Pengertian Produktivitas Tenaga Kerja

2.2 Pengertian Produktivitas Tenaga Kerja

Menurut Gaspersz 2000:28, produktivitas tenaga kerja merupakan ukuran produktivitas faktor tunggal single-factor productivity yang diukur berdasarkan tingkat efektivitas terhadap tingkat efisiensi. Menurut Simanjuntak 2000: 34-35 Produktivitas pada dasarnya mencakup sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan hari kemarin harus lebih baik dari hari ini. Cara kerja hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hasil kerja yang dicapai esok hari harus lebih baik dari yang diperoleh hari ini. Pengertian tersebut menjelaskan bahwa di dalam meningkatkan produktivitas kerja memerlukan sikap mental yang baik dari pegawai, disamping itu peningkatan produktivitas kerja dapat dilihat melalui cara kerja yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan dan hasil kerja yang diperoleh sehingga dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa di dalam produktivitas kerja terdapat unsur pokok yang merupakan kriteria untuk menilainya. Ketiga unsur tersebut adalah unsur-unsur semangat kerja, cara kerja, dan hasil kerja. Unsur semangat kerja dapat diartikan sebagai sikap mental para pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya, dimana sikap mental ini ditunjukan oleh adanya kegairahan dalam melaksanakan tugas dan mendorong dirinya untuk bekerja secara lebih baik dan lebih produktif. Sehingga apabila kondisi yang demikian dapat dijaga dan dikembangkan terus menerus, tidak mustahil upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja akan dapat tercapai. Untuk menilai semangat kerja karyawan dapat dilihat dari tanggung jawabnya dalam melaksanakan tugas pekerjaanya. Hal ini sebagai mana dikemukakan oleh Universitas Sumatera Utara Lateiner dan Lavine 1983: 57 bahwa “faktor-faktor yang mempunyai pengaruh terhadap semangat kerja yaitu kesadaran akan tanggung jawab terhadap pekerjaann ya.” Unsur kedua dari produktivitas kerja adalah cara kerja atau metode kerja. Cara atau metode kerja pegawai dalam melaksanakan tugas pekerjaannya dapat dilihat melalui kesediaan para pegawai untuk bekerja secara efektif dan efisien. Ukuran ketiga dari produktivitas kerja adalah hasil kerja. Hasil kerja merupakan hasil yang diperoleh dari pekerjaan yang dilaksanakan oleh karyawan. Hasil kerja yang diperoleh oleh pegawai merupakan prestasi kerja pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Hasil kerja ini dapat dilihat dari jumlah atau frekuensi di atas standar yang ditetapkan. Hal ini menandakan bahwa karyawan tersebut produktif di dalam menyelesaikan tugas-tugas pekerjaannya. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja pegawai dapat diukur dengan adanya semangat kerja dari pegawai dalam menyelesaikan setiap tugas yang dibebankannya, dengan selalu berdasarkan pada cara kerja atau metode kerja yang telah ditetapkan sehingga akan diperoleh hasil kerja yang memuaskan. Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja adalah suatu kemampuan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan suatu produk atau hasil kerja sesuai dengan mutu yang ditetapkan dalam waktu yang lebih singkat dari seorang tenaga kerja. Kita akui atau tidak bahwa sumber daya manusia memegang peranan utama dalam proses peningkatan produktivitas. Oleh karena itu, manusia adalah motor Universitas Sumatera Utara penggerak terhadap pemanfaatan segala sarana dan prasarana yang disediakan sebagai pendukung kerja yang produktif. Secara umum dapat dikatakan bahwa produktivitas yang tinggi pada hakikatnya merupakan pendayagunaan sumber daya secara tepat, efisien, dan berdaya guna. Di sinilah arti pentingnya organisasilembaga untuk selalu memperhatikan dan mempertimbangkan bagaimana cara kerja para guru atau pegawai dalam melaksanakan tugasnya. Produktivitas kerja tidak semata-mata ditujukan untuk menghasilkan keluaran yang sebanyak-banyaknya, tetapi juga harus memperhatikan kualitas keluaran tersebut. Hanya saja perlu dipahami pula bahwa produktivitas kerja tidak selalu berjalan serasi dengan kualitas. Sebagai contoh produktivitas perguruan tinggi dan kualitas lulusannya. Mengingat produktivitas menyangkut sikap mental dan tindakan nyata, maka untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawai, perlu ditanamkan sikap dan kemauan untuk memperbaiki dan meningkatkan cara-cara kerja dari waktu ke waktu. Dengan cara memberi dorongan dan motivasi ini diharapkan nantinya pegawai akan memiliki sikap positif berupa bekerja secara dinamis, kreatif, inovatif serta terbuka pada ide-ide baru dan perubahan-perubahan. Hal ini merupakan tantangan sekaligus tanggung jawab bagi manajemen untuk meningkatkan produktivitas individual yang pada akhirnya meningkatkan produktivitas organisasi Dari beberapa pendapat tersebut, sebenarnya produktivitas memiliki dua dimensi, pertama efektivitas yang mengarah kepada pencapaian untuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan berkualitas, kuantitas, Universitas Sumatera Utara dan waktu. Kedua yaitu efesiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi penggunaanya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan. Efesiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan input direncanakan dengan input sebenarnya. Apabila ternyata input yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya, maka tingkat efesiensi semakin tinggi. Sedangkan efektivitas merupakan ukuran yang memberikan gambaran suatu target yang dicapai. Apabila kedua tersebut dikaitkan satu dengan yang lainnya, maka terjadinya peningkatan efektivitas tidak akan selalu menjamin meningkatnya efesiensi. Menurut Nasution 2001:205 pada dasarnya setiap individu yang prduktif memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Secara konsisten selalu mencari gagasan-gagasan yang lebih baik dan cara penyelesaian tugas yang lebih baik lagi. b. Selalu memberikan saran-saran untuk perbaikan secara sukarela. c. Menggunakan waktu secara efektif dan efisien. d. Selalu melakukan perencanaan dan menyertakan jadwal waktu. e. Bersikap positif terhadap pekerjaan. f. Dapat berlaku sebagai anggota kelompok yang baik, sebagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik. g. Dapat memotivasi dirinya sendiri melalui dorongan dari dalam. h. Memahami pekerjaan orang lain yang lebih baik. i. Hubungan antar pribadi pada semua tingkatan dalam organisasi berlangsung dengan baik. Universitas Sumatera Utara j. Sangat menyadari dan memperhatikan masalah pemborosan dan biaya- biaya. k. Mempunyai tingkat kehadiran yang baik. l. Seringkali melampaui standar yang telah ditetapkan. m. Selalu mempelajari sesuatu yang baru dengan cepat. n. Bukan merupakan tipe orang yang selalu mengeluh dalam bekerja.

2.3 Metode peningkatan produktivitas