Kekayaan jenis tumbuhan berdasarkan tingkat pertumbuhannya Habitus pohon

hutan pegunungan atas. Untuk habitus perdu, tertinggi ditemukan pada zona rimba di tipe ekosistem hutan pegunungan atas 3 jenis. Sedangkan epifit tertinggi ditemukan pada zona rimba tipe ekosistem hutan pegunungan bawah 3 jenis dan tidak ditemukannya habitus epifit pada zona rimba di tipe ekosistem hutan pegunungan tengah dan hutan pegunungan atas serta pada zona inti 2 tipe ekosistem hutan pegunungan bawah dan zona inti 1 tipe ekosistem hutan pegunungan atas. Untuk habitus liana tertingi ditemukan pada zona rimba hutan pegunungan tengah 3 jenis dan tidak ditemukannya habitus liana pada zona inti 1 di tipe ekosistem hutan pegunungan atas. Menurut Marsono 1991, ada beberapa fakor yang menentukan suatu jenis habitus tumbuhan ditemukan di suatu tempat seperti flora setempat, habitat iklim, tanah dll, waktu dan kesempatan. Tidak ditemukannya habitus semak pada zona dan tipe ekosistem lain selain zona rimba pada tipe ekosistem hutan pegunungan atas dimungkinkan karena faktor-faktor tersebut. Sama halnya dengan tidak ditemukannya suatu jenis tumbuhan di suatu tempat. Pada umumnya pertumbuhan tumbuhan bawah herba, semak, perdu sangat bergantung pada sinar matahari. Karena semakin banyak cahaya matahari yang menembus lantai hutan, maka akan memacu pertumbuhan vegetasi tumbuhan bawah.

d. Kekayaan jenis tumbuhan berdasarkan tingkat pertumbuhannya

Dilihat dari tingkat pertumbuhannya, jenis-jenis tumbuhan di kawasan TNGM dapat dikelompokkan ke dalam empat macam yaitu semai, pancang, tiang dan pohon. Kekayaan jenis tumbuhan berdasarkan tingkat pertumbuhan di kawasan TNGM disajikan pada Tabel 10. Tabel 10 Kekayaan jenis tumbuhan berdasarkan tingkat pertumbuhan di kawasan TNGM Zona Tipe Ekosistem Jumlah Jenis pada Tingkat Pertumbuhan Semai Pancang Tiang Pohon Zona Pemanfaatan Hutan Dataran Rendah 8 4 5 8 Zona Rimba Hutan Peg. Bawah 5 7 7 16 Hutan Peg. Tengah 6 12 10 25 Hutan Peg. Atas 1 2 4 3 Zona Inti 2 Hutan Peg. Bawah 5 7 6 12 Zona Inti 1 Hutan Peg. Atas 1 2 Kekayaan jenis tumbuhan tertinggi pada tingkat pertumbuhan pancang, tiang dan pohon ditemukan pada zona rimba di tipe ekosistem hutan pegunungan tengah, sedangkan terendah ditemukkan pada zona inti 1 di tipe ekosistem hutan pegunungan atas, bahkan pada lokasi ini tidak ditemukkan vegetasi tingkat tiang dan pohon. Dari Tabel 8 terlihat juga bahwa mayoritas jumlah jenis pada tingkat semai, pancang dan tiang cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan kekayaan jenis pohon. Hal ini mengindikasikan bahwa adanya jenis-jenis pohon yang sulit beregenerasi dan adanya gangguan pada pertumbuhan permudaannya, sehingga untuk jenis-jenis ini sangat rentan terjadinya kepunahan apabila terjadi gangguan seperti bencana alam. Untuk mengatasi hal-hal itu perlu dilakukan upaya dari manusia agar proses regenerasi dari jenis-jenis tumbuhan tersebut dapat berjalan dengan baik dan kelestarian jenis-jenis tumbuhan dapat tetap terjaga.

e. Kekayaan jenis tumbuhan berdasarkan status perlindungannya

Berdasarkan status perlindungannya, pada kawasan TNGM ditemukan satu jenis tumbuhan yang dilindungi dan termasuk ke dalam status perlindungan CITES Appendix II yang mengartikan bahwa jenis tersebut tidak segera terancam kepuahan, tapi dapat dimungkinkan terancam punah bila tidak dimasukkan ke dalam daftar dan perdagannya terus berlanjut. Tumbuhan tersebut masyarakat lokal menyebutnya penjirit Rauvolfia serpentina L. Benth. Ex Kurz. Tumbuhan ini juga biasa disebut dengan nama lainnya yaitu pule pandak. Berdasarkan pengamatan di lapang, populasi jenis ini sangat rendah. Tumbuhan ini ditemukkan pada zona inti 2 di tipe ekosistem hutan pegunungan bawah. Dahulunya, tempat ini merupakan cagar alam plawangan turgo. Belum diketahui secara pasti apakah tumbuhan ini asli merapi atau sengaja ditanam. Namun yang pasti jenis ini harus mendapatkan perhatian konservasi.

5.1.3 Indeks kekayaan jenis tumbuhan

Indeks kekayaan Margalleft R 1 adalah indeks yang menunjukkan kekayaan jenis suatu komunitas, di mana besarnya nilai ini dipengaruhi oleh banyaknya jenis dan jumlah individu pada areal tersebut. Berdasarkan Magurran 1988, besaran R 1 3,5 menunjukkan kekayaan jenis tergolong rendah, R 1 = 3,5- 5,0 menunjukkan kekayaan jenis tergolong sedang dan R 1 5,0 tergolong tinggi. Di bawah ini akan ditampilkan nilai indeks kekayaan jenis pada berbagai habitus.

a. Habitus pohon

Indeks kekayaan jenis tumbuhan berhabitus pohon pada tiap tingkat pertumbuhan di kawasan TNGM disajikan pada Tabel 11. Tabel 11 Indeks kekayaan jenis tumbuhan berhabitus pohon pada tiap tingkat pertumbuhan di kawasan TNGM Zona Tipe Ekosistem R 1 pada tingkat pertumbuhan Semai Pancang Tiang Pohon Zona Pemanfaatan Hutan Dataran Rendah 2,37 0,90 1,41 1,66 Zona Rimba Hutan Peg. Bawah 1,31 1,35 2,27 2,86 Hutan Peg. Tengah 1,72 2,73 2,08 4,27 Hutan Peg. Atas 0,00 0,26 0,85 0,52 Zona Inti 2 Hutan Peg. Bawah 1,82 2,33 1,53 2,42 Zona Inti 1 Hutan Peg. Atas 0,00 0,51 - - Nilai R 1 rata-rata pada tiap tingkat pertumbuhan di seluruh petak penelitian di kawasan TNGM dapat dikatakan rendah dengan nilai R 1 3,5. Nilai indeks kekayaan jenis terbesar terdapat pada habitus pohon pada zona rimba di tipe ekosistem hutan pegunungan tengah dengan nilai 4,27 dan hanya masuk kategori yang tergolong sedang, sedangkan pada tingkat pertumbuhan lainnya termasuk kedalam kategori rendah.

b. Habitus tumbuhan bawah