11
adalah proses pembimbingan yang dilakukan oleh guru kepada siswa agar siswa dapat belajar dan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sebaik mungkin.
Pembelajaran dapat dilaksanakan dengan efektif jika guru dapat menjadi fasilitator bagi siswa, memberi kesempatan kepada siswa berfikir agar dapat
memahami apa yang dipelajari, dan memberi kesempatan kepada siswa untuk memilih apa yang akan dipelajari.
2.1.2 Pengertian Aktivitas
Pengertian aktivitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1990: 17 adalah keaktifan; kegiatan; kesibukan. Aktivitas belajar merupakan seluruh
aktivitas siswa dalam proses belajar. Menurut Djamarah 2011: 38 yaitu sebagai berikut: 1 Mendengarkan; 2 Memandang; 3 Meraba, membau, dan mencicipi
atau mengecap; 4 Menulis atau mencatat; 5 Membaca; 6 Membuat ikhtisar atau ringkasan dan menggaris bawahi; 7 Mengamati tabel-tabel, diagram-diagram,
dan bagan-bagan; 8 Menyusun paper atau kertas kerja; 9 Mengingat; 10 Berpikir; 11 Latihan atau praktik.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa adalah keseluruhan kegiatan siswa yang dilakukan selama proses pembelajaran yang sudah
berlangsung.
2.1.3 Pengertian Hasil Belajar
Menurut Anni, dkk, 2007: 5 hasil belajar merupakan perubahan perilaku pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Menurut Suprijono 2011: 5 hasil
belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap,
12
apresiasi, dan keterampilan. Berdasarkan beberapa pengertian hasil belajar di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah
melakukan prose pembelajaran. Berikutnya, Suprijono 2011: 6 membagi hasil belajar menjadi
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kemampuan Kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan dan intelektual. Kemampuan
psikomotorik menunjukkan kemampuan fisik seperti motorik dan syaraf. Hasil pembelajaran yang akan diperoleh siswa dari pembelajaran IPS ini lebih dominan
pada kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan dan intelektual. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan proses belajar.
2.1.4 Pengertian Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar, juga merupakan salah satu mata pelajaran yang
memadukan konsep-konsep dasar dari berbagai ilmu sosial yang disusun melalui pendekatan pendidikan supaya bermakna bagi siswa dalam kehidupannya. IPS
adalah mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang didasarkan kepada bahan kajian geografi, ekonomi, sosiologi, tata Negara, dan sejarah Depdikbud,
2004: 15. Selanjutnya, Solihatin dan Raharjo 2007: 14 mengemukakan bahwa IPS membahas hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Lingkungan
masyarakat tempat anak didik tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari
13
masyarakat, dihadapkan pada berbagai permasalahan yang ada dan terjadi di lingkungan sekitarnya.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa IPS merupakan bagian dari mata pelajaran di Sekolah Dasar. Di Sekolah Dasar
mengemas berbagai materi pelajaran untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa agar dapat berkembang dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai-nilai yang terkandung dalam IPS tertanam dalam jiwa siswa sehingga hal tersebut memberikan pengaruh positif terhadap kebanggaan dan kecintaan pada
bangsa dan negara Indonesia. Dalam pembelajaran IPS siswa diharapkan memperoleh pemahaman yang
lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan. Untuk dapat
meningkatkan pelaksanaan pembelajaran diperlukan keterlibatan siswa baik pikiran maupun tenaga untuk memperoleh manfaat dari kegiatan yang
dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan hal di atas, maka hendaknya metode belajar mengajar yang
dilakukan oleh guru mampu membawa siswa ke dalam suatu situasi yang lebih kondusif karena siswa diharapkan lebih berperan serta, lebih terbuka dan sensitif
dalam kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, siswa akan lebih mudah menerima ide-ide baru dan lebih kreatif sekaligus dapat mengembangkan
hubungannya yang lebih interpersonal manusiawi sehingga inovasi yang timbul dari dalam diri siswa akan lebih mudah diterima dan hal ini hanya dapat dirasakan
14
oleh siswa yang mau bekerjasama, bekerja keras dan mandiri sebelum mereka melakukan kerja kelompok. Oleh karena itu, siswa lebih bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan kegiatannya dalam pembelajaran karena sebelumnya
mereka telah memiliki motivasi untuk belajar.
2.1.5 Pembelajaran Kooperatif