terkesan lama dan kadang lupa, maka parhaminjon menyimpulkan kata hoda menjadi lambang atau ikon darri seluruh nama hewan eliharaan yang dimilikinya.
Kata sopo dalam arti sebenarnya adalah gubuk yang didirikan ditengah ladang atau pun lahan tempat bertani. Akan tetapi maksud dari parhaminjon akan kata ini
bukanlah arti dari sebenarnya seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, melainkan melambangkan atau memberikan gambaran mengenai rumah yang ditempatinya
bersama dengan keluarganya. Bagaimanapun kondisi keadaan rumahnya besar ataupun kecil, mewah ataupun sederhana, dengan kerendahan hati, parhaminjon akan
menyamakan rumah tersebut dengan sopo yang lebih mengandung makna sederhana sesuai dengan kehidupan parhaminjon.
BAB V STRUKTUR MELODI ENDE PARHAMINJON
5.1 Struktur Melodi
Untuk menganalisa sebuah musik, diperlukan transkripsi untuk menggambarkan atau memvisualisasikan bunyi yang diteliti kedalam tulisan yang
menggunakan simbol-simbol yang dapat dilihat untuk dipahami. Untuk menganalisa musikal dalam tulisan ini, Penulis berpedoman pada teori yang
dikemukakan oleh William P.Malm 1977:3 yang dikenal dengan teori weighed scale. Dimana dikatakan bahwa hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pendiskripsian melodi adalah : tangga nada scale, nada dasar pitch center,Wilayah nada range, jumlah nada frequency of note, jumlah interval,
pola kadensa, formula melodi melody formula dan kontur contour. Barbara Crader dalam Philosophical dictionary of music and musicians
juga mengatakan bahwa transkrip bertujuan untuk memvisualisasikan apa yang didengar, unuk menambah pengetahuan dalam mempelajari musik secara
komparatif dan detail serta untuk membantu kitamengkomunikasikan kepada orang lain tentang apa yang didengar dan dilihat 1980:109.
Tujuan dari transkripsi dalam tulisan ini adalah untuk mendeskripsikan cara penyajian ende marhaminjon yang dilakukan saat prosse manige dalam
kebudayaan masyarakat Batak Toba, sehingga penulis dapat mengkomunikasikan tentang apa yang didengar ke dalam bentuk visual atau tulisan dengan harapan
agar pembaca dapat mengerti atau memahami bagaimana sebenarnya cara menyanyikan ende marhaminjon pada saat manige.
Sejalan dengan transkripsi tersebut, penulis menggunakan notasi balok notasi barat. Alasan penulis untuk menggunakan notasi tersebut adalah karena
hal-hal sebagai berikut yaitu ; 1.
Notasi balok telah banyak digunakan oleh etnomusikolog ataupun musikolog untuk proses transkripsi musik, baik musik barat maupun
non musik barat 2.
Notasi balok sudah dikenal secara luas, khususnya orang-orang yang terkait dengan sei musik.
3. Notasi balok digunakan sebagai bahan untuk mempermudah
menganalisis cara menyajikan ende marhaminjon
5.2 Model Notasi
Notasi yang digunakan untuk mentranskripsi EndeMarhaminjonoleh sipenyaji adalah notasi Barat. Notasi ini merupakan notasi yang sudah baku dan
umum. Di dalamnya terdapat beberapa symbol-simbol yang digunakan dalam partitur notasi balok dari lagu di atas. Berikut ini beberapa symbol yang
digunakan dalam hasil transkripsi melodi EndeMarhaminjon. 1.
Menunjukkangaris para nada dimana terdapat lima buahgaris para nada dan
Empatbuahspasi. 2.
Menunjukkantandakunci key signature G, dimana pada garis paranada kedua dari
bawah merupakan nada G.
3. Merupakan birama 44 dalam kunci G.
Artinya dalam setiap birama memiliki empat ketuk not seperempat.
4. Merupakan satu buah not 18 yang bernilai ¼
ketuk.
5. Merupakan dua buah not 116 menjadi satu
not yang bernilai ½ ketuk.
6. Merupakantandadiamyang
bernilaiempatketuk.
7. Merupakan tanda diam yang bernilai 2 ketuk .
8. Merupakan tanda diam yang bernilai 1 ketuk.
9. Merupakan tanda diam yang bernilai ½ ketuk