Konsep Konsep dan Teori

tentang dirinya sendiri, maupun tentang orang lain yang berperan dalam hidupnya. Begitu juga dalam ende marhaminjonyang memiliki sebuah cerita makna didalam teksnya. Hal tersebut semakin mempertegas bahwa tujuan penulis adalah untuk menjelaskan setiap makna yang terkandung di dalam setiap teks ende marhaminjon. Malm1977:9 mengatakan bahwa musik juga mempunyai hubungan dengan tekstual. Hal ini juga terlihat dari nyanyian parhaminjon yang menyesuaikan cara bernyanyinya dengan makna dalam teks yang saat itu sedang dinyanyikannya. Untuk memahami dan menganalisi makna-makna teks dalam ende marhaminjon, penulis menggunakan teori semiotika. Teori semiotika adalah sebuag teori mengenai lambang yang dikomunikasikan Bakar, 2006:45. Dalam buku tersebut dijelaskan juga bahwa semiotika dapat menjelaskan persoalan yang berkaitan dengan lambang. Penggunaan lambang, isi pesan dan cara penyampaiannya Berlo, 1960:54 dalam Bakar. Charles Sanders Peirce, seorang filosof dari Amerika Serikat di lapangan semiotik ini, ia menumpukan perhatian kepada pragmatisme dan logika. Ia mendefenisikan tanda sebagai “sesuatu yang mendukung seseorang untuk sesuatu yang lain”. Salah satu sumbangannya yang besar bagi semiotik adalah pengkategoriannya mengenai tanda-tanda ke dalam tiga tipe, yaitu: a ikon, yang disejajarkan dengan referennya misalnya jalan raya adalah tanda untuk jatuhnya bebatuan; b indeks, yang disamakan dengan referennya asap adalah tanda adanya api dan c simbol, yang berkaitan dengan referennya dengan cara penemuan seperti dengan kata-kata atau signal trafik. Makna digunakan untuk menyampaikan suatu pesan. Inilah teori-teori yang sangat berperan bagi penulis untuk menjelaskan dan menjabarkan apapun yang terdapat dalam teks tersebut, karena dengan menggunakan pendekatan semiotik, seseorang dapat menganalisis makna yang tersurat dan tersirat di balik penggunaan lambang-lambang dalam kehidupan manusia sehari-hari agar dapat dimengerti oleh pembaca. Selain makna teks, penulis juga akan menjabarkan berbagai hal tentang melodi yang terdapat dalam ende marhaminjon tersebut. Sebelum pekerjaan analisis musik dilaksanakan, terlebih dahulu penulis mentranskripsikan ende marhaminjon kedalam notasi balok. Nettl 1975:35 mengatakan bahwa mentranskripsi musik kedalam bentuk notasi adalah satu-satunya cara yang digunakan peneliti untuk dapat menganalisis suatu musik. Dalam menganalisis melodi ende marhaminjon, penulis menggunakan metode weighted scale bobot tangga nada dari William P. Malm. Berdasarkan metode ini, hal-hal yang harus diperhatikan dalam mendeskripsikan sebuah melodi, yaitu 1 tangga nada, 2 nada dasar pitch center, 3 wilayah nada, 4 jumlah nada, 5 jumlah interval, 6 pola kadensa, 7 formula melodi, dan 8 kontur. Selain itu untuk melengkapi analisis melodi ende marhaminjon menyangkut 1 tonalitas, 2 ritme, 3 bentuk, 4 tempo, dan 5 kontur melodi digunakan juga teori Bruno Nettl 1964:1450-1550.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mendapatkan data- data yang sesuai dengan fakta dan kebenaran yang ada di lapangan. Metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 1989:3. Penulis memilih metode kualitatif karena menganggap bahwa metode ini akan memberikan hasil yang sesuai dengan yang penulis harapkan karena hasil informasi dan data yang diperlukan dapat terkumpul dengan maksimal. Untuk itu penulis berpedoman kepada pendapat yang dikemukakan oleh Curt Sachs dalam Nettl 1962:16 yang mengatakan bahwa penelitian dalam etnomusikologi dapat dibagi menjadi dua yaitu: kerja lapangan field work dan kerja laboratorium desk work. Kerja lapangan meliputi pengumpulan dan perekaman data