Struktur Pasar Kerangka Pemikiran Teoritis

Produk bersama dan produk sekutu memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Produk bersama dan produk sekutu merupakan tujuan utama kegiatan produksi. b. Harga jual produk bersama atau produk sekutu relatif tinggi bila dibandingkan dengan produk sampingan yang dihasilkan pada saat yang sama. c. Dalam mengolah produk bersama tertentu, produsen tidak dapat menghindari diri untuk menghasilkan semua jenis produk bersama, jika ia ingin memproduksi hanya salah satu di antara produk bersama tersebut.

3.1.6 Struktur Pasar

Struktur pasar adalah suatu dimensi yang menjelaskan pengambilan keputusan oleh perusahaan atau industri, jumlah perusahaan dalam suatu pasar, distribusi perusahaan menurut berbagai ukuran, deskripsi produk atau diferensiasi produk, syarat-syarat masuk pasar atau penguasaan pangsa pasar. Struktur pasar dicirikan oleh : 1 konsentrasi pasar; 2 diferensiasi produk; 3 kebebasan untuk keluar masuk dalam pasar Limbong dan Sitorus, 1987. Empat karakteristik pasar yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan struktur pasar, yaitu : 1 jumlah penjual dan pembeli; apakah jumlah relatif banyak sehingga tidak terdapat seorang penjual yang dapat mempengaruhi harga. Atau sebaliknya jumlah penjual sedikit sehingga dapat mempengaruhi harga pasar. 2 keadaan produk yang diperjual belikan; apakah produk tersebut homogen, berbeda corak atau produk tersebut unik sehingga tidak ada penjual lain yang dapat mensubstitusikan komoditi yang dijual penjual tersebut. 3 kemudahan masuk dan keluar pasar; apakah perusahaan mudah masuk dalam pasar jika terdapat keuntungan ekonomis atau perusahaan tersebut mudah keluar dari pasar seandainya tidak tercapai keuntungan normal. 4 pengetahuan konsumen terhadap harga dan struktur biaya produksi; apakah terdapat informasi harga yang wajar bagi konsumen atau tidak ada informasi harga yang memadai sehingga memungkinkan perusahaan untuk melakukan diskriminasi harga. Struktur pasar sangat diperlukan dalam analisis sistem pemasaran karena melalui analisis struktur pasar, secara otomatis akan dapat dijelaskan bagaimana perilaku partisipan pembeli dan penjual yang terlibat market conduct dan akan menunjukkan keragaan yang terjadi akibat dari struktur dan perilaku pasar yang ada dalam sistem pemasaran tersebut market performance. Menurut Halcrow, 1981, ditinjau dari sisi penjual secara umum modal pasar dibedakan menjadi persaingan murni, persaingan monopolistik, dan monopoli. Model pasar persaingan murni, seringkali disebut sebagai pasar persaingan sempurna, sedangkan model-model pasar lainnya disebut pasar persaingan tidak sempurna. 1. Persaingan Murni Pasar persaingan murni mempunyai karakteristik-karakteristik sebagai berikut: 1 Penjual dalam jumlah yang besar satu sama lain, sehingga pada umumnya penjual produk dilakukan dalam pasar terstruktur atau organisasi tinggi. 2 Perusahaan-perusahaan yang bersaing menstandarisasi produk yang akan dijual. Standarisasi produk ini dapat juga berupa pembagian dalam kelas-kelas atau grade-grade tertentu untuk dipasarkan. Sebagai contoh, biji-bijian dan lemak dijual dalam bentuk kelas-kelas atau grade-grade tertentu. Produk- produk pertanian dapat diidentifikasi berdasar warna, tekstur, bau, atau aroma karakteristik lainnya. Dalam kelas atau grade tertentu, pembeli tidak dapat membedakan produk yang dijual oleh produsen satu dengan produk yang dijual oleh produsen lainnya. 3 Masing-masing produsen secara individual dianggap kecil atau tidak dapat mempengaruhi pasar. Hal ini terjadi apabila jumlah produsen cukup besar dan produk-produk yang dijual sudah distandarisasi. Kondisi semacam ini pada umumnya dijumpai pada usahatani. Kecuali terjadi bilamana petani juga menjalankan fungsi-fungsi pemasaran seperti pengangkutan sayur-sayuran dan buah-buahan atau mensuplai telur kepada konsumen secara tetap. Perkecualian ini sering terjadi pada usahatani biasanya dalam skala besar yang melakukan kombinasi atau integrasi dengan perusahaan pengolahan pemasaran, di mana dapat menjual dalam jumlah besar, pemasaran sistem kontrak bahkan memotong struktur pasar persaingan murni. 4 Ada kebebasan perusahaan untuk masuk dan keluar pasar. Hal ini berarti tidak ada pembatasan seperti surat ijin, quota perdagangan ataupun pengawasan pemerintah daerah. Perusahaan bebas masuk dalam pasar untuk menjual barang tanpa ijin pada pemerintah atau lembaga-lembaga lainnya. Kondisi ini dijumpai pada semua negara kapitalis, sebagian besar negara-negara sosialis, demokrasi, dan sebagian kecil negara-negara komunis. 5 Produk-produk yang dijual hádala homogen atau identik identical product atau produk-produk yang dipasarkan dibedakan menurut kelas dan grade- grade tertentu, sehungga tidak memungkinkan perusahaan-perusahaan melakukan persaingan selain persaingan harga. Jadi promosi dan advertensi tidak perlu dilakukan karena barang yang dijual homogen. 2. Persaingan monopolistik Perbedaan antara pasar persaingan murni dengan persaingan monopolistik terletak pada perbedaan produk. Pada pasar persaingan monopolistik produk yang dijual berbeda corak product differentiation. Perbedaan ini tidak saja menyangkut perbedaan fisik produk yang dijual, tetapi juga proses identifikasi seperti hak pakai nama, hak patent dan pengakuan mutu produk yang lebih baik oleh penjual lainnya. Persaingan monopolistik mempunyai karakteristik sebagai berikut: 1 Jumlah perusahaan secara nasional relatif sedikit yaitu berkisar antara 25 sampai 30 perusahaan. Masing-masing perusahaan mempunyai bagian pasar market share yang sangat kecil. 2 Produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan secara perseorangan berbeda corak. Perbedaan ini dapat berupa perbedaan fisik real atau perbedaan bukan fisik imaginary, yang terpenting perbedaan ini dapat mempengaruhi pemikiran pembeli. Pemasaran bahan makanan merupakan pemasaran produk- produk yang berbeda corak. 3 Perusahaan-perusahaan persaingan monopolistik tidak saja dibatasi oleh harga produk, tetapi juga oleh faktor-faktor lain. Walaupun ada perbedaan nyata di antara produk-produk yang dihasilkan, tetapi produsen tidak bisa menaikkan harga produknya terlalu tinggi sebab pembeli akan beralih membeli produk- produk lainnya. 4 Peluang masuk pasar pada persaingan monopolistik pada umumnya relatif sulit dibandingkan dengan pasar persaingan murni. Hal ini disebabkan produk- produk yang berbeda corak. Advertensi sangat diperlukan untuk mempromosikan barang-barang baru yang masuk dalam pasar. Biaya advertensi walaupun sangat mahal tidak menjamin terjadinya peningkatan volume pemasaran. 5 Oleh karena barang-barang yang dijual berbeda corak, maka persaingan di antara perusahaan tidak saja menyangkut harga tetapi juga faktor-faktor lainnya. 3. Oligopoli Oligopoli berasal dari bahasa Yunani yaitu olig = sedikit dan polist = penjual, oligopoli artinya sedikit penjual. Industri perbekalan usahatani seperti perusahaan mesin-mesin pertanian, perusahaan bahan-bahan kimia pertanian dan perusahaan sejenis lainnya cenderung bersifat oligopoli. Karakteristik terpenting yang perlu diperhatikan bahwa dalam oligopoli terdapat ketergantungan dalam penentuan harga dan praktek-praktek pemasaran. Pasar oligopoli mempunyai karakteristik sebagai beriktu: 1 Pada pasar oligopoli terdapat sedikit perusahaan tetapi mendominasi pasar produk. 2 Pelaku-pelaku oligopoli biasanya memproduksi barang dengan standarisasi yang sebenarnya ataupun barang-barang yang berbeda corak. Bahan baku untuk memproduksi barang tersebut umumnya distandarisasi secara cermat berdasarkan kelas dan grade tertentu sehingga pada umumnya konsumen dapat dengan mudah membedakan barang-barang yang berbeda corak yang dihasilkan pelaku-pelaku oligopoli. Tingkat standarisasi atau dominasi berpengaruh terhadap harga dan praktek-praktek pasar dari persaingan antar perusahaan. 3 Tingkat pengawasan terhadap harga terbatas atau dibatasi ketergantungan antar perusahaan yang menguntungkan. Pelaku-pelaku oligopoli pada umumnya menghindari agresivitas persaingan harga yang dapat menimbulkan perang harga. 4 Rintangan masuk dalam pasar sangat selektif, hal ini merupakan karakteristik penting pasar oligopoli. 5 Biaya yang dikeluarkan untuk advertensi dan promosi perdagangan pada umumnya tinggi, terutama di antara pelaku-pelaku oligopoli yang menjual produk-produk yang berbeda corak. 4. Monopoli Secara tegas monopoli dapat dikatakan satu perusahaan dalam suatu pasar, monopoli sangat jarang sekali dibutuhkan. Tetapi kondisi-kondisi seperti monopoli sangat penting di sektor pertanian. Pasar monopoli mempunyai karakteristik sebagai berikut: 1 Konsep monopoli murni penting secara teori dan kondisi pertanian yang bersifat monopoli atau mendekati monopoli dijumpai pada berbagai bidang seperti transportasi, tenaga listrik dan komunikasi. 2 Barang-barang yang dihasilkan monooli bersifat unik, artinya tidak dijumpai barang-barang substitusi. Meskipun keadaan monopoli ditentukan oleh penjual, tetapi tidak semua pembeli kena dampak dari tindakan penjual monopoli tersebut. 3 Penjual monopolis bersifat sebagai penentu harga perlu diatur secara umum atau penentuan harga secara kelembagaan. 4 Keberadaan monopoli tergantung dari perlindungan terhadap masuknya perusahaan baru ke dalam pasar. Perlindungan ini dapat bersifat ekonomis, legalisasi, dan teknologi. 5 Perusahaan yang bertindak sebagai monopolis memerlukan atau tidak memerlukan biaya advertensi dan promosi penjualan. Hal ini tergantung dari situasi pasar dan besarnya biaya advertensi dan promosi penjualan.

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

PT Anugerah Bumi Persada merupakan perusahaan yang melakukan usaha sayuran Jepang organik di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Tujuan usaha adalah memaksimalkan keuntungan yang diperoleh dari penjualan sayuran Jepang organik dan mempertahankan usaha tetap berkesinambungan bahkan ingin menjadikan usaha semakin berkembang. Tujuan komersial dari perusahaan dimulai dengan kegiatan operasional perusahaan. Kegiatan operasional berupa penyediaan input yang diperlukan, kegiatan usahatani, sampai pemasaran sayuran kepada konsumen melalui supermarket. Semua kegiatan berkaitan satu sama lain dalam upaya memperoleh keuntungan perusahaan. Dalam kegiatan produksi akan dikeluarkan biaya-biaya yang terdiri atas biaya tetap dan biaya variabel. Pemisahan antara kedua biaya tersebut sangat penting karena dengan demikian perusahaan dapat mengetahui jumlah dan jenis pengeluaran yang digunakan dalam proses produksi kemudian harga pokok