2 Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam
periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. Pada saat terjadinya, pengeluaran pendapatan ini dibebankan sebagai biaya dan dipertemukan
dengan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut. Contoh pengeluaran pendapatan antara lain adalah biaya iklan, biaya telex dan biaya
tenaga kerja.
3.1.1.2 Biaya Penyusutan Aktiva Tetap
Horngren, et al
1997 mendefinisikan penyusutan sebagai proses untuk mengalokasikan harga perolehan dari aktiva tetap menjadi beban pada suatu
periode. Proses ini ditujukan untuk memadukan beban dengan pendapatan yang dihasilkan selama jangka waktu pemakaian aktiva tetap tersebut. Tujuan utama
dari akuntansi penyusutan adalah untuk menentukan berapa keuntungan yang diperoleh perusahaan, sedangkan kegunaan lainnya adalah untuk
memperhitungkan penurunan kegunaan aktiva tetap karena pemakaiannya. Semua aktiva tetap hanya akan memberikan manfaat dalam suatu jangka
waktu tertentu. Untuk sejumlah aktiva tetap, pemakaiannya yang terus menerus merupakan suatu elemen yang menyebabkan terjadinya penyusutan. Umur
kegunaan dari suatu aktiva bisa lebih pendek dari umur aktiva tersebut secara fisik. Menurut Manullang 1994, yang dimaksud dengan umur teknis dari suatu
barang modal ialah lamanya barang modal itu digunakan dalam proses produksi hingga tidak dapat dipakai lagi, sedangkan umur ekonomis ialah lamanya barang
modal itu digunakan dan tidak dipakai lagi karena sudah ada barang modal baru yang menggantikannya.
Menurut Horngren,
et al 1997, untuk mengukur penyusutan dari suatu
aktiva tetap, perlu diketahui : a.
Harga perolehan yaitu jumlah uang yang dikeluarkan untuk membeli aktiva tersebut sampai aktiva tersebut dapat digunakan oleh perusahaan;
b. perkiraan umur kegunaan yaitu periode dimana perusahaan dapat
memanfaatkan aktiva tetap tersebut; c.
perkiraan nilai sisa yaitu nilai kas yang diharapkan dari aktiva tetap tersebut pada akhir masa kegunaannya.
Ada empat metode yang dipakai untuk menyusutkan aktiva tetap yaitu metode garis lurus, jumlah unit produksi, saldo menurun berganda, dan sum of the
years digit .
a. Metode garis lurus
Dalam metode garis lurus, perusahaan akan mencatat beban penyusutan yang sama jumlahnya untuk setiap periode. Beban penyusutan setiap periode
didapat dengan membagi harga perolehan yang dapat disusutkan dengan umur kegunaan dari aktiva tetap tersebut.
b. Metode jumlah unit produksi
Dalam metode jumlah unit produksi, suatu jumlah tertentu yang tetap dibebankan pada setiap unit produksi yang dihasilkan oleh aktiva tetap yang
digunakan. Harga perolehan yang dapat disusutkan dibagi dengan perkiraan produksi selama masa kegunaan dari aktiva tetap tersebut untuk mendapatkan
beban penyusutan per unit produksi. Beban penyusutan per unit akan dikalikan dengan jumlah unit produksi selama periode yang bersangkutan.
c. Metode saldo menurun berganda
Metode saldo menurun berganda merupakan salah satu metode penyusutan yang dipercepat. Metode penyusutan yang dipercepat akan memberikan beban
penyusutan yang lebih besar dari garis lurus pada periode-periode awal pemakaian aktiva tersebut. Metode saldo menurun berganda menghitung beban penyusutan
per periode dengan mengalikan nilai buku aktiva tetap dengan suatu persentasi tertentu. Tingkat persentasi tersebut biasanya dua kali lebih besar dari tingkat
penyusutan yang digunakan dalam metode garis lurus. d.
Metode sum of years digit Metode ini merupakan salah satu metode penyusutan aktiva tetap yang
dipercepat, yaitu dengan mengalikan harga perolehan yang dapat disusutkan dengan suatu angka tertentu. Penyebut dari angka ini adalah jumlah dari umur
kegunaan aktiva tetap tersebut.
3.1.2 Harga Pokok Produksi