Iklim dan Hidrologi Geologi dan Tanah

4.3 Iklim dan Hidrologi

Tipe iklim berdasarkan Schmidt dan Fergusson termasuk tipe iklim C atau agak basah. Curah hujan bervariasi dengan curah terendah sebesar 875 mmtahun dan curah hujan tertinggi sebesar 2.527 mmtahun. Bulan basah terjadi pada bulan November sampai bulan Mei sedangkan bulan kering terjadi pada bulan Juni sampai dengan Oktober. Secara umum di wilayah Gunung Merapi terdapat 3 Daerah Aliran Sungai DAS utama, yaitu DAS Progo bagian barat, DAS Opak bagian tengah dan DAS Bengawan Solo bagian timur. Sistem sungai yang terbentuk oleh ketiga sungai besar tersebut membentuk tiga bagian pola aliran sungai sebagai berikut : a. Berawal dari kerucut Gunung Merapi, anak-anak sungai menyebar membentuk pola aliran radial centrifugal. b. Di bagian lereng kaki gunung, anak-anak sungai tersebut mengalir relatif sejajar menuruni lereng, membentuk pola sub parallel. c. Seluruh anak sungai masuk ke sungai utamanya di dataran alluvial kaki lereng vulkanik yang membentuk pola aliran sub dendritik. Kawasan ini juga merupakan kawasan dengan cadangan air tanah yang melimpah dan banyak dijumpai mata air yang banyak dimanfaatkan untuk irigasi, perkebunan, peternakan, perikanan, objek wisata dan untuk air kemasan.

4.4 Geologi dan Tanah

Secara geologis, wilayah TNGM terletak pada perpotongan antara dua sesar, yaitu sesar transversal dan sesar longitudinal Pulau Jawa. Batuan utama penyusun Gunung Merapi terdiri dari 2 fase, yaitu : 1. Endapan vulkanik Gunung Merapi Muda yang tersusun oleh tufa, lahar, breksi dan lava andesitis hingga basaltis yang penyebarannya merata di seluruh wilayah Gunung Merapi 2. Endapan vulkanik kwarter tua yang terdapat secara lokal pada topografi perbukitan kecil di sekitar Gunung Merapi muda yang merupakan bagian dari aktivitas Gunung Merapi tua, yaitu terdapat di Bukit Gono, Turgo, Plawangan, Maron dan dinding bagian timur kawah gunung api Merapi. Jenis tanahnya terdiri dari regosol. Bahan induk tanah adalah material vulkanis. Tanah regosol merupakan tanah yang tergolong muda sehingga belum mengalami perkembangan profil. Tanah ini dicirikan oleh warna tanah kelabu sampai kehitaman dengan tekstur tanah yang tergolong kasar yaitu tanah berpasir. Struktur tanah belum terbentuk sehingga termasuk tekstur granuler. Dengan struktur ini maka kemampuan untuk menyerap air cukup tinggi, namun kandungan bahan organiknya relatif rendah. Kemasaman tanah pada umumnya netral. Selain jenis tanah regosol, juga ditemukan tanah andosol. Jenis tanah ini ditemukan di Kecamatan Cepogo dan Kecamatan Selo. Karakteristik tanah ini dicirikan oleh tekstur geluh debuan, struktur remah atau gumpal remah, konsistensi gembur, permeabilitas sedang, bahan organik sedang hingga rendah dengan pH 5,0-5,5 serta KTK dan kejenuhan basa tinggi.

4.5 Kondisi Flora Fauna