merupakan metode penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga, atau gejala tertentu yang wilayah
obyek penelitiannya terbatas dan bersifat sementara. Data yang dikumpulkan diolah dengan program microsoft excel. Hasil
yang diperoleh ditampilkan dalam bentuk tabel untuk memudahkan proses analisis. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari analisis deskriptif
dan kuantitatif. Analisis deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai
keadaan umum usaha PT ABP, karakteristik perusahaan, aspek teknis usaha sayuran Jepang organik, dan metode perhitungan harga pokok yang digunakan
oleh perusahaan. Analisis kuantitatif dilakukan dalam perhitungan harga pokok produksi dan harga pokok penjualan dengan menggunakan metode full costing,
perhitungan titik impas, Marginal Income Ratio MIR, Margin of Safety MOS dan profitabilitas usaha.
4.3.1 Analisis Biaya Produksi
Dalam melakukan analisis kegiatan produksi suatu perusahaan perlu ditetapkan struktur biaya produksinya. Struktur biaya produksi dapat diketahui
dari laporan manajemen perusahaan. Biaya produksi perusahaan kemudian diklasifikasikan menjadi biaya tetap dan biaya variabel.
Menurut Mulyadi 2005, Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar perubahan volume kegiatan. Biaya variabel adalah biaya yang
jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
Metode penyusutan yang dipakai untuk menyusutkan aktiva tetap adalah metode garis lurus. Horngren, et al 1997 menyatakan dalam metode garis lurus
perusahaan akan mencatat beban penyusutan yang sama jumlahnya untuk setiap periode. Beban penyusutan setiap periode didapat dengan membagi harga
perolehan yang dapat disusutkan dengan umur kegunaan dari aktiva tetap tersebut. Aktiva tetap menghasilkan barang secara merata sepanjang jangka penggunaan,
maka metode penyusutan garis lurus adalah metode yang dipakai karena metode ini lebih mudah dan sering dipakai dalam menghitung penyusutan. Menurut
Horngren, et al 1997, nilai penyusutan garis lurus per tahun dapat dinyatakan dengan rumus :
Penyusutan Garis Lurus Per Tahun = Kegunaan
Umur Sisa
Nilai -
Perolehan Harga
4.3.2 Analisis Harga Pokok Produksi
Metode yang digunakan untuk menghitung harga pokok produksi adalah metode full costing. Metode full costing memperhitungkan semua unsur biaya
produksi yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Menurut Mulyadi 2005, perhitungan harga pokok produksi dapat dinyatakan dengan rumus :
Harga Pokok Produksi HPP = BBB + BTKL + BO
Keterangan : BBB = Biaya Bahan Baku Rp
BTKL = Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp BO
= Biaya Overhead Rp
4.3.3 Analisis Harga Pokok Penjualan
Metode harga pokok penjualan dengan pendekatan full costing terdiri dari unsur harga pokok produksi ditambah dengan biaya non produksi, yaitu biaya
administrasi dan umum dan biaya pemasaran. Menurut Mulyadi 2005, perhitungan harga pokok penjualan dapat dinyatakan dengan rumus :
Harga Pokok Penjualan = HPP + BAU + BP
Keterangan : HPP = Harga Pokok Produksi Rp
BAU = Biaya Administrasi dan Umum Rp BP = Biaya Pemasaran Rp
4.3.4 Analisis Titik Impas