Sistem Religi Analisis Tekstual Dan Musikal Ende Marhaminjon Pada Masyarakat Batak Toba Di Desa Pandumaan Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan

pegawai pemerintah, mereka juga melakukan kegiatan bertani sebagai pekerjaan sampingan di saat senggang atau setelah pulang dari bekerja. Di desa ini juga dijumpai kegiatan menyadap kemenyan. Kemenyan ini diperoleh dari pohon haminjon yang masih tumbuh secara alami tanpa adanya niat untuk membudidayakan pohon haminjon tersebut. Di desa ini belum ada dijumpai orang yang membudidayakan pohon haminjon. Pohon haminjon yang disadap biasanya tumbuh di ladang milik orang. Panige harus minta ijin terlebih dahulu kepada pemilik ladang sebelum menyadap pohon kemenyan yang ada di ladangnya tersebut. Pemilik haminjon biasanya tidak pernah meminta atau mempermasalahkan pembagian dari hasil penjualan kemenyan tersebut nantinya. Semua tergantung dari parhaminjon yang menyadap pohon haminjon di ladang pemilik tersebut mau memberikan sebagian hasilnya atau tidak. 2.6 Kesenian 2.6.1 Seni musik Musik dalam masyarakat Batak Toba dikenal dengan istilah gondang biasanya mengacu pada beberapa arti, seperti ensambel musik, sebagai repertoar dan sebagai alatinstrumen musik. Menurut Hutajulu dan Harahap 2005:19, istilah penggunaan gondang bagi masyarakat Batak Toba beserta konteks pengertiannya, misalnya: 1. Gondang hasahatan; kata gondang memiliki makna sebuah komposisi. 2. Gondang debata; kata gondang memiliki makna repertoar, yakni terdiri dari tiga komposisi yang berbeda: “Debata Guru”, “Bane Bulan”, dan “Debata Sori”. 3. Gondang simonang-monang; kata gondang memiliki makna komposisi lagu sekaligus menunjukkan tempo pada lagu. 4. Gondang saem; kata gondang memiliki makna sebuah upacara penyembahan. 5. Gondang sabangunan atau gondang hasapi; kata gondang bermakna ensambel musik. Terdapat dua ensambel yang umum dikenal pada Masyarakat Batak Toba, yaitu ensambel gondang sabangunan dan gondang hasapi. Alat musik yang terdapat dalam ensambel gondang sabangunan yaitu satu set taganing membranofon, sarune bolon aerofon, empat buah ogung idiofon dan hesek idiofon. Instrument yang terdapat dalam gondang hasapi yaitu garantung idiofon, hesek idiofon, sarune etek aerofon, dan hasapi kordofon. Ensambel gondang sabangunan dan gondang hasapi ini sudah jarang dipakai dalam acara adat masyarakat Batak yang ada di Desa Pandumaan sampai saat ini. Masyarakat sudah memakai instrument kibot dan sulim dalam acara adat, baik adat perkawinan maupun kematian. Ada juga beberapa pengusaha kibot yang telah memasukkan taganing ke dalam instrumennya sebagai pelengkap. Penggunaan musik di desa Pandumaan ini juga terdapat digereja pada saat masyarakat ibadah, instrumen yang biasa dipakai adalah keyboard dengan menggunakan voice organ. Dalam beberapa iringan lagu tertentu, kadang mereka menggunakan instrument Gitar dan Seruling untuk menambahkan variasi musik tersebut.

2.6.2 Seni tari

Seni tari pada masyarakat Batak Toba dikenal dengan dua jenis yaitu tortor dan tumba. Tortor merupakan tarian yang digunakan dalam konteks upacara adat seperti perkawinan dan kematian. Tumba merupakan tarian yang digunakan oleh pemuda-pemudi maupun anak-anak pada waktu terang bulan. Tarian ini merupakan tarian yang bersifat hiburan. Kegiatan ini disebut dengan martumba. Pada masyarakat yang tinggal di Desa Pandumaan kegiatan martumba sudah tidak dilakukan lagi. Unsur hiburan lain seperti siaran televisi dan kemajuan jaman menjadi salah satu penyebab kegiatan ini tidak dilakukan lagi. Akan tetapi, tortor yang menjadi salah satu seni tari dari masyarakat batak toba masih dilakukan pada saat upacara perkawinan atau upacara adat kematian yang terdapat di desa Pandumaan.