, Freddy. 2009. Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Solihin, Ismail. 2006. Pengantar Bisnis.. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup

Solihin, Ismail. 2012. Manajemen Strategik. Jakarta: Erlangga

Sugiyono, 2005. Memahami Penelitian Deskriptif Kualitatif. Bandung : Alfabeta

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Suryatama, Erwin. 2008. Lebih Memahami Anlisis SWOT dalam Bisnis. Jakarta: Kata Pena

Subagyo, Ahmad. 2008. Studi Kelayakan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Percetakan PT. Gramedia

Suyanto, Bagong. 2005. Metode Penelitian Sosia : Berbagai Alternatif

Pendekatan. Jakarta : Prenada Media

Tambunan, Tulus. 2009. UMKM di Indonesia. Perpustakaan Nasional Katalog dalam Terbitan (KDT).


(46)

Skripsi :

Alfi Amalia. 2012. Analisis Strategi Pengembangan Usaha Pada UKM Batik

Semarangan di Kota Semarang.

Pretty Elisabeth Siahaan. 2008. Analisis Strategi Pengembangan Usaha Restoran

Rice Bowl (Studi kasus pada Restoran Rice Bowl Botani Square, Bogor).

Indriyani.2009. Analisis Strategi Pengembangan Usaha Yoghurt (Studi pada Unit

Peternakan Darul Fallah (Dafarm) Desa Benteng CiamPea, Bogor – Jawa

Barat).

Yulie A.C Hutagalung. 2013. Strategi Pengembangan Bisnis (Studi pada Rumah

Makan Minang Setia Jl. Jamin Ginting No. 326 Medan).

Agus Santoso. 2008. Strategi Pengembangan Bisnis Usaha Kecil Menengah

(Studi Kasus di UKM Kambing Desa Cikarawang Kecamatan Darmaga,

Kabupaten Bogor, Jawa Barat).

Jurnal:

World Bank. 2005. Mendukung Usaha Kecil dan Menengah


(47)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan analisa kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisis data bersifat induktif/kualitatuf, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono 2012: 9). Pada penelitian kualitatif, penelitian dilakukan pada objek yang alamiah. Maksudnya, objek yang berekmbang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak begitu mempengaruhi dinamika pada objek tersebut.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian bertempat di Doorsmeer Pianggu di Jalan HM Joni No. 56A Medan. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (Purposive) dengan pertimbangan bahwa Doorsmeer Pianggu merupakan salah satu Doorsmeer yang terdapat di Medan.

3.3 Informan Penelitian

Penelitian kualitatif tidak dikenal adanya populasi dan sampel, sehingga peneliti menggunakan informan. Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk


(48)

memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Informan penelitian dibagi menjadi dua (Suyanto 2005: 172) yaitu:

1. Informan Kunci

Informan kunci adalah informan yang memiliki informasi paling akurat dan tepat dikarenakan pelaksana suatu bentuk kegiatan. Penentuan informan kunci dilakukan secara purposive yaitu dipilih dengan pertimbangan bahwa orang tersebut dianggap paling tahu tentang yang diharapkan atau informan tersebut merupakan penguasa sehingga akan memudahkan peneliti untuk menjelajahi situasi sosial yang diteliti. Dalam penelitian ini, informan kunci yang tepat untuk memperoleh informasi mendalam berkaitan dengan Doorsmeer Pianggu adalah pengelola

Doorsmeer Pianggu yaitu Bapak Ramlan Harahap

2. Informan Utama

Informan yang memiliki informasi walaupun tidak memiliki informasi sebanyak dan seakurat informan kunci. Penentuan informan utama dilakukan secara aksidental yaitu penentuan informan secara kebetulan. Informan utama pada penelitian ini tidak ditentukan jumlahnya. Peneliti akan melakukan wawancara dengan karyawan pada Doormeer Pianggu serta pelanggan Doorsmeer Pianggu Medan hingga penulis mendapatkan informasi yang cukup berkaitan dengan lingkungan eksternal usaha yang bersangkutan. Informan utama dalam penelitian ini adalah Ibu Elvina Zahra S.H selaku karyawan Doorsmeer Pianggu dan beberapa pelanggan


(49)

3.4 Defenisi Konsep

Defenisi konsep diperlukan peneliti dalam melakukan penelitian. Defenisi konsep dalam penelitian ini adalah :

1. Strategi (Solihin 2012:24) didefenisikan sebagai berbagai cara untuk mencapai tujuan.

2. Pengembangan Bisnis merupakan penyatuan kekuatan – kekuatan suatu bisnis dengan melakukan berbagai tahapan yang kemudian dikombinasikan bersama untuk menciptakan peluang pertumbuhan bisnis (Subagyo 2008:23).

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis melakukan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Pengumpulan Data Primer

Pengumpulan data primer adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung di lokasi penelitian untuk mencari fakta yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah :

a. Wawancara

Wawancara yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan – pertanyaan langsung kepada pihak – pihak yang terkait dengan suatu tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Wawancara dilakukan secara informal dan yang akan


(50)

diwawancarai yaitu pemilik Doorsmeer Pianggu di Jalan HM Joni Medan.

b. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap situasi sosial yang meliputi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dialami Doorsmeer Pianggu di Jalan HM Joni Medan

2. Pengumpulan Data Sekunder

Teknik pengumpulan data sekunder adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengumpulan kepustakaan yang dapat mendukung data primer. Adapun pengumpulan data sekunder yang dilakukan adalah :

a. Studi Kepustakaan

Pengumpulan data yang diperoleh dari buku – buku jurnal, internet dan sumber – sumber yang berkaitan dengan masalah yang dibahas di dalam penelitian.

b. Studi Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan – catatan atau dokumentasi – dokumentasi yang ada di lokasi penelitian serta sumber – sumber lain yang berkaitan dengan obyek penelitian.


(51)

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses menyusun secara sistemtis data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan bahan bahan lain sehingga dapat dengan mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis SWOT. Menurut rangkuti (2009:24) proses penyusunan perencanaan strategi dalam analisis SWOT melalui tahapan sebagai berikut :

1. Tahap pengumpulan data

Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian data. Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu internal dan eksternal. Data internal didapat dari aspek pemasaran, produksi/operasional dan aspek keuangan. Sementara data eksternal perusahaan adalah lingkungan industri yaitu mencakup persaingan dan kebijakan pemerintahan dan kelompok berkepentingan. Tahap ini dilakukan melalui matriks Internal Factors Analysis Summary (IFAS) dan matriks External

Factors Analysis Summary (EFAS).

a. Matriks Internal Factors Analysis Summary (IFAS)

Setelah terkumpulnya data, tahap selanjutnya adalah pembobotan dan peringkat sehingga ditemukan nilai dari masing – masing faktor internal yaitu kekuatan dan kelemahan dengan menggunakan matriks Internal Factors Analysis


(52)

Tahapannya adalah :

1. Tentukan dan susunlah faktor – faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1

2. Beri bobot masing – masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor – faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahan (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00)

3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) dibeli nilai 1 sampai dengan 4 (sangat baik). Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Jika kelemahan perusahaan besar sekali nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan rendah nilainya adalah 4.

4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing – masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor)

5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor – faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung


(53)

6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana strategis perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor – faktor strategis internalnya.

Tabel 3.1

Matriks Internal Factors Analysis Summary (IFAS)

Faktor – Faktor Strategi Internal (1) Bobot (2) Rating (3) Bobot x Rating (4) Komentar (5) KEKUATAN Jumlah

X X X X

KELEMAHAN

Jumlah

X X X X

TOTAL 1,00

Sumber : Rangkuti (2009)

b. Matriks External Factors Analysis Summary (EFAS)

Setelah terkumpulnya data, tahap selanjutnya adalah melakukan pembobotan dan peringkat sehingga ditemukan nilai dari masing – masing faktor eksternal, yakni Peluang dan ancaman dengan menggunakan Matriks External Factors Analysis


(54)

Tahapannya adalah sebagai berikut :

1. Tentukan dan susunlah faktor – faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1

2. Beri bobot masing – masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor – faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahan (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00)

3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating 4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating 1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya, yaitu jika nilai ancamanannya sangat besar, ratingnya adalah 1 tetapi jika ancamannya sedikit ratingnya 4.

4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing – masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor)

5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor – faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung


(55)

6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana strategis perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor – faktor strategis eksternalnya.

Tabel 3.2

Matriks External Factors Analysis Summary (EFAS)

Faktor – Faktor Strategi Eksternal (1) Bobot (2) Rating (3) Bobot x Rating (4) Komentar (5) PELUANG : Jumlah

X X X X

ANCAMAN

Jumlah

X X X X

TOTAL 1,00

Sumber : Rangkuti (2009)

2. Tahapan Analisis

Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap keberlangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah menggabungkan IFAS+EFAS yang bertujuan untuk hasil sub total IFAS dan sub total EFAS. Bila


(56)

dijumlahkan dan dibandingkan akan memberikan suatu alternative bahwa analisis atau diagnose ini benar – benar terkait permasalahan yang terjadi. Penggabungan IFAS dan EFAS dapat dilihat pada tabel 3.3

Tabel 3.3

Analisis SWOT (IFAS+EFAS)

Variabel Strength

(Kekuatan)

Bobot Weakness

(Kelebihan)

Bobot

Sub Total

(A)

Sub Total

(B)

Variabel Opportunity

(Peluang)

Bobot Threat

(Ancaman)


(57)

Sub Total

(C)

Sub Total

(D)

Total S+O

Atau

(A)+(C)

Total W+T

Atau

(B)+(D)

Sumber : Rangkuti (2009)

Hasil yang akan diperoleh adalah :

1. Bila S (A) + O (C) > W (B) + T (D) maka faktor strategis kekuatan dan peluang mendukung tercapainya jalan ke luar dari pokok permasalahan yang ada untuk mendapatkan rekomendasi yang diharapkan.

2. Bila (A) + O (C) < W (B) + T (D) maka pokok permasalahannya adalah kenyataan yang sebenarnya terjadi, yang memiliki kelemahan besar di samping tantangan atau ancaman yang dihadapi sangat besar. Tindak lanjut yang dilakukan adalah mencari alternatif lain untuk memperkuat variabel pengamatan atau strategi lainnya.

Secara lebih rinci, sub total dari masing – masing akan dimasukkan ke dalam Diagram SWOT untuk mengetahui posisi dan strategi apa yang akan diterapkan pada Doorsmeer Pianggu di Jalan HM Joni Medan seperti terlihat pada gambar 3.1


(58)

Gambar 3.1

Diagram SWOT

Peluang

3. Strategi Turn – around 1. Strategi Agresi

Kelemahan Kekuatan

4. Strategi Defisit 2. Strategi Diversifikasi

Ancaman

Sumber : Rangkuti (2009)

Kuadran 1 :

Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus di terapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy). Strategi ini didesain untuk mencapai pertumbuhan baik dari penjualan, asset, profit atau kombinasi dari ketiganya. Hal ini dapat dicapai dengan cara menurunkan harga, mengembangkan


(59)

produk baru, menambah kualitas produk dan jasa atau meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas.

Kuadran 2 :

Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).

Kuadran 3 :

Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah – masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang yang lebih baik.

Kuadran 4 :

Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

3.7 Tahap Pengambilan keputusan

Pada tahap pengambilan keputusan akan digunakan Matriks SWOT untuk memperoleh alternatif strategi yang tepat bagi perusahaan sesuai dengan posisi perusahaan yang telah digambarkan pada Diagram SWOT, Matriks SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang


(60)

dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set strategi. (Rangkuti 2009: 31). Adapun Matriks SWOT seperti yang terlihat pada tabel 3.4

Tabel 3.4

Matriks SWOT

IFAS

EFAS

STRENGTH (S) WEAKNESS (W)

OPPORTUNITY (O) Stretegi SO

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Strategi WO

Ciptakan strategi yang meminimalkan

kelemahan untuk memanfaatkan

peluang

TREATS (T) Strategi ST

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

Startegi WT

Ciptakan strategi yang meminimalkan

kelemahan dan menghindari ancaman


(61)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Usaha

Doorsmeer Pianggu adalah sebuah usaha jasa pencucucian mobil berlokasi

di jalan HM. Joni No. 56A Medan dan berdiri pada tanggal 15 Maret 2015, usaha jasa pencucian mobil ini merupakan usaha yang dijalankan dengan modal sendiri tanpa pinjaman modal dengan bank. Menurut pengelola, alasan memilih membuka jasa pencucian mobil karena tertarik dengan dunia usaha dan sepertinya jasa pencucian mobil adalah usaha yang menjanjikan. Modal yang dikeluarkan pada saat membuka jasa pencucian mobil ini adalah senilai Rp. 500.000.000,00.

Doorsmeer Pianggu didirikan oleh Bapak Drs. Salman Lubis dan diberikan

kepercayaan sepenuhnya untuk dikelola oleh keluarganya yaitu Bapak Ramlan Harahap. Doorsmeer Pianggu berada di sebuah bangunan yang tidak lagi dikontrak (sewa) melainkan milik pribadi. Nama Pianggu sendiri dibuat dari bahasa Mandailing yang artinya tunas muda yang baru tumbuh yang dianalogikan sama dengan perjalanan Doorsmeer Pianggu.

Lokasi Doorsmeer Pianggu sangat strategis karena letaknya di Jalan Raya HM. Joni yang selalu dilalui oleh mobil – mobil pribadi, angkutan umum, mobil barang, dan kendaraan roda empat lainnya. Dalam menjalankan usaha ini pemilik dibantu oleh 9 orang karyawan, dan 1 orang sebagai pengelola. Doorsmeer Pianggu terdiri dari dua lantai, lantai 1 dipakai untuk jasa pencucian mobil, salon mobil, ganti oli, variasi, tune – up, cat ketok dll. Sedangkan lantai 2 dipakai


(62)

sebagai gudang penyimpanan bahan baku , kamar mandi, kamar tidur serta dapur untuk karyawan.

Jasa pencucian mobil ini buka setiap hari kecuali hari besar seperti hari Raya Idul Fitri dan hari Raya Idul Adha. Doorsmeer Pianggu buka setiap hari pada hari Senin – Kamis dibuka mulai dari pukul 08.00 WIB – s/d 18.00 WIB sedangkan untuk hari Jum’at – Minggu muali dari pukul 08.00 WIB – s/d 19.00 WIB. Pangsa pasar yang dituju jasa pencucian mobil ini adalah mencakup semua wilayah, tidak ada segmentasi dari segi wilayah, siapa saja ingin mencuci mobil, salon mobil, ganti oli dll dipersilahkan untuk datang ke Doorsmeer Pianggu. Alat yang ada pada Doorsmeer ini cukup beragam mulai dari hal yang terkecil hingga terbesar. Jasa pencucian mobil pada Doorsmeer ini tergolong cepat karena memiliki karyawan yang banyak. Doorsmeer Pianggu menjual dan melayani :

1. Doorsmeer

2. Salon Mobil

3. Ganti Oli

4. Variasi

5. Tune – Up

6. Cat ketok

7. Dan Lain – lain.

Doorsmeer Pianggu selalu memberikan pelayanan yang maksimal kepada


(63)

profesionalitasnya perusahaan dalam melayani pelanggannya. Ruang tunggu merupakan fasilitas yang sangat diperhtaikan oleh perushaan karena pelanggan harus menunggu kendaraannya yang akan di bersihkan sekitar 20 menit. Untuk itu fasilitas ruang tunggu haruslah nyaman bagi pengunjungnya sehingga konsumen tidak jenuh menunggu. Hal ini dilakukan Doorsmeer Pianggu dengan menjaga kebersihan dan memberikan fasilitas ruang tunggu yang besar dengan dilengkapi dengan AC, TV, Koran, dan juga sofa. Selain itu, doorsmeer juga menyediakan menu makanan dan minuman yang dapat dipesan oleh pelanggan Doorsmeer Pianggu.

4.1.2 Visi dan Misi Usaha

Visi adalah rencana jangka panjang yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan atau organisasi. Adapun visi dari Doorsmeer Pianggu adalah menjadi jasa pencucian mobil yang unggul dan mampu bersaing dengan usaha yang sejenis.

Misi adalah langkah – langkah yang harus dilakukan untuk mewujudkan visi dari suatu perusahaan atau organisasi. Adapun langkah – langkah yang dilakukan Doorsmeer Pianggu untuk mewujudkan visinya adalah:

1. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas jasa.

2. Memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen.

3. Menajalin hubungan yang baik dengan karyawan.


(64)

Struktur organisasi adalah bagian terpenting dalam penentuan tujuan organisasi didirikan. Struktur organisasi merupakan kerja sama antara dua atau lebih dalam mencapai tujuan yang sama. Dalam struktur organisasi akan menentukan apa fungsi masing – masing setiap anggota dari organisasi tersebut. Dalam jasa pencucian mobil ini memiliki struktur organisasi yang kecil.

Gambar 4.1

Struktur organisasi Jasa Pencucian Mobil Doorsmeer Pianggu

Sumber : Hasil Penelitian, Maret 2016.

Dari Gambar 4.1 Struktur Organisasi, dapat dijelaskan bahwa struktur organisasi tersebut merupakan struktur organisasi lini atau jalur. Struktur organisasi lini atau jalur ini diciptakan oleh Henry Fayol, bentuk organisasi ini merupakan bentuk yang paling sederhana dan paling tua dalam organisasi.

Pemilik

Pengelola


(65)

Struktur organisasi lini ini tepat dipakai pada organisasi kecil seperti usaha dagang.

4.1.4 Deskripsi jabatan

Berikut adalah deskripsi kerja pada struktur organisasi jasa pencucian mobil Doorsmeer Pianggu :

1. Pemilik Usaha

Tugas dari pemilik Jasa pencucian mobil ini mengawasi Doorsmeer yang diuraikan sebagai berikut :

a. Melihat kinerja pengelola, karyawan dan teknisi

b. Melihat catatan pengeluaran dan pemasukan setiap bulannya.

c. Menjaga hubungan baik dengan partner kerjanya.

2. Pengelola

Tugas dari pengelola adalah membantu pemilik Jasa pencucian mobil. Adapun tugas – tugas dari pengelola Doorsmeer Pianggu adalah :

a. Mengatur keuangan seperti membeli kebutuhan bahan baku contohnya shampoo, sabun, sparepart dan accessories, makanan dan minuman ringan, dan biaya perangkat keras alat yang digunakan pada Doorsmeer Pianggu.

b. Mengawasi kinerja karyawan


(66)

d. Manjaga hubungan baik dengan para pelanggan.

e. Menjaga keamanan secara sistem.

3. Karyawan

Tugas dari karyawan adalah membantu pemilik dan pengelola dalam mengelola Doorsmeer Pianggu.

a. Melayani pengunjung dan pelanggan dengan sopan, ramah dan sabar.

b. Menjaga kebersihan jasa pencucian mobil.

c. Menjual barang – barang yang telah disediakan doorsmeer Pianggu seperti sparepart / accessories, makanan dan minuman ringan.

d. Menerima komplain dari pelanggan.

e. Menjaga keamanan secara sistem.

f. Menjaga doorsmeer dari sisi kenyamanan dan keamanan.

4. Teknisi

Adapun tugas dari teknisi pada Doorsmeer Pianggu adalah : a. Melayani pelanggan dengan sopan, ramah dan sabar.

b. Menjaga kebersihan doorsmeer mobil.


(67)

d. Menjaga keamanan secara sistem.

e. Menjaga doorsmeer dari sisi kenyamanan dan keamanan.

4.1.5 Jasa

Doorsmeer Pianggu adalah perusahaan yang menyediakan jasa pencucian

mobil termasuk salon dan service. Berikut ini adalah daftar variasi jenis jasa yang ditawarkan doorsmeer Pianggu.

Tabel 4.1

Daftar Jenis Jasa Doorsmeer Pianggu

Jenis Produk Jasa Harga

Doorsmeer

Cuci Mobil Biasa 50.000

Salon Mobil (Luar)

Avanza, Jazz, Livina, Yaris Dan Lain lain 350.000

Fortuner, Inova, Pajero, Double Gabin, Kijang Kapsul 400.00

Polis Pakai Mesin atau Bersihkan Kaca

Avanza, Jazz, Livina, Yaris Dan Lain lain 100.000

Fortuner, Inova, Pajero, Double Gabin, Kijang Kapsul 150.000


(68)

4.2Penyajian Data

Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dan diperoleh peneliti, diperoleh hasil observasi dan wawancara akan dibagi atas dua aspek lingkungan, yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Dalam lingkungan internal terdiri dari aspek keuangan, aspek sumber daya manusia, aspek kegiatan operasional, dan aspek pemasaran. Dalam lingkungan eksternal terdiri dari aspek pasar, aspek kompetitor atau pesaing, aspek pemasok, dan aspek pemerintah.

1. Lingkungan Internal

a. Aspek keuangan

Dalam aspek keuangan terbagi atas dua biaya yaitu: biaya investasi (modal) dan biaya operasional. Usaha jasa pencuciam mobil ini mengeluarkan modal awal sekitar Rp. 500.000.000,00 (Lima Ratus Juta Rupiah) yang dipergunakan untuk membeli segala peralatan untuk usaha jasa ini seperti 2 mesin hidrolik, pompa air, genset, selang penyemprot air, vacum cleaner, TV, AC, kursi, atap dan pembangunan tempat usaha.

Biaya operasional yang dikeluarkan sekitar Rp. 15.000.000,00 per bulannya untuk membeli segala bahan untuk pengkilat mobil, sabun, shampoo, handuk, kain, sparepart dan accessories, upah karyawan, teknisi, biaya listrik, bahan bakar genset, administrasi dan lingkungan (Iuran, kebersihan, keamanan dll). Usaha jasa pencucian mobil ini memiliki catatan keuangan yang dicatat dalam sebuah buku catatan. Dimaksudkan agar mudah dalam mengetahui aktivitas keuangan pada usaha yang dijalankan.


(69)

b. Aspek sumber daya manusia

Sumber daya manusia adalah bagian terpenting dalam kegiatan operasional usaha jasa pencucian mobil ini. Usaha ini memiliki 9 orang karyawan yang memiliki keahlian dalam bidang mencuci mobil dengan cepat dan bersih yang hingga saat ini masih bekerja di usaha jasa pencucian mobil ini. Sistem perekrutan karyawan pada usaha ini dilakukan dengan sistem internal, dimana pemilik mempercayakan pengelola dan karyawan yang bekerja pada jasa pencucian mobil ini adalah saudara atau kerabat terdekat pemilik, tetapi walaupun begitu ada beberapa dari karyawan yang bukan dari kerabat pemilik melainkan mereka yang datang ketika doorsmeer pianggu membuka penerimaan pekerjaan, dan ada pula karyawan tambahan yang hanya datang membantu ketika usaha pencucian mobil ini ramai dikunjungi oleh pelanggan.

Berdasarkan hasil wawancara, pihak jasa pencucian mobil akan mengambil keputusan untuk menerima atau menolak calon karyawan harus dengan persetujuan pemilik usaha. Sistem kompensasi atau balas jasa yang diberikan oleh perusahaan berupa gaji bulanan pada karyawan tetap, dan pada karyawan tambahan berupa gaji harian.

Sistem kedisplinan kerja yang diterapkan Doorsmeer Pianggu adalah sebagai berikut :

1. Waktu kerja : Senin – Minggu

2. Jam kerja : Senin – Kamis pukul 08.00 – 18.00 WIB


(70)

3. Istirahat : 12.00 – 12.30 WIB

c. Aspek kegiatan operasional

Dalam menjalanan kegiatan operasional, usaha jasa pencucian mobil ini menggunakan peralatan 2 mesin hidrolik, pompa air, kain lap, sabun, shampoo, vacum cleaner, genset, kuas, ember, dan peralatan semprot air.

Dalam melakukan kegiatan operasional usaha pencucian mobil ini tergolong cepat dan terjamin kebersihannya. Menurut pelanggan, mereka senang datang kembali karena segala yang diinginkan untuk kebersihan mobil mereka terpenuhi. Kecepatan dan kebersihan terjamin, begitu juga doorsmeer pianggu menawarkan gratis polis dengan menggunakan mesin setiap pencucian. Menurut pelanggan yang baru sekali menggunakan jasa pencucian mobil Doorsmeer Pianggu, mereka mengatakan bahwa cara kerja usaha ini baik dan memuaskan, dan tidak memakan waktu yang panjang.

d. Aspek pemasaran

Dalam aspek pemasaran tidak terlepas dari bauran pemasaran atau

marketing mix.dalam bauran pemasaran terdapat variabel – variabel yang

merupakan inti dari sistem pemasaran. Variabel – variabel bauran pemasaran tersebut adalah produk, harga dan promosi.

1. Produk

Produk yang dihasilkan dalam usaha ini adalah jasa pencucian mobil. Memberikan pelayanan berupa jasa yang terbaik kepada pelanggan.


(71)

2. Harga

Harga merupakan hal yang menjadi pertimbangan kembali dalam menggunakan jasa pencucian mobil ini. Namun harga yang diberlakukan pada usaha pencucian mobil di Doorsmeer Pianggu sudah mengikuti standar harga dan disamakan dengan usaha pencucian mobil lainnya. Menurut pengelola usaha dalam wawancara (terlampir), harga yang diberlakukan sudah mengikuti harga pada doorsmeer lainnya yang sejenis. Pemilik usaha memberlakukan harga dengan penetapan harga berdasarkan biaya (Cost Based Pricing).

3. Tempat

Tempat merupakan lokasi dimana usaha atau kegiatan berlangsung. lokasi yang tergambar dari hasil observasi ualah usaha berada di Jalan HM. Joni No. 56A Medan. Menurut pelanggan dan konsumen dari hasil wawancara (terlampir), lokasi usaha yang strategis, mudah dijangkau dan jalan yang dilalui oleh banyak orang yang menggunakan mobil pribadi, mobil barang, angkutan umum dan kendaraan roda empat lainnya.

4. Promosi

Dari hasil observasi yang dilakukan, promosi hanya dilakukan dengan menggunakan spanduk dan Banner.


(72)

2. Lingkungan Eksternal

a. Aspek pasar

Pasar adalah tempat dimana pelaku usaha memasarkan produk yang dihasilkannya. Menurut pengelola usaha, usaha jasa pencucian mobil menargetkan pada orang – orang yang memiliki kendaraan bermotor khususnya kendaraan roda empat yang berada di sekitar usaha maupun yang melintas.

b. Aspek kompetitor atau pesaing

Dari hasil observasi yang telah dilakukan, pesaing usaha pencucian mobil Doorsmeer Pianggu memiliki cukup banyak pesaing dari usaha yang sejenis. Pada jalan HM. Joni sendiri terdapat dua usaha sejenis, pada simpang jalan HM. Joni terdapat satu usaha sejenis dan untuk jarak 200m kekanan terdapat satu usaha sejenis.

c. Aspek pemasok

Usaha ini membutuhkan pemasok bahan baku seperti sabun, shampoo, pengkilat dll. Menurut pemilik usaha, pemasok dibutuhkan ketika salah satu bahan baku habis dari persediaan. Setiap bahan baku memiliki pemasok yang berbeda sehingga memperolehnya pun ditempat dan waktu yang berbeda. Pemasok juga termasuk penentu pemberlakuan harga pada penggunaan jasa pada Doorsmeer Pianggu.


(73)

Aspek pemerintah yang dimaksud adalah kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah. Seperti kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) dan TDL (Tarif Daftar Listrik) dimana kenaikan harga minyak dan TDL juga berpengaruh terhadap naiknya ongkos produksi.

4.3 Analisis Data

Untuk memperjelas segala sesuatu yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari usaha jasa pencucian mobil Doorsmeer Pianggu maka dilakukan analisis SWOT. Analisis SWOT juga membantu pemilik usaha dalam mengetahui segala kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari usaha yang didirikan. Selain itu analisis SWOT membantu pemilik usaha dalam menentukan strategi yang akan digunakan dalam mengembangkan usaha untuk meningkatkan penjualan.

Faktor Internal usaha jasa pencucian mobil Doorsmeer Pianggu

Faktor internal adalah faktor – faktor kekuatan dan kelemahan yang ditinjau dari aspek keuangan, aspek sumber daya manusia, aspek kegiatan operasional, dan aspek pemasaran.

Adapun aspek – aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:


(74)

Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)

Aspek Sumber Daya Manusia

1. Ketelitian dalam hal kebersihan serta kecepatan dalam melayani pelanggan

2. Tanggap terhadap pelanggan dan konsumen

Aspek Sumber Daya Manusia

1. Karyawan yang tidak disiplin

Aspek Kegiatan Operasional

1. Ketersediaan bahan baku yang selalu ada

2. Kecepatan dan kebersihan yang terjamin

3. Menawarkan pelayanan yang ramah

Aspek Kegiatan Operasional

1. Penggunaan alat yang masih minim

Aspek Pemasaran

1. Lokasi yang strategis

2. Harga yang sesuai standar usaha sejenis

3. Ruang tunggu yang nyaman dan

Aspek Pemasaran

1. Tidak melakukan pemasaran yang besar


(75)

fasilitas yang lengkap

4. Menyediakan makanan dan minuman ringan

Aspek Keuangan

1. Bangunan Doorsmeer dan modal merupakan milik pribadi

2. Memiliki Catatan Keuangan

Sumber: Hasil Penelitian, April 2016

Faktor Eksternal usaha jasa pencucian mobil Doorsmeer Pianggu

Faktor eksternal adalah faktor – faktor peluang dan ancaman yang ditinjau dari aspek pasar, aspek kompetitor atau pesaing, aspek pemasok, dan aspek pemerintah.

Adapun beberapa aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:


(76)

Peluang (opportunity) Ancaman (Threat)

Aspek Pasar

1. Target pasar yang luas (Tidak memandang status, gaya hidup, penghasilan, maupun umur dan gender).

2. Besarnya angka pertumbuhan kendaraan roda empat (mobil).

Aspek kompetitor atau pesaing

1. Adanya kompetitor dengan usaha jasa sejens.

Aspek Pemasok

1. Pemasok yang selalu menyediakan bahan baku Doorsmeer Pianggu.

Aspek Pemerintah

1. Kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) dan TDL (Tarif Daftar Listrik) Sumber : Hasil Penelitian, April 2016

4.4 Pengambilan Keputusan Strategi

1. Matriks IFAS

Pada faktor – faktor yang tertera pada tabel 4.2 dimasukkan kedalam matriks IFAS. Dengan tahap – tahap sebagai berikut: memberikan bobot pada masing – masing faktor dengan skala 1,0 (paling penting) hingga 0,0 (tidak penting) berdasarkan pengaruh faktor – faktor tersebut dalam usaha ini. Lalu menghitung rating untuk masing masing faktor dengan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai


(77)

dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh terhadap usaha ini. Lalu mengalikan bobot dan rating sehingga memperoleh pembobotan.

Tabel 4.4 Matriks IFAS (Internal Factors Analysis Summary)

Faktor – faktor Internal Bobot Rating Bobot x Rating

Komentar

Strength (S)

Aspek Sumber Daya Manusia

Ketelitian dalam hal kebersihan serta kecepatan dalam melayani pelanggan

0,12 3 0,36 Kualitas yang harus dijaga

Tanggap terhadap pelanggan dan konsumen

0,12 3 0,36 Kunci pelayanan

Aspek Kegiatan Operasional

Ketersediaan bahan baku yang selalu ada

0,08 2 0,16 Hubungan yang dan terikat

Kecepatan dan kebersihan yang terjamin

0,12 3 0,36 Kualitas kunci sukses


(78)

ramah harus tetap dijaga

Aspek Pemasaran

Lokasi yang strategis 0,12 4 0,48 Menentukan reputasi usaha

Harga yang sesuai standar usaha sejenis

0,06 2 0,12 Harga

ditentukan oleh biaya

Ruang tunggu yang nyaman dan fasilitas yang lengkap

0,10 3 0,30 Baik,dan harus tetap dijaga

Menyediakan makanan dan minuman ringan

0,08 2 0,16 Baik

Aspek Keuangan

Bangunan Doorsmeer dan modal merupakan milik pribadi

0,12 3 0,36 Pemilik

memiliki hak penuh atas usahanya

Memiliki catatan keuangan 0,04 1 0,04 Laporan

keuangan yang sederhana


(79)

dibutukan

Sub Total 0,86 2,86

Weakness (W)

Aspek Sumber Daya Manusia

Karyawan tidak disiplin 0,06 2 0,18 Perlu

diperhatikan

Aspek Kegiatan

Operasional

Penggunaan alat yang masih minim

0,06 1 0,06 Perlu

diperhatikan

Aspek Pemasaran

Tidak melakukan pemasaran yang besar

0,03 2 0,06 Tanpa pemasaran

usaha tetap berjalan

Sub Total 0,15 0,30

TOTAL 1,00 3,16


(80)

Dari hasil analisis pada matriks IFAS (Internal Factors Analysis

Summary), Strength (S) memiliki faktor yang paling menonjol yaitu faktor dari

lokasi yang strategis dengan nilain sub total 2,86. Pada faktor Weakness (W) memiliki sub total 0,30 dengan faktor menonjol adalah faktor karyawan yang tidak disiplin dan penggunaan alat yang masih minim.

2. Matriks EFAS

Pada faktor – faktor yang tertera pada tabeel 4.3 dimasukkan kedalam matriks EFAS. Dengan tahap – tahap sebagai berikut: memberikan bobot pada masing – masing faktor dengan skala 1,0 (paling penting) hingga 0,0 (tidak penting) berdasarkan pengaruh faktor – faktor dengan skala mulai dari 4

(outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh terhadap usaha ini.

Lalu mengalikan bobot dan rating sehingga memperoleh pembobotan.

Tabel 4.5 Matriks EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary)

Faktor – faktor eksternal

Bobot Rating Bobot x Rating

Komentar

Opportunities (O)

Aspek Pasar

Target pasar yang luas 0,18 4 0,72 Diperhatikan

Besarnya angka pertumbuhan kendaraan


(81)

roda empat (mobil).

Aspek Pemasok

Pemasok yang selalu menyediakan bahan baku

0,10 2 0,20 Tidak terikat

Sub Total 0,48 1,72

Threaths (T)

Aspek Kompetitor atau pesaing

Adanya kompetitor dengan usaha jasa sejenis.

0,12 4 0,48 Diperhatikan

Aspek Pemerintah

Kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) dan TDL (Tarif Daftar Listrik)

0,10 2 0,20 Perhatikan

Sub Total 0,22 0,68

TOTAL 0,70 2,40


(82)

Dari hasil analisis yang dilakukan, maka faktor opportunity memiliki sub total 1,72 dengan menunjukkan faktor Besarnya angka pertumbuhan kendaraan roda empat (mobil) menjadi faktor yang paling menonjol dari faktor lainnya. Lalu, pada faktor Threath memiliki subtotal sebesar 0,48 yang paling menonjol adalah faktor Adanya kompetitor dengan usaha jasa sejenis.

Setelah melakukan pembobotan IFAS dan EFAS maka, hasil pembobotan akan dijumlahkan dalam tabel berikut:

Tabel 4.6 Matriks IFAS+EFAS

Sub Total Strength = 2,86 Sub Total Weakness = 0,30

Sub Total Opportunity = 1,72 Sub Total Threath = 0,68

Total S+O = 4,58 Total W+T = 0,98

Sumber: Hasil Penelitian, April 2016

Dari hasil penjumlahan IFAS+EFAS pada tabel 4.6 bahwa total S+O >

W+T, maka faktor strategis kekuatan dan peluang mendukung tercapainya jalan

keluar dari pokok permasalahan yang ada untuk mendapatkan rekomendasi yang diharapkan. Dapat digambarkan dalam diagram analisis SWOT pada tabel berikut:


(83)

Gambar 4.2 Diagram Analisis SWOT Doorsmeer Pianggu

3. Mendukung Strategi Turn Around 1. Mendukung Strategi Agresif

4. Mendukung Strategi Defensif 3. Mendukung Strategi Diversifikasi

Sumber: Hasil Penelitian, April 2016

Dari hasil diagram SWOT menunjukkan bahwa strategi yang dibutuhkan oleh usaha jasa pencucian mobil Doorsmeer Pianggu adalah strategi kebijakan pertumbuhan agresif (Growth Oriented Strategi). Karena usaha jasa pencucian mobil Doorsmeer Pianggu memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada dengan kekuatan yang mendukung.

Adapun strategi ditunjukkan dalam matriks SWOT yang menunjukkan kekuatan dan peluang usaha untuk menetapkan strategi – strategi yang akan digunakan oleh usahaa jasa pencucian mobil Doorsmeer Pianggu. Memperlihatkan aspek – aspek kekuatan dan peluang dari usaha jasa pencucian

Peluang (1,72)

Ancaman (0,68)


(84)

mobil Doorsmeer Pianggu dijadikan satu untuk mendapatkan cara yang digunakan untuk mengembangkan usaha jasa pencucian mobil Doorsmeer Pianggu.

Tabel 4.7 Matriks SO Doorsmeer Pianggu

Internal Eksternal Kekuatan (Strength) Peluang (Opportunity) Aspek SDM

a. Ketelitian

dalam hal kebersihan serta kecepatan dalam melayani pelanggan

b. Tanggap terhadap

pelanggan dan konsumen

Aspek Kegiatan Operasional

a. Ketersediaan bahan baku yang selalu ada

b. Kecepatan dan kebersihan yang terjamin

c. Menawarkan pelayanan yang ramah

Aspek Pemasaran

a. Lokasi yang strategis

b. Harga yang sesuai standar usaha sejenis c. Ruang tunggu

yang nyaman d. Menyediakan

makanan dan minuman

ringan

Aspek Keuangan

a. Bangunan doorsmeer dan modal merupakan milik pribadi

b. Memiliki catatan keuangan

Aspek Pasar 1. Meningkatkan kualitas

3. Memberikan pelayanan yang

4. Melakukan pemasaran

7. Melakukan sistem


(85)

a. Target pasar yang luas b. Besarnya

angka pertumbuhan kendaraan roda empat (mobil). kebersihan dan kecepatan

2. Merubah sistem bekerja

lebih dari yang diharapkan

yang lebih baik

5. Memberlakuk an voucher gratis 6. Menjaga

hubungan baik dengan para pelanggan dan konsumen pembukuan yang praktis namun bermanfaat besar Aspek Kompetitor

a. Adanya kompetitor dengan usaha jasa sejenis.

8. Selalu mewaspadai pesaing yang ada maupun pesaing yang muncul dimasa mendatang

9. Menciptakan pelayanan yang berbeda dengan usaha sejenis lainnya

10. Mempertaha nkan fasilitas ruang tunggu yang nyaman bagi pelanggan Aspek Pemasok

a. Pemasok

yang selalu menyediakan bahan baku

11. Selalu menjalin

kerjasama yang baik dengan para pemasok


(86)

Sumber: Hasil Penelitian, April 2016

Adapun rincian dari strategi yang harus di terapkan oleh usaha jasa pencucian mobil Doorsmeer Pianggu setelah melakukan perumusan strategi dengan pendekatan analisis SWOT, yaitu:

1. Meningkatkan kualitas kebersihan dan kecepatan

Meningkatkan kualitas dan kecepatan dapat diartikan sebagai karyawan dituntut untuk selalu memberikan hasil yang maksimal. Hasil maksimal adalah hasil jasa yang lebih dari harapan pelanggan maupun konsumen. Kecepatan merupakan hal terpenting karena pelanggan selalu menginginkanhasil jasa cucian yang maksimal dalam waktu yang singkat.

2. Merubah Sistem Kerja

Sistem kerja diatur oleh pemilik usaha dengan memberlakukan sistem kerja yang adil untuk karyawan – karyawan yang bekerja. Dengan menjaga kecemburuan yang mungkin timbul diantara karyawan, memberikan motivasi agar tercipta rasa tanggung jawab akan tugas masing – masing, menciptakan pemerataan keahlian dalam bekerja, memberlakukan sistem gaji dengan memberikn gaji pokok atau dengan sistem bagi hasil atau dengan keduanya, menyesuaikan penggajian dengan jangka waktu perhari, perminggu atau perbulan dengan menyesuaikan omset yang diperoleh.


(87)

3. Memberikan pelayanan lebih dari yang diharapkan

Memberikan pelayanan lebih dari yang diharapkan dengan selalu menganggap konsumen adalah raja. Memberikan pelayanan yang lebih merupakan suatu keharusan dalam menjalankan suatu bisnis. Jika lebih dari yang diharapkan akan memberikan keuntungan bagi usaha jasa ini dan akan memberikan rasa puas terhadap pelanggan. Maka pelanggan yang datang akan datang tidak hanya sekali melainkan secara terus menerus untuk menggunakan jasa usaha pencucian mobil Doorsmeer Pianggu.

4. Melakukan program pemasaran yang lebih baik

Melakukan program pemasaran yang lebih adalah melakukan promosi sederhana namun membawa hasil yang baik untuk usaha jasa pencucian mobil. Beberapa hal yang harus dilakukan adalah menentukan target pasar agar dapat menentukan apa yang menjadi fasilitas, pelayanan, sarana, serta harga yang akan diberlakukan. Mennetukan target pasar menengah atau kebawah atau keatas. Melakukan penyebaran brosur tentang pelayanan usaha jasa, lokasi, dan harga. Melakukan promosi dengan menggunakan internet. Membuat spanduk yang terbaru agar pelanggan yang mengunjungi dapat mengenal keberadaan usaha jasa pencucian mobil Doorsmeer Pianggu.


(88)

Pemberian voucher gratis akan diberikan kepada para pelanggan yang telah menggunakan jasa pencuciam mobil misalkan, setiap pelanggan yang menggunakan jasa pencucian mobil akan mendapatkan kartu anggota yang dimana ditandai tanggal, bulan dan tahun penggunaan jasa, setelah mengumpulkan hingga sepuluh kali penggunaan jasa akan mendapatkan gratis penggunaan jasa dalam kurun waktu tertentu.

6. Menjaga hubungan baik dengan para pelanggan dan konsumen

Pelanggan merupakan kunci dari kesuksesan dan keuntungan suatu usaha oleh karena itu Doorsmeer Pianggu harus menjaga hubungan baik dengan para pelanggan dan memenuhi setiap kebutuhan pelanggan Doorsmeer karena hal itu berdampak positif bagi kelancaran usaha jasa pencucian mobil Doorsmeer Pianggu.

7. Melakukan sistem pembukuan yang lebih praktis namun bermanfaat besar.

Catatan keuangan saja tidak cukup untuk mengetahui kegiatan keuangan yang dilakukan oleh suatu usaha, oleh karena itu laporan keuangan adalah salah satu yang dapat membantu pelaku usaha dalam melakukan evaluasi dalam aspek keuangan. Dibutuhkan orang yang ahli dalam bidang ilmu akuntansi untuk membuat sebuah laporan keuangan. Laporan keuangan sangat penting karena akan memudahkan pemilik usaha dalam melakukan


(89)

penentuan pengeluran dari pendapatan yang diperoleh. Yang dimaksud dengan praktis adalah melakukan pencatatan pada setiap pengeluaran, lalu pada setiap bulannya menentukan berapa pengeluaran dan penerimaan yang diterima dan mendapatkan hasil laba yang diterima, maka sistem penggajian tidak rumit dilakukan.

8. Selalu mewaspadai pesaing yang ada maupun pesaing yang muncul dimasa mendatang.

Adanya pesaing (kompetitor) dengan usaha jasa sejenis merupakan faktor negatif yang dapat merintangi kemampuan

Doorsmeer Pianggu dalam mencapai tujuannya. Hadirnya

kompetitor baru pasa masa yang akan datang dengan menawarkan konsep fasilitas yang lengkap dan harga yang bersaing sangatlah mengancam keberlangsungan usaha Doorsmeer Pianggu, oleh karena itu Doorsmeer Pianggu harus dapat mengembangkan potensi usahanya dengan fasilitas, harga maupun pelayanannya.

9. Menciptakan pelayanan yang berbeda dengan usaha sejenis lainnya

Dalam usaha jasa akan selalu membicarakan tentang kualitas pelayanan. Pelayanan merupakan ujung tombak dari usaha jasa itu berhasil atau tidak. Usaha harus mampu menciptakan pelayanan yang berbeda dengan usaha sejenis lainnya misalnya, dengan memberikan saran ataupun konsultasi akan perawatan


(90)

mobil yang baik bagi pelanggan, dan memenuhi segala keinginan pelanggan dalam merawat mobilnya.

10. Mempertahankan fasilitas ruang tunggu yang nyaman bagi pelanggan

Ruang tunggu yang nyaman juga merupakan hal yang harus diperhatikan oleh pemilik usaha jasa pencucian mobil. Ruang tunggu pada Doorsmeer Pianggu sudah dapat dikatakan baik karena menyediakan fasilitas TV, AC, memberikan layanan pesan makanan dan minuman dan ruangan yang nyaman. Oleh karena itu pemilik usaha harus mempertahankan fasilitas ruang tunggu yang nyaman tersebut bagi pelanggan bila perlu dengan mensiasati kebosanan pelanggan yang menunggu dengan memberikan tambahan fasilitas seperti wifi.

11. Selalu menjalin kerjasama yang baik dengan para pemasok.

Dengan menjalin kerja sama yang bik dengan pemasok pemilik usaha akan mendapatkan bahan baku yang memiliki harga rata rata, secara tidak langsung pemilik usaha akan mendapatkan keuntungan sedikit lebih dari biasanya. Pemasok juga akan mendatangi usaha jasa ini dengan sendirinya jika akan menawarkan bahan baku yang dibutuhkan oleh usaha jasa ini dengan harga yang relatif lebih murah atau dibwah standar.

Dari beberapa strategi yang diperoleh dari analisis SWOT


(91)

Opportunity) maka pelaku usaha dapat melakukan pemilihan strategi yang

akan digunakan, lalu pelaku usaha dapat melakukan keseluruhan langkah strategi atau beberapa strategi dilakukan secara bertahap. Setelah itu melakukan evaluasi untuk memberikan koreksi dan perbaikan dalam setiap langkah strategi yang digunakan.

4.5 Pembahasan

Doorsmeer Pianggu merupakan suatu jenis usaha yang berwujud.

Menurut nasution (2004:6), jasa merupakan suatu aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau konstruksi, yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah (seperti kenyamanan, hiburan, kesenangan, dan kesehatan) atau pemecahan atas masalah yang dihadapi konsumen.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap faktor internal dan faktor eksternal Doorsmeer Pianggu, ditemukan hasil analisis pada tabel 4.4 Matriks IFAS (Internal Factors Analysis Summary), faktor kekuatan

(strength) mempunyai sub total 2,86, sedangkan faktor kelemahan

(weakness) mempunyai sub total 0,30. Sementara hasil analisis pada tabel

4.5 Matriks EFAS (External Factors Analysis Summary), Doorsmeer Pianggu, faktor peluang (Opportunity) mempunyai sub total 1,72 sedangkan faktor ancaman (Threat) mempunyai sub total 0,68. Dari sub total tersebut menunjukkan bahwa posisi Doorsmeer Pianggu di Jalan HM. Joni No. 56A Medan pada diagram SWOT, yang dapat dilihat pada Gambar 4.2 Diagram Cartecius Analisis SWOT, menunjukkan bahwa


(92)

strategi yang dilakukan adalah strategi agresif dimana kekuatan dan peluang jika digabungkan akan memberikan berbagai cara untuk menumbuhkan atau menggabungkan usaha untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan (Rangkuti 2009:20).

Dalam Husein Umar (2001:43) beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh jasa pencucian mobil ini dengan mengadalkan kekuatan dan peluang yang ada. Strategi yang digunakan adalah strategi intensif dan strategi diversifikasi. Strategi intensif dibagi atas tiga kelompok yaitu: Strategi pengembangan pasar, strategi pengembangan produk,dan strategi penetrasi pasar. Strategi diversifikasi dibagi atas tiga kelompok yaitu: strategi diversifikasi konsentrik, strategi diversifikasi horizontal, dan strategi diversifikasi konglomerat. Dari hasil penelitian, usaha jasa pencucian mobil Doorsmeer Pianggu dapat menggunakan strategi pengembangan produk, strategi penetrasi pasar, dan strategi diversifikasi konsentrik.

1. Strategi pengembangan produk merupakan strategi yang termasuk kedalam strategi intensif dimana strategi ini bertujuan untuk dapat meningkatkan penjualan dengan cara memberikan sesuatu yang berbeda dengan usaha sejenis lainnya.

2. Strategi penetrasi pasar merupakan strategi yang ditujukan kepada pelaku usaha agar melakukan pemasaran besar – besaran.


(93)

3. Strategi diversifikasi konsentrik merupakan strategi yang termasuk kedalam strategi diversifikasi dimana pelaku usaha dapat menambah jumlah produk arau jasa yang mana tidak jauh dari bisnis inti.

4.5.1 Seleksi Strategi Alternatif

Setelah melakukan perumusan strategi, ditemukan beberapa strategi alternatif yang telah disebutkan sebelumnya. Strategi alternatif tersebut adalah strategi pengembangan produk, strategi penetrasi pasar, dan strategi diversifikasi konsentrik.

1. Strategi pengembangan produk

Strategi pengembangan produk adalah strategi yang dilakukan perusahaan dengan melakukan pengembangan produk, memodifikasi jasa yang dihasilkan. Doorsmeer Pianggu dapat melakukan inovasi jasa yang dihasilkan agar pasar tidak jenuh, walaupun pesaing dapat melakukan hal sejenis yang dilakukan oleh perusahaan, namun jika usaha jasa ini memiliki hal lain dari pesaing maka pelanggan dan konsumen akan loyal terhadap Doorsmeer Pianggu. Dalam kegiatan operasional menggunakan teknologi yang lebih efektif yaitu pencucian dengan salju, beberapa pelangggan akan lebih percaya ketika menggunakan jasa pencucian dengan salju karena menganggap pencucian menggunakan shampoo atau sabun khusus cuci mobil. menambahkan lagi mesin hidrolik pada


(94)

setiap mobilnya tidak memakan waktu yang lama karena menunggu giliran.

2. Strategi penetrasi pasar

Strategi penetrasi pasar berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produk atau layanan yang ada saat ini melalui upaya – upaya pemasaran. Upaya yang dapat dilakukan oleh pemilik dan pengelola usaha Doorsmeer Pianggu dalam hal ini adalah dengan menawarkan harga pencucian yang lebih murah atau bersaing. Dengan menentukan hari – hari apa saja yang menawarkan harga discount di

Doorsmeer Pianggu. Dilihat dari lokasi Doorsmeer Pianggu yang

berada dilokasi padat penduduk dan merupakan jalan besar yang sering dilewati banyak mobil maupun angkutan hal ini dipastikan akan menarik perhatian pengunjung dan pelanggan Doorsmeer Pianggu untuk berkunjung di Doorsmeer Pianggu, menyebarkan informasi ini dapat dilakukan dengan membuat brosur yang diletakkan di tempat – tempat yang strategis di sekitar daerah HM. Joni dan sekitar kota Medan.

3. Strategi Diversifikasi Konsentrik

Strategi ini adalah strategi pengembangan usaha dengan menambah produk baru atau jasa baru, namun tetap berkaitan dengan usaha utamanya. Dengan melakukan penambahan usaha bengkel, menambah penjualan aksesoris mobil dan sparepart mobil. Adapun beberapa keuntungan menggunakan strategi


(95)

alternatif diversifikasi konsentrik adalah dapat memperluas pangsa pasar, pasar akan lebih luas ketika adanya penambahan jasa ataupun produk yang ditawarkan suatu usaha. Pelanggan yang datang tidak hanya ingin mencuci mobi Doorsmeer, salon Mobil, Ganti Oli, Variasi, Tune – Up, Cat ketok lagi tetapi bisa mengkonsultasikan perawatan mobil atau kebutuhan mobilnya.

Tujuan strategi alternatif diversifikasi konsentrik adalah dengan memberikan keberagaman dari jasa yang ditawarkan namun tidak jauh dari usaha jasa utama yang ditawarkan sebelumnya ini dilakukan agar pasar tidak jenuh.

Dengan beberapa strategi alternatif tersebut mampu meningkatkan perkembangan usaha pencuciam mobil Doorsmeer Pianggu dengan tujuan meningkatkan laba penjualan dari jasa yang ditawarkan sehingga usaha ini berkembang lebih dari yang sebelumnya.


(96)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari analisis pada penelitian ini, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Faktor internal yang menjadi kekuatan dan mempengaruhi pengembangan usaha pada Doorsmeer Pianggu ditinjau dari aspek sumber daya manusia yaitu ketelitian dalam hal kebersihan serta kecepatan dalam melayani pelanggan, dan tanggap terhadap pelanggan atau konsumen. Dari aspek kegiatan operasional yaitu ketersediaan bahan baku yang selalu ada, serta pelayanan yang ramah. Dari aspek pemasaran yaitu lokasi yang strategis, harga yang sesuai standar usaha sejenis, dan ruang tunggu yang nyaman dan fasilitas yang lengkap. Dari aspek keuangan yaitu menyediakan makanan dan minuman, dan bangunan dan modal yang merupakan milik pribadi.

2. Adapun yang menjadi kelemahan usaha ini terdiri dari karyawan yang tidak disiplin, tidak adanya kegiatan promosi, dan penggunaan alat yang masih minim.

3. Faktor eksternal yang menjadi peluang mempengaruhi pengembangan usaha pada Doorsmeer Pianggu ditinjau dari aspek pasar Doosmeer Pianggu memiliki target pasar yang (Tidak


(97)

memandang status, gaya hidup, penghasilan, maupun umur dan gender). Ditinjau dari aspek pemasok Doosmeer Pianggu memiliki hubungan yang baik dengan pemasok sehingga pemasok selalu menyediakan bahan baku.

4. Faktor ancaman terdiri dari adanya kompetitor dengan usaha sejenis dibuktikan berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola usaha yang mengakui tingginya persaingan antar usaha pencucian mobil, dan kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) dan TDL (Tarif Daftar Listrik).

5. Berdasarkan dari faktor – faktor internal dan juga eksternal yang telah dibahas pada bab sebelumnya dan telah tertera diatas maka hasil yang didapatkan melalui matriks SWOT adalah alternatif strategi yang memanfaatkan peluang dan mempertahankan kekuatan yang ada, sementara hasil dari diagram SWOT menunjukkan bahwa Doorsmeer Pianggu berada pada posisi kuadran I yang mendukung strategi pertumbuhan agresif (growth oriented strategy). Strategi yang cocok digunakan pada kondisi ini adalah pentrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk.


(98)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diberikan saran sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan keunggulan usaha dan dapat menghadapi para pesaing, usaha jasa pencuian mobil Doorsmeer Pianggu harus mengatur strategi pemasarannya seperti menawarkan harga discount pada hari yang telah ditentukan, menyebarkan brosur dan disebarkan sepanjang jalan HM. Joni dan sekitar kota Medan.

Doosmeer Pianggu berada pada lokasi yang ramai penduduk dan

merupakan jalan besar yang selalu dilewati banyak mobil maupun angkutan hal ini pasti akan menarik perhatian untuk berkunjung ke

Doorsmeer Pianggu. Pemanfaatan media dan teknologi yang

canggih seperti media elektronik, cetak maupun sosial juga perlu dilakukan agar memperluas pangsa pasar Doorsmeer Pianggu. 2. Selain itu, agar Doorsmeer Pianggu dapat meningkatkan kekuatan

dan memanfaatkan peluang serta meminimalkan ancaman di dalam usahanya, usaha ini juga harus menjalankan alternatif – alternatif strategi untuk pengembangan usaha yang telah diformulasikan pada bab sebelumnya, agar dapat lebih maju dari jasa pencucian mobil lainnya.

3. Pemilik serta pengelola Doorsmeer Pianggu juga dapat memanfaatkan kredit dari Bank sebagai tambahan modal untuk mengembangkan usahanya. Seperti menambah produk baru atau


(99)

jasa baru yang masih berkaitan dengan bisnis utamanya seperti menambahkan usaha bengkel, menambah penjualan aksesoris dan sparepart mobil. Tujuannya adalah agar pelanggan tidak hanya berfokus untuk mencuci mobilnya saja tetapi juga bisa mengkonsultasikan perawatan dan kebutuhan mobilnya.


(100)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1Pengertian Bisnis

Bisnis dalam ilmu ekonomi merupakan suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen untuk mendapatkan keuntungan atau laba. Istilah bisnis berasal dari bahasa inggris yaitu business, yang berasal dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. (Suryatama 2008: 1)

Menurut Huat dalam Suryatama (2008: 3) kata bisnis didalam artian yang luas istilah yang bersifat umum yang menunjukkan semua institusi dan kegiatan yang memproduksi jasa dan barang dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Bisnis menjadi sebuah sistem yang memproduksi jasa dan barang untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat luas.

2.2Strategi

2.2.1 Pengertian Strategi

Strategi sebagai sebuah kosa kata pada mulanya berasal dari bahasa yunani, yaitu ‘strategos’. Kata ‘strategos’ ini berasal dari kata ‘stratos’ yang berarti militer dan ‘ag’ yang artinya memimpin (Purnomo dan Zulkieflimansyah, 1999: 8). Berdasarkan pemaknaan ini, maka strategi pada awalnya bukan kosa kata disiplin ilmu manajemen, namun lebih dekat dengan bidang kemiliteran.

Strategi (Solihin 2012:24) didefenisikan sebagai berbagai cara untuk mencapai tujuan. Sejalan dengan perkembangan konsep manajemen strategik,


(1)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR DIAGRAM ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... .. 1

1.2 Rumusan Masalah ... .. 5

1.3 Batasan Masalah ... 6

1.4 Tujuan Penelitian ... .. 6

1.5 Manfaat Penelitian ... .. 7

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pengertian Bisnis ... 8

2.2 Strategi ... 8

2.2.1 Pengertian Strategi ... 8

2.2.2 Tipe Strategi ... 9

2.2.3 Strategi Bisnis ... 13

2.2.4 Manajemen Strategi ... 13

2.3 FormulasiStrategiMelaluiPendekatan SWOT ... 15

2.4 Analisis Lingkungan ... 17

2.4.1 Analisis Lingkungan Internal ... 17


(2)

2.5 Pengembangan Usaha ... 25

2.5.1 Jenis Pengembangan Usaha ... 25

2.8 Penelitian Terdahulu ... 25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian ... 29

3.2 Lokasi Penelitian ... 29

3.3 Informan Penelitian ... 29

3.4 Defenisi Konsep ... 31

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 31

3.6 Teknik Analisis Data ... 33

3.7 Tahap Pengambilan Keputusan ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian... 43

4.1.1 Sejarah Singkat Usaha... 43

4.1.2 Visi dan Misi Usaha ... 45

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 46

4.1.4 Deskrispi Jabatan ... 47

4.1.5 Jasa ... 49

4.2 Penyajian Data ... 50

4.3 Analisis Data ... 55

4.4 Pengambilan Keputusan Strategi ... 58

4.5 Pembahasan ... 73

4.5.1 Seleksi Strategi Alternatif ... 75


(3)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ... 79 5.2 Saran ... 81 DAFTAR PUSTAKA ... 83 LAMPIRAN


(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Matriks IFAS... 35

Tabel 3.2 Matriks EFAS ... 37

Tabel 3.3 Analisis SWOT (IFAS+EFAS) ... 38

Tabel 3.4 Matriks SWOT ... 42

Tabel 4.1 Daftar Jenis Jasa Doorsmeer Pianggu ... 49

Tabel 4.2 Faktor Internal Doorsmeer Pianggu ... 56

Tabel 4.3 Faktor Eksternal Doorsmeer Pianggu ... 58

Tabel 4.4 Matriks IFAS (Internal Factors Analysis Summary) ... 59

Tabel 4.5 Matriks EFAS (External Factors Analysis Summary) ... 62

Tabel 4.6 Matriks IFAS+EFAS ... 64

Tabel 4.7 Matriks SO Doorsmeer Pianggu ... 66


(5)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 3.1 Diagram SWOT ... 40 Diagram 4.2 Analisis SWOT Doorsmeer Pianggu ... 65


(6)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Pengajuan Judul Skripsi Lampiran 2 Acc Seminar Proposal

Lampiran 3 Berita Acara Seminar Proposal Lampiran 4 Daftar Hadir Seminar Proposal Lampiran 5 Berkas Penilaian Seminar Proposal Lampiran 6 Jadwal Seminar Proposal Skripsi

Lampiran 7 Undangan Seminar Proposal Dosen Penguji Lampiran 8 Undangan Seminar Proposal Dosen Pembimbing Lampiran 9 Surat Izin Penelitian Pada Doorsmeer Pianggu Lampiran 10 Kartu Kendali Bimbingan Skripsi

Lampiran 11 Kartu Seminar Proposal Penelitian Lampiran 12 Sertifikat TOEFL

Lampiran 13 Hasil Wawancara Lampiran 14 Daftar Gambar