2.8 Matriks Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM
QSPM merupakan teknik yang secara obyektif dapat menetapkan strategi alternative yang diprioritaskan. Alat untuk menentukan merekomendasikan
pilihan strategi atas dasar pendapat ahli atau praktisi expert choice; juga
melibatkan unsur intuisi intuitive judgement
• Didasari oleh Key Success Factors internal dan eksternal terpilih • Menetapkan pilihan yang paling menarik terpercaya layak diterapkan atau
secara konseptual disebut sebagai upaya menetapkan relative attractiveness. Langkah-langkah QSPM
1. Susun daftar kunci eksternal peluang dan ancaman serta daftar kunci internal kekuatan dan kelemahan perusahaan pada kolom kiri dari QSPM.
Informasi tersebut diperoleh dari IFE dan EFE Matrix 2. Berikan bobot untuk setiap faktor kritikal keberhasilan internal maupun
eksternal, nilai ini sama dengan bobot pada IFE dan EFE Matrix. 3. Tentukan dan identifikasi alternatif strategi yang dapat dilaksanakan,
tuliskan pada baris pertama dari QSPM. 4. Tetukan Attractiveness Scores AS sebagai nilai numerik yang
menunjukkan relative attractiveness terhadap setiap alternatif strategi. AS ditetukan dengan menghitung tiap faktor kunci internal maupun eksternal dalam
satu waktu. 5. Hitung total AS TAS dengan mengalikan setiap bobot dengan AS masing-
masing. TAS menunjukkan relative attractiveness setiap alternatif strategi.
Universitas Sumatera Utara
6. Hitung rata-rata Total Attractiveness Scores, masukkan TAS pada setiap kolom strategi. Nilai rata-rata TAS menunjukkan strategi yang paling atraktif.
Alternatif strategi dengan jumlah nilai TAS tertinggi adalah alternatif strategi terbaik, dimana peluang eksternal cukup besar untuk dimanfaatkan dengan
menggunakan kekuatan dan kelemahan perusahaan saat ini.
2.9 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Kurniawan 2010 yang menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja pada PT. Kalimantan Steel PT. Kalisco Pontianak.
Variabel independen yang diteliti yaitu Upah, Sifat Tugas, Kondisi Kerja dan Lingkungan, Hubungan Kerja, Manajemen Organisasi, Keselamatan Kerja,
Jaminan Sosial dan variabel dependen yang diteliti yaitu Produktivitas Karyawan. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah semua karyawan bagian produksi
yang masih aktif bekerja di PT. Kalimantan Steel. Co Pontianak yang berjumlah 32 orang. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan
analisis kuantitatif berupa analisis faktor yang ada akan diolah dengan menggunakan program SPSS 12.0 dapat diketahui bahwa sebanyak 7 faktor
Upah, Sifat Tugas, Kondisi Kerja dan Lingkungan, Hubungan Kerja, Manajemen Organisasi, Keselamatan Kerja, Jaminan Sosial yang terbentuk mempengaruhi
semangat dan kegairahan kerja karyawan sebesar 83,293 sedangkan sisanya sebanyak 16,707 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak masuk dalam
penelitian ini. Faktor yang paling dominan mempengaruhi produktivitas kerja karyawan adalah gaji sebesar 37,208.
Universitas Sumatera Utara
Andryani 2007 melakukan penelitian Strategi Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja Pada Usaha Peternakan Sapi Perah Studi Kasus di CV. Cisarua
Integrated Farming. Tujuannya penelitiannya untuk mengukur besarnya tingkat curahan tenaga kerja dan produktivitas tenaga kerja, menganalisis faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi peningkatan produktivitas tenaga kerja dan menentukan strategi yang terbaik yang dapat digunakan untuk meningkatkan
produktivitas tenaga kerja di peternakan sapi perah CV.CIF. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analisis. Variabel independen yang diteliti yaitu:
Umur X
1
, Pengalaman Kerja X
2
, Jumlah Upah X
3
, Curahan Kerja X
4
, Lama Pendidikan Formal X
5
dan dummy pendidikan non formal D.Variabel dependen yang diteliti yaitu produktivitas tenaga kerja CV.CIF. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa waktu curahan tenaga kerja terbesar pada unit sapi perah yaitu pada pekerja kandang sebesar 12,13 HKP Hari Kerja Pria dengan rata-rata
0,81 HKP. Nilai produktivitas teknis tenaga kerja CV.CIF sebesar 15,76 literHKP dan nilai produktivitas ekonomis tenaga kerja CV.CIF sebesar Rp. 16.790,-HKP.
Hasil analisis regresi membuktikan bahwa variabel curahan tenaga kerja, variabel pengalaman kerja, variabel upah, dan variabel pendidikan formal mempengaruhi
produktivitas tenaga kerja untuk pekerja kandang pada usaha peternakan sapi perah CV. CIF. Analisis strategi terbaik yang mempengaruhi produktivitas yaitu:
melakukan penyegaran pekerja dengan adanya liburan, penyelenggaraan pelatihan maupun penyuluhan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan sapi perah,
melakukan kegiatan-kegiatan yang memotivasi pekerja untuk tetap giat bekerja, peningkatan upah dan pemberian bonus insentif, pengawasan dari pihak
Universitas Sumatera Utara
pengawas unit sapi perah secara langsung memperhatikan pekerja dalam melakukan kegiatan-kegiatan produksi dan kedisiplinan pekerja, menciptakan hal-
hal maupun kegiatan yang dapat merangsang pekerja untuk bekerja lebih giat seperti pemberian bonus, reward penghargaan untuk pekerja terbaik, dan pekerja
yang memiliki pendidikan tinggi diberikan rangsangan seperti pemberian upah yang sesuai jenjang pendidikan, fasilitas yang memadai, dan posisi pekerja lebih
sesuai dibandingkan pekerja lainnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL