Sistem Budidaya Kegiatan Produksi dan Sistem Budidaya .1 Kegiatan Produksi

Organic Farm . Hasil panen yang sudah terpilih kemudian dipasarkan ke supermarket Jakarta dengan menggunakan kendaraan khusus. Sayuran organik PT ABP dipasarkan pada Ranch market Pondok Indah, Jakarta Selatan, Papaya Swalayan Jakarta Selatan, Kamome Swalayan Jakarta Selatan, Ranch Market Kebun Jeruk, Jakarta Barat, Ranch Market Grand Wijaya, Ranch Market Darmawangsa Square, Ribbon, dan Dapur Palembang. Selain disupplai kebeberapa swalayan dan supermarket tersebut, perusahaan juga melayani para pelanggan yang langsung memesan ditempat.

5.4.2 Sistem Budidaya

Perusahaaan memiliki luas lahan sekitar 2,8 Ha. lahan tersebut dibudidayakan untuk komoditi sayuran dengan sistem pertanian organik di mulai dari persiapan media tanam hingga panen. Perubahan iklim dan serangan hama dan penyakit tanaman merupakan faktor terbesar yang mengakibatkan produksi menurun sehingga pemenuhan sayuran di pasaran tidak maksimal. Kegiatan pembudidayaan sayuran organik di perusahaan meliputi persiapan media tanam, pembibitan, persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan tanaman seperti pemupukan, penyiraman, penyiangan atau perompesan dan penyulaman, serta pengendalian hama dan penyakit, panen dan pasca panen. Peralatan yang digunakan dalam pengolahan secara umum sama dengan pertanian lainnya dan masih sederhana yaitu masih menggunakan cangkul, kored, pisau, gunting, pinset dan sebagainya. Perusahaan juga memiliki sarana transportasi yaitu mobil box untuk memasarkan produk. Penggunaan obat-obatan dalam sistem pertanian organik memang masih sederhana seperti urine kelinci dan penggunaan pupuk bokashi yang berasal dari kotoran kambing atau ayam, sekam padi, EM 4. Selain itu, perusahaan juga menggunakan pestisida organik cair yang telah beredar di pasar. Secara umum proses kegiatan pertanian di perusahaan untuk komoditi sayuran organik adalah sebagai berikut. Gambar 3. Tahapan Proses Produksi a. Persiapan media tanam Proses awal adalah persiapan media tanam menggunakan sekam. Pembakaran sekam biasanya dilakukan pada sore hari dan selesai pada pagi Pembimbitan Persiapan lahan Penanaman Pemeliharaan tanaman Pemupukan Pengendalian hama dan penyakit Penyiraman Penyulaman dan penyianganperompesan Pasca panen Pemanenan Persiapan media tanam harinya. Sekam didinginkan dengan penyiraman air dan diserakkan agar sekam tidak menjadi abu. Sekam yang telah didinginkan dicampur dengan tanah, pupuk bokashi, dolomit atau kapur, kocoran EM 4 dan urine kelinci atau urine kambingsapi diaduk hingga merata menggunakan cangkul dan sekop. Media tanam tersebut dimasukkan kedalam polibag dan siap digunakan. Terdapat media tanam baru yang digunakan perusahaan yaitu memanfaatkan media tanam yang telah digunakan dalam proses produksi sebelumnya pada beberapa jenis sayuran seperti horenso, haksai, brokoli dan kol yang merupakan sayuran daun. Media tanam tersebut dicampur kembali dengan tanah, pupuk bokashi, dolomit, EM 4, dan urine kelinci. Untuk jenis sayuran buah seperti tomat, kyuri timun Jepang, nasubi terung Jepang harus menggunakan media tanam yang benar-benar baru. b. Pembibitan Pembibitan dilakukan secara terjadwal dan biasanya setelah proses pemanenan. Sayuran buah dan daun pembibitannya dipisahkan dalam green house yang berbeda. Awal dari pembibitan yaitu penyemaian. Sebelum disemai, benih terlebih dahulu direndam dengan air hangat selama 1-2 jam untuk menghilangkan sisa-sisa bakteri dan cendawan yang bisa mengganggu proses pertumbuhan tanaman. Dalam perendaman jika ada benih yang tergenang atau mengapung harus dibuang. Benih yang telah direndam kemudian dibungkus dengan kain basah dan ditimbun didalam tanah beserta sekam selama 2-3 hari dan benih siap ditanam didalam media. Penyemaian untuk sayuran buah dan sayuran daun berbeda. Penyemaian sayuran buah menggunakan polibag sedangkan sayuran daun tempatnya menggunakan kotak kayu yang berbentuk persegi. Hal ini untuk mengantisipasi adanya hama yang dapat merusak tanaman. Pada penyemaian sayuran dilakukan penyiraman hingga umur tanaman mencukupi untuk ditanam di lahan. Jumlah benih yang disemai disesuaikan dengan permintaan dan kebutuhan pasar. c. Persiapan Lahan Persiapan lahan meliputi pembersihan lahan, pengolahan tanah, pemberian dolomit kapur, pemupukan dan pembuatan bedengan serta penyiraman. Fungsi pembersihan lahan adalah untuk menghilangkan gulma yang mengganggu pertumbuhan. Pengolahan tanah dilakukan agar terjadi pertukaran unsur hara setelah digunakan dalam proses produksi sebelumnya dengan unsur hara baru yang terkandung didalam lapisan tanah. Kemudian pemupukan dilakukan untuk menetralkan kadar keasaman tanah, perlakuan pemupukan tergantung pada jenis tanamannya. Terakhir dalam proses penyiapan lahan adalah dengan membuat bedengan dengan tinggi sekitar 30 cm. Setelah lahan diolah dan bedengan dibentuk, lalu ditaburkan pupuk bokashi sebanyak dua kali dan disiram secara merata. d. Penanaman Cara penanaman komoditi sayuran berbeda- beda antara yang satu dengan yang lainnya, sehingga harus memperhatikan karakteristik tanaman yang akan ditanam. Penanaman diawali dengan pembuatan lubang tanaman pada bedengan dengan jarak dan kedalaman sesuai dengan jenis sayuran yang akan ditanam. Penanaman yang dilakukan perusahaan menerapkan sistem rotasi secara bertahap dan tumpangsari dalam satu bedengan. Tujuan dari sistem tersebut dapat mempertahankan unsur hara yang ada dalam tanah dan memutuskan siklus hidup hama yang dapat menyerang tanaman. Pada satu green house terdapat beberapa bedengan dan jenis sayuran. Kombinasi tanaman yang dilakukan bisa sesama family dan bisa juga dari jenis family yang berbeda seperti brokoli dengan hakusaihorenso, tomat apel momotaro dengan salada. Tetapi untuk brokoli dan kol tidak dapat dikombinasikan karena memiliki umur tanaman yang lama sehingga unsur hara dalam tanah terkuras. Tanaman yang secara kontinyu ditanam oleh PT ABP adalah tanaman-tanaman utama yaitu Tomat apel momotaro, horenso, dan brókoli. Sedangkan tanaman spesial dengan harga yang lebih mahal yaitu saturan asparagus. e. Pemeliharaan Tanaman Pemeliharaan adalah suatu upaya yang direalisasikan untuk mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan pada saat panen. Kegiatan dalam pemeliharaan tanaman terdiri dari pemberian pupuk atau nutrisi yang berimbang, penyiraman, penyianganperompesan dan penyulaman serta pengendalian OPT Organisme Pengganggu Tanaman secara tepat. a Pemupukan Perusahaan melakukan pemupukan dengan dua cara. Pertama dengan sistem kocor, bahan-bahan yang dikocorkan dengan berbagai variasi tiap tanaman terdiri dari rendaman bokashi kotoran ayam, kambing atau sapi, dolomit, abu kayu atau sekam dan belerang. Semua bahan tersebut dicampur dengan air. Kedua, dengan sistem tabur. Penaburan menggunakan bahan-bahan yang sama yaitu rendaman bokashi kotoran ayam, kambing atau sapi, dolomit, abu kayu atau sekam dan belerang diaduk hingga merata tapi tidak menggunakan air. Cara dan dosis pemberian dolomit berbeda-beda, tergantung pada PH tanah. b Penyiraman Teknik penyiraman dilakukan secara manual menggunakan ember dan selang disertakan dengan pemberian nutrisi pupuk cair organik. Ketika menghadapi musim kemarau penyiraman dilakukan secara rutin. Tapi untuk musim-musim biasanya penyiraman dilakukan dalam satu minggu sebanyak tiga kali. c Penyianganperompesan dan penyulaman Penyianganperompesan adalah membuang bagian tanaman baik berupa daun maupun buah yang terkena penyakit dan membuang tanaman liar. Proses penyianganperompesan tanaman dari berbagai tanaman pengganggu dilakukan diluar dan didalam bedengan. Penyulaman hanya untuk mengganti kembali tanaman yang sudah rusak. d Pengendalian OPT Organisme Pengganggu Tanaman Alternatif yang dilakukan perusahaan terhadap pengendalian OPT adalah dengan penyemprotan menggunakan pestisida cair organik, mengambil langsung serangga maupun ulat yang menempel pada sayuran dengan pinset, biasanya pengambilan serangga dan ulat tersebut dilakukan setiap hari Rabu oleh pekerja dan menjaga kebersihan lingkungan semua tanaman. f. Pemanenan Penentuan jadwal panen ditentukan oleh manajer kebun, panen dilakukan setelah tanaman masak dengan kriteria ketinggian tanaman, umur tanaman, berat rata-rata, tidak cacat dan warna buah sesuai dengan jenis tanaman. Pemanenan dilakukan dua kali dalam satu minggu yaitu pada hari Senin dan Jumat, biasanya untuk pemanenan, waktu untuk pekerja wanita lebih cepat dimulai dari Pkl 07.00- 14.00 WIB sedangkan pekerja pria mulai dari Pkl 07.00-15.30 WIB pada hari Jumat saja. Untuk hari biasanya pekerja mulai bekerja pada Pkl 07.00-16.00 WIB. Alat pemanenan yang biasa digunakan masih sederhana yaitu gunting dan pisau. Pengangkutan sayuran dari green house ke tempat pasca panen pun masih sederhana dengan menggunakan jaringan net, panggulan dan ember. Semua hasil panen per komoditi dikumpulkan di tempat yang telah disediakan. g. Pasca Panen Kegiatan pasca pemanenan dilakukan dengan penimbangan awal pada tiap jenis sayuran dari masing-masing blok di tempat pasca panen yang telah disediakan oleh perusahaan, pembersihan dan pencucian sayuran, penyortiran, dan penimbangan produk sesuai ketentuan. Pembersihan dan pencucian tiap sayuran yang fungsinya untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang menempel pada sayuran. Penyortiran dilakukan untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang terbaik yang akan dipasarkan dengan cara memilih sayuran sesuai dengan permintaan pasar. Selanjutnya penimbangan produk sesuai dengan ketentuan seperti horenso seberat 250 gram dan kyuri 250 gram. Pengemasan produk dan pengepakan langsung dilakukan ditempat pasca panen. Terdapat berbagai pengemasan untuk tiap jenis sayuran, ada yang menggunakan Styrofoam, palstik film, dan plastik biasa yang sudah dikemas dengan label milik perusahaan yaitu RR organic Farm. Untuk tomat apel momotaro menggunakan Styrofoam, kol dan brokoli serta haksai menggunakan plastik film dan sayuran lainnya seperti nasubi, horenso, kyuri, negi, dan wortel menggunakan plastik biasa yang sudah berlabel RR Organic Farm. Selesai pengemasan dan pengepakan sayuran langsung diantarkan ke swalayan yang telah menjadi distributor tetap perusahaan. Penyimpanan sayuran yang akan diantarkan menggunakan box sayuran, masing-masing box per komoditi dan tidak boleh terlalu bertumpuk yang dapat membuat sayuran rusak. Pasar yang menjadi sasaran utama perusahaan adalah konsumen golongan menengah dan atas, dimana tempat penjualan yang dilakukan perusahaan adalah di swalayan yang bekerjasama dengan pihak swalayan Ranch Market yang ada di Jakarta serta Papaya dan Kamome market. Image produk perusahaan dengan sebutan RR Organic Farm merupakan brand yang sudah dikenal oleh konsumen karena perusahaan merupakan old supplier yang menyuplai produknya ke swalayan-swalayan tersebut. Selain itu, kekuatan perusahaan juga pada pendistribusian produk yang langsung dipasarkan ke swalayan di daerah Jakarta sedangkan kelemahan perusahaan adalah belum memiliki sertifikasi produk organik.

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN