2.5 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang berkaitan dengan Ekuitas Merek Brand Equity dilakukan
oleh Emilda Fatma Cici Sinaga 2011 dengan judul skripsi “Analisis Brand Equity Kalkulator Karce Yang Mempengaruhi Keputusan Pembeliaan Pada
Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi USU” . Dalam
penelitiannya Emilda Fatma Cici Sinaga meneliti bagaimana pengaruh brand equity kalkulator Karce terhadap keputusan pembelian Mahasiswa Manajemen
Ekstensi Fakultas Ekonomi USU. Dimana hasil uji F menunjukan bahwa terdapat pengaruh secara serentak variabel kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi
kualitas, loyalitas merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian kalkulator Karce pada Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas
Ekonomi USU.
Megawati Dwi Wahyuni 2010 dengan judul skripsi “ Pengaruh Brand Equity terhadap Keputusan Pembelian Donat Kemasan Paket Pada J.CO
Donut Coffee Cabang Sun Plaza Medan”. Dari hasil penelitian Uji F
menunjukan bahwa terdapat pengaruh secara serentak variabel kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, Loyalitas merek berpengaruh secara signifikan
terhadap keputusan pembelian donat kemassan paket pada J.CO Donuts Coffee. Berdasarkan uji-t diperoleh hasil variabel brand association berpengaruh secara
negatif dan tidak signifikan, sedangkan variabel brand awareness, perceived quality, loyalitas merek berpengaruh positif dan signifikan.
Universitas Sumatera Utara
2.6 Kerangka Konseptual
American Marketing Asssociation dalam Kotler, 2001:575 mendefenisikan merek adalah nama istilah, tanda, simbol atau kombinasi dari hal
– hal tersebut, yang dimaksud untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing.
Salah satu defenisi ekuitas merek yang paling banyak dikutip adalah defenisi Aaker dalam Tjiptono, 2005:38 yang menyatakan bahwa ekuitas merek adalah
serangkaian aset dan kewajiban merek yang terkait dengan sebuah merek, nama, dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan sebuah
produk atau jasa kepada perusahaan maupun pelanggan perusahaan maupun pelanggan perusahaan tersebut”.
Menurut Aaker dalam Durianto dkk, 2001:4 ekuitas merek brand equity dapat dikelompokan ke dalam lima kategori yaitu :
1. Kesadaran merek brand awareness yaitu kesanggupan seorang pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan
bagian dari kategori atau produk tertentu. 2. Asosiasi merek brand association yaitu segala kesan yang muncul dan
terikat dengan ingatan konsumen mengenai suatu merek. 3. Persepsi kualitas perceived quality yaitu presepsi konsumen terhadap
keseluruhan kualitas atau jasa layanan dengan maksud yang diharapkan konsumen.
4. Loyalitas merek brand loyalty yaitu merupakan ukuran kedekatan pelanggan pada sebuah merek.
Universitas Sumatera Utara
5. Aset – aset lainnya other proprietary brand assets Empat elemen ekuitas merek brand equity diluar aset – aset merek lainnya
dikenal dengan elemen – elemen utama dari ekuitas merek. Aset – aset merek lainnya other proprietary brand assets tidak diteliti oleh penulis, karena aset –
aset merek lainnya akan terbentuk secara otomatis apabila keempat elemen utama dari ekuitas merek sudah sangat kuat.
Suatu produk yang memiliki ekuitas merek dapat mempengaruhi dalam keputusan pembelian calon konsumen. Keputusan pembelian yang dilakukan
pelanggan melibatkan keyakinan pelanggan pada suatu merek sehingga timbul rasa percaya diri atas kebenaran tindakan yang diambil. Rasa percaya diri
pelanggan atas keputusan pembelian yang diambilnya mempresentasikan sejauh mana pelanggan memiliki keyakinan diri atas keputusannya memilih suatu merek.
Proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut: pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keputusan pembelian dan perilaku setelah pembelian, sehingga jelas bahwa pemasar perlu fokus pada seluruh proses pengambilan keputusan Setiadi,
2003:16. Semakin kuat ekuitas merek handphone Nokia maka semakin kuat pengaruh dalam penagambilan keputusan pembelian. Berdasarkan teori yang
sudah disebutkan sebelumnya dapat diambil suatu kerangka konseptual sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Durianto dkk 2001:5, diolah penulis
Gambar : 2.2 Kerangka konseptual
2.7 Hipotesis