2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas
Menurut Sukarna 1993:41, produktivitas kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
a. Kemampuan dan ketangkasan karyawan b. Managerial skill atau kemampuan pimpinan perusahaan.
c. Lingkungan kerja yang baik. d. Lingkungan masyarakat yang baik.
e. Upah kerja. f. Motivasi pekerja untuk meraih prestasi kerja.
g. Disiplin kerja karyawan. h. Kondisi politik atau keamanan, dan ketertiban negara.
i. Kesatuan dan persatuan antara kelompok pekerja. j. Kebudayaan suatu negara.
k. Pendidikan dan pengalaman kerja. l. Kesehatan dan keselamatan pekerja karyawan.
m.Fasilitas kerja. n. Kebijakan dan sistem administrasi perusahaan.
Menurut Siagian 2003:121-134, faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja, yaitu:
1. Tingkat upah dan gaji yang diterima oleh para pekerja yang wajar dalam arti memungkinkan untuk memenuhi kebutuhannya secara manusiawi.
Kompensasi merupakan bentuk imbalan yang diterima seseorang sesuai balasan atas kontribusinya terhadap organisasi. Kompensasi secara
Universitas Sumatera Utara
organisasional terdiri dari: upahgaji, insentif, dan bonus kerja. Faktor-faktor yang mempengaruhi kompesasi adalah: kondisi pasar tenaga kerja, peraturan
pemerintah, kesepakatan kerja, sikap manajemen, kemampuan membayar dan biaya hidup.
2. Sifat tugas yang dilaksanakan. Pekerjaan yang dibebankan kepada karyawan harus disesuaikan dengan kemampuan kerja karyawan. Pekerjaan harus
dapat dilaksanakan karyawan dengan baik jika pimpinan menyesuaikan dengan tingkat pendidikan, keahlian, dan pengalaman kerja karyawan.
3. Kemampuan organisasi dalam memberikan penghargaan yang wajar tanpa membahayakan kelangsungan hidup organisasi. Karyawan harus diberikan
kesempatan berprestasi dengan cara mempromosikan karyawan atau memberikan penghargaan yang sesuai dengan kemampuan perusahaan.
4. Iklim kerja yang terdapat dalam organisasi. Iklim kerja merupakan pengaruh yang perlu diperhatikan pimpinan yang menyangkut kelangsungan hidup
perusahaan dan pengaruh sosial politik terhadap perusahaan tersebut. 5. Syarat kerja lainnya, seperti: kondisi kerja, hubungan kerja, dan manajemen
organisasi. Kondisi kerja meliputi kebersihan, penerangan, sirkulasi udara, dan tingkat kebisingan di ruang kerja. Hal ini harus dapat dikendalikan agar
proses kerja tidak terganggu. Sedangkan hubungan kerja adalah hubungan kerja yang terjalin baik antara pimpinan dengan karyawan atau sesama
karyawan. Manajemen organisasi merupakan kemampuan pemimpin atau manager dalam mengarahkan karyawan agar bekerja dengan baik.
6. Keselamatan kerja
Universitas Sumatera Utara
Upaya untuk melindungi pekerja dari luka-luka yang diakibatkan oleh kecelakaan yang berkaitan dengan pekerja. Penyebab utama kecelakaan
kerja yaitu: peralatan teknis tidak memadai, kondisi kerja tidak baik dan kelalaian manusia.
7. Jaminan sosial Jaminan Sosial tenaga kerja merupakan jaminan yang diberikan pemerintah
bagi karyawan meliputi: jaminan kematian, jaminan kecelakaan kerja, jaminan kesehatan, dan jaminan hari tua. Perusahaan harus mendaftarkan
karyawannya menjadi peserta jamsostek. Menurut Ravianto 1986:139, faktor-faktor lain yang mempengaruhi
produktivitas karyawan individu adalah: 1. Sikap mental yang berupa:
a. Motivasi kerja, adalah suatu dorongan kehendak yang mempengaruhi perilaku tenaga kerja, untuk berusaha meningkatkan produktivitas kerja
karena adanya keyakinan bahwa peningkatan produktivitas mempunyai manfaat bagi dirinya.
b. Disiplin Kerja Sikap atau tingkah laku yang berupa kepatuhan dan ketaatan secara sadar
terhadap aturan yang berlaku dalam lingkungan kerja, karena adanya keyakinan bahwa dengan aturan-aturan itu tujuannya dapat tercapai.
c. Etika Kerja Seperangkat nilai-nilai atau norma-norma yang diterima sebagai pedoman,
pola tingkah laku tenaga kerja.
Universitas Sumatera Utara
2. Pendidikan Pada umumnya orang yang mempunyai pendidikan formal atau informal
yang lebih tinggi akan mempunyai wawasan yang lebih luas terutama dalam penghayatan arti pentingnya produktivitas. Tingginya kesadaran akan
pentingnya produktivitas, akan mendorong tenaga kerja yang bersangkutan melakukan tindakan yang produktif.
3. Keterampilan Tenaga kerja yang mempunyai kecakapan dan pengalaman akan lebih
terampil. Tenaga kerja yang terampil akan lebih mampu bekerja dan akan menggunakan fasilitas dengan baik.
4. Kemampuan manajerial Pengertian manajemen berkaitan dengan sistem yang diterapkan oleh
pimpinan untuk mengelola, ataupun memimpin serta pengendalian tenaga kerjanya. Apabila manajemennya tepat maka akan menimbulkan semangat
yang lebih tinggi dan tenga kerja terdorong untuk melakukan tindakan yang produktif.
5. Hubungan industri Pancasila Dengan penerapan hubungan industrial Pancasila akan:
a. Menciptakan ketenangan kerja dan membutuhkan motivasi kerja secara produktif, sehingga produktivitas dapat meningkat.
b. Meningkatkan hubungan kerja yang serasi dan dinamis sehingga menumbuhkan partisipasi aktif dalam usaha meningkatkan produktivitas.
Universitas Sumatera Utara
c. Meningkatkan harkat dan martabat tenaga kerja sehingga mendorong mewujudkan jiwa devosi dan dedikasi dalam upaya meningkatkan
produktivitas. 6. Tingkatan Penghasilan
Apabila tingkat penghasilan cukup, akan menimbulkan konsentrasi kerja dan mengarahkan kemampuan yang dimiliki untuk meningkatkan produktivitas.
7. Gizi dan kesehatan Apabila tenaga kerja terpenuhi gizi dan kesehatannya, maka akan lebih kuat
bekerja, mempunyai semangat yang tinggi sehingga dapat meningkatkan produktivitas.
8. Jaminan sosial Jaminan sosial yang diberikan oleh suatu perusahaan kepada tenaga kerjanya
dimaksudkan untuk meningkatkan pengabdian dan semangat kerja. Apabila jaminan sosialnya mencukupi, maka akan menimbulkan kesenangan bekerja
sehingga mendorong pemanfaatan kemampuan yang dimiliki untuk meningkatkan produktivitas.
9. Lingkungan dan iklim kerja Lingkungan dan iklim kerja yang baik akan mendorong tenaga kerja lebih
betah bekerja dan meningkatkan rasa tanggung jawab untuk melakukan pekerjaan dengan baik ke arah peningkatan produktivitas
10. Sarana produksi Kualitas
sarana produksi
dangat berpengaruh
pada peningkatan
produktivitas. Apabila sarana produksi yang digunakan tidak baik, kadang-
Universitas Sumatera Utara
kadang dapat menimbulkan pemborosan bahan. Sarana produksi yang baik apalagi digunakan oleh tenaga yang terampil akan mendorong peningkatan
produktivitasnya. 11. Teknologi
Apabila teknologi yang digunakan adalah tepat dan sudah lebih maju tingkatannya akan memungkinkan:
a. Tepat waktu dalam menyelesaikan proses produksi. b. Jumlah produksi yang dihasilkan lebih banyak dan bermutu.
c. Memperkecil terjadinya pemborosan bahan sisa. 12. Kesempatan berprestasi
Seorang tenaga kerja yang bekerja tentunya mengharapkan peningkatan karir atau pengembangan potensi diri pribadinya yang nantinya akan
bermanfaat, baik bagi dirinya maupun bagi organisasinya. Apabila ternyata terbuka kesempatan untuk berprestasi, maka akan menimbulkan dorongan
psikologis untuk meningkatkan jiwa devosi, dedikasi serta pemanfaatan potensi yang dimilikinya untuk meningkatkan produktivitas.
2.6 Strategi