Analisis Marginal Income Ratio MIR Analisis Margin of Safety MOS

belum terlalu jauh dari titik impas sehingga belum menghasilkan keuntungan yang tinggi.

6.3.2 Analisis Marginal Income Ratio MIR

Marginal Income Ratio MIR merupakan bagian dari hasil penjualan produk yang tersedia untuk menutup biaya tetap dan laba. MIR merupakan ratio antara marginal income dengan hasil penjualannya, sedangkan marginal income adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya variabel. Semakin besar biaya variabel, maka nilai MIR akan semakin kecil. Nilai MIR usaha sayuran organik PT ABP pada periode Maret 2007-Februari 2008 dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Marginal Income Ratio PT ABP Periode Maret 2007-Februari 2008 Uraian Nilai Biaya Variabel Total Rp 256.100.000 Hasil Penjualan Rp 502.902.500 MIR 49,07 Pada Tabel 15, dapat dilihat bahwa nilai MIR usaha sayuran organik PT ABP pada periode Maret 2007-Februari 2008 adalah sebesar 49,07 persen. Hal ini berarti bahwa 49,07 persen dari hasil penjualan sayuran organik PT ABP atau sebesar Rp 246.774.257,00 tersedia untuk dapat menutup biaya tetap dan laba.

6.3.3 Analisis Margin of Safety MOS

Analisis Margin of Safety MOS merupakan analisis yang bermanfaat bagi manajemen perusahaan untuk memperoleh informasi berapa jumlah maksimum penurunan target pendapatan penjualan boleh terjadi, agar penurunan tersebut tidak mengakibatkan perusahaan menderita kerugian. Semakin besar nilai MOS semakin besar kesempatan perusahaan untuk memperoleh laba, sebaliknya semakin kecil nilai MOS, semakin rawan perusahaan tersebut terhadap penurunan target pendapatan penjualan. Nilai MOS usaha sayuran organik PT ABP pada periode Maret 2007-Februari 2008 dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Margin of Safety PT ABP Periode Maret 2007-Februari 2008 Uraian Nilai Hasil Penjualan Rp 502.902.500 Titik Impas Rp 446.823.463 MOS 11,15 Dari Tabel 16 dapat dilihat bahwa nilai MOS usaha sayuran organik PT ABP pada periode Maret 2007-Februari 2008 adalah sebesar 11,15 persen. Hal ini berarti jumlah maksimum penurunan target penerimaan yang tidak menyebabkan usaha PT ABP mengalami kerugian adalah sebesar Rp 56.073.629,00 atau sebesar 11,15 persen dari hasil penjualan. Nilai MOS menunjukkan bahwa apabila terjadi penurunan penjualan sebesar kurang dari nilai MOS yaitu Rp 56.073.629,00, PT ABP masih aman atau tidak akan mengalami kerugian dan masih mendapatkan laba karena masih berada di daerah aman, tetapi apabila nilai penjualan turun sama dengan nilai MOS, PT ABP tidak akan mendapatkan kerugian tetapi juga tidak mendapat laba. Jika nilai penjualan PT ABP turun sebesar lebih dari nilai MOS maka PT ABP akan mengalami kerugian. Jika nilai MOS-nya besar maka risiko menjadi rugi lebih kecil.

6.3.4 Profitabilitas Usaha