Profitabilitas PT ABP pada periode Maret 2007-Februari 2008 dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17. Profitabilitas PT ABP Periode Maret 2007-Februari 2008 Uraian Nilai
MIR 49,07
MOS 11,15
Profitabilitas usaha 5,47
Pada Tabel 17 diperoleh informasi bahwa nilai MIR pada PT ABP adalah 49,07 persen, sedangkan nilai MOS PT ABP adalah 11,15 persen, sehingga
diperoleh nilai profitabilitas usaha sayuran organik PT ABP adalah 5,47 persen. Hasil tersebut menunjukkan bahwa jika PT ABP mampu menjual hasil
produksinya yaitu sayuran organik sesuai dengan yang dianggarkan, maka laba yang akan diperoleh adalah sebesar 5,47 persen dari total hasil penjualan sayuran
organik selama satu tahun yaitu sebesar Rp 27.508.767,00.
6.4 Struktur Pasar
Struktur pasar dapat diidentifikasi dengan melihat jumlah lembaga pemasaran, kebebasan untuk keluar masuk pasar pada setiap pelaku pasar, sifat
produk yang diperjualbelikan dan informasi pasar yang diperoleh. Pasar sayuran organik yang dihadapi oleh PT ABP adalah bersifat oligopoli. Jumlah pengusaha
sayuran organik masih terbatas dibandingkan dengan jumlah pembeli atau konsumen sayuran organik yang sangat banyak. Dalam pasar oligopoli terdapat
ketergantungan dalam penentuan harga dan praktek-praktek pemasaran. PT ABP cenderung mengikuti penetapan harga di pasaran sayuran organik. Kelompok
pengusaha sayuran organik yang cukup dikenal dan potensial dalam penentuan harga di pasar selain PT ABP adalah Agatho, Amani, dan Ranch Organic Deptan,
2006, tercatat 24 produsen organik yang bergerak dibidang hortikultura sayuran yang sudah memiliki sertifikat organik yang diperoleh dari pihak asing maupun
dari lembaga sertifikasi. Perusahaan-perusahaan ini cukup besar sehingga aktivitas perusahaan satu dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perusahaan lainnya.
Pelaku-pelaku pasar sayuran organik memproduksi barang dengan mereknya dan kekuatan masing-masing yang dimiliki oleh perusahaan dengan
corak yang berbeda-beda. Sayuran organik yang dihasilkan oleh PT ABP sudah dikenal baik dan dipercaya oleh masyarakat. Ini merupakan kekuatan yang
dimiliki oleh sayuran organik PT ABP. PT ABP melakukan pemasaran melalui supermarket-supermarket yaitu Ranch market Pondok Indah, Jakarta Selatan,
Papaya Swalayan Jakarta Selatan, Kamome Swalayan Jakarta Selatan, Ranch Market
Kebun Jeruk, Jakarta Barat, Ranch Market Grand Wijaya, Ranch Market
Darmawangsa Square, Ribbon, dan Dapur Palembang. Rintangan masuk dalam pasar oligopoli sangat selektif. PT ABP pada
awalnya sangat susah memasuki pasar sayuran organik karena sulit mendapatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk sayuran organik dari perusahaan baru
yang belum dikenal. PT ABP harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar yang menghasilkan sayuran organik seperti adalah Agatho, Amani, dan Ranch
Organic yang sudah terlebih dahulu muncul. Ketergantungan perusahaan-
perusahan baru untuk masuk dan berkembang dalam pasar sayuran organik cenderung dibatasi oleh harga yang telah “ditetapkan” oleh pelaku-pelaku di pasar
sayuran organik.
6.5 Pengembangan Usaha