dapat dilihat dari nilai signifikansi 0.094 0.05 dan nilai t
hitung
1.688 t
tabel
1.982. 4. Variabel Loyalitas Merek secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian handphone merek Nokia, hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi 0.000 0.05 dan nilai t
hitung
4.132 t
tabel
1.982.
4.2.5.3 Koefisien Determinan R
2
Pengujian determinan R
2
dilakukan untuk melihat seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel bebas. Nilai nya
adalah 0-1. Jika R
2
semakin mendekati nol maka model semakin tidak baik.
Tabel 4.20
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .826
a
.683 .671
.86775 a. Predictors: Constant, Loyalitas_Merek, Kesadaran_Merek, Asosiasi_Merek,
Persepsi_Kualitas b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Sumber : Hasil Pengelohan SPSS
Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi R
2
pada tabel 4.19, diperoleh nilai R sebesar 0,826 berarti hubungan antara variabel bebas
kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, loyalitas merek terhadap variabel terikat Y keputusan pembelian sebesar 82.6 yang artinya
hubungan sangat erat. Nilai Adjusted R Square = 0.671 berarti 67,1 faktor - faktor keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel bebas kesadaran
Universitas Sumatera Utara
merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, loyalitas merek sedangkan sisanya 32,9 dipengaruhi oleh faktor – faktor lain yang tidak diteliti peneliti dalam
penelitian ini.
4.4 Pembahasan
Brand adalah nama dan atau simbol yang bersifat membedakan seperti sebuah logo, cap atau kemasan dengan maksud mengidentifikasi barang dan jasa
dari seorang penjual atau sebuah kelompok penjual tertentu. Dengan demikian suatu merek membedakannya dari barang dan jasa yang dihasil oleh pesaing.
Aaker dalam Rangkuti, 2002:36. Merek brand akan menjadi sumber daya saing yang bisa berlangsung lama dan bisa menjadi penghasil arus kas bagi
perusahaan dalam jangka panjang. Produk yang memiliki brand tertentu tidak akan mudah diciptakan. Dengan ekuitas merek brand equty yang kuat,
konsumen yang memiliki persepsi akan mendapatkan nilai tambah dari suatu produk yang tak akan didapatkan dari produk – produk lainnya.
Menurut Aaker dalam Rangkuti2002:39 ekuitas merek brand equity adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek,
nama, dan simbol yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang berikan oleh suatu barang atau jasa kepada perusahaan atau pelanggan. Aset dan liabilitas
yang menjadi dasar ekuitas merek dikelompokkan lima kategori yaitu: kesadaran merek brand awareness, asosiasi merek brand association, persepsi kualitas
perceived quality, loyalitas merek brand loyalty dan aset merek lainnya.
Universitas Sumatera Utara