Konsep ende marhaminjon disini merupakan sebuah nyanyian yang berisi ratapan hati parhaminjon. Dalam ende marhaminjon diceritakan bahwa parhaminjon
hidup dengan serba pas-pasan sehingga harus bersusah payah menghidupi kehidupan tersebut. Konsep parhaminjon disini adalah seorang pria yang hidup dari keluarga
miskin dan harus bekerja keras untuk menghidupi kebutuhan hidupnya. Meskipun parhaminjon adalah seorang yang miskin namun tidak mau menyusahkan orang lain
karena kemiskinannya. Parhaminjon berusaha menjalani hidup dengan bekerja diladang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan tidak menjadi beban terhadap
orang lain. Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu
sistem adat istiadat yang bersifat kontinyu dan yang terikat oleh suatu rasa identitas sama Koentjaraningrat 2002: 146-147. Masyarakat yang penulis maksud adalah
masyarakat Batak Toba yang berada di desa Pandumaan Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan.
1.4.2 Teori
Teori digunakan sebagai penuntun dan pedoman dalam membahas permasalahan yang akan dijabarkan. Dalam tulisan ini, unsur utama yang menjadi
pokok permasalahan yang dibahas adalah kajian musikal dan tekstual dari ende marhaminjon, sehingga penulis menggunakan teori-teori yang berhubungan dengan
pokok permasalahan. Sebuah nyanyian yang dalam pembahasan ini disebut ende merupakan suatu
perwujudan yang dapat menjelaskan tentang kehidupan siparhaminjon. Hal ini dibenarkan oleh Palmer dalam tulisan yang mengatakan bahwa perkataan lisan atau
nyanyian juga termasuk dalam sebuah interpetasi Palmer, 2003:23. Nyanyian memiliki sesuatu untuk diekspresikan dan melalui nyanian teks lisan ada pesan
pesan yang disampaikan untuk menggambarkan sesuatu hal, baik itu menggambarkan
tentang dirinya sendiri, maupun tentang orang lain yang berperan dalam hidupnya. Begitu juga dalam ende marhaminjonyang memiliki sebuah cerita makna didalam
teksnya. Hal tersebut semakin mempertegas bahwa tujuan penulis adalah untuk menjelaskan setiap makna yang terkandung di dalam setiap teks ende marhaminjon.
Malm1977:9 mengatakan bahwa musik juga mempunyai hubungan dengan tekstual. Hal ini juga terlihat dari nyanyian parhaminjon yang menyesuaikan cara
bernyanyinya dengan makna dalam teks yang saat itu sedang dinyanyikannya. Untuk memahami dan menganalisi makna-makna teks dalam ende
marhaminjon, penulis menggunakan teori semiotika. Teori semiotika adalah sebuag teori mengenai lambang yang dikomunikasikan Bakar, 2006:45. Dalam buku
tersebut dijelaskan juga bahwa semiotika dapat menjelaskan persoalan yang berkaitan dengan lambang. Penggunaan lambang, isi pesan dan cara penyampaiannya Berlo,
1960:54 dalam Bakar. Charles Sanders Peirce, seorang filosof dari Amerika Serikat di lapangan semiotik ini, ia menumpukan perhatian kepada pragmatisme dan logika.
Ia mendefenisikan tanda sebagai “sesuatu yang mendukung seseorang untuk sesuatu yang lain”.
Salah satu sumbangannya yang besar bagi semiotik adalah pengkategoriannya mengenai tanda-tanda ke dalam tiga tipe, yaitu: a ikon, yang disejajarkan dengan
referennya misalnya jalan raya adalah tanda untuk jatuhnya bebatuan; b indeks, yang disamakan dengan referennya asap adalah tanda adanya api dan c simbol,
yang berkaitan dengan referennya dengan cara penemuan seperti dengan kata-kata atau signal trafik.
Makna digunakan untuk menyampaikan suatu pesan. Inilah teori-teori yang sangat berperan bagi penulis untuk menjelaskan dan menjabarkan apapun yang
terdapat dalam teks tersebut, karena dengan menggunakan pendekatan semiotik, seseorang dapat menganalisis makna yang tersurat dan tersirat di balik penggunaan
lambang-lambang dalam kehidupan manusia sehari-hari agar dapat dimengerti oleh