58
Berdasarkan tabel 4.2, dapat diketahui bahwa terdapat tiga penghargaan yang diberikan kepada enam kelompok tersebut, yaitu Tim Baik, Tim Hebat, dan
Tim Super. Pada pertemuan 1, Kelompok B, Kelompok E, dan Kelompok F mendapat penghargaan sebagai Tim Baik dengan mencapai rata-rata skor
kelompok 17, 20 dan 15. Kelompok A, dan Kelompok C mendapat penghargaan sebagai Tim Hebat dengan mencapai rata-rata skor kelompok 25 dan 24.
Sementara itu, Tim Super diraih oleh Kelompok D dengan rata-rata skor kelompok 30.
Pada pertemuan 2, terjadi perubahan yang signifikan. Kelompok B, C, dan F mendapat penghargaan sebagai Tim Baik dengan rata-rata skor kelompok yang
sama yaitu 20. Sementara itu, Kelompok A, kelompok D dan kelompok E meraih penghargaan sebagai Tim Hebat dengan rata-rata skor kelompok 23, 22 dan 23.
Namun, pada pertemuan 2 tidak terdapat kelompok yang mendapat gelar sebagai Tim Super. Hal ini berarti secara garis besar nilai yang diperoleh setiap siswa
dalam masing-masing kelompok mengalami penurunan sehingga berpengaruh pada rata-rata skor kelompok.
4.1.1.4 Refleksi
Refleksi setelah melaksanakan siklus I yaitu masih terdapat beberapa kekurangan dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan
kekurangan guru pada pengelolaan kelas. Hal ini dapat dibuktikan dari performansi guru, aktivitas belajar siswa, dan hasil belajar siswa.
59
Hasil performansi guru yang diperoleh guru sebesar 75,37 dengan kriteria B. Hasil performansi guru tersebut sudah mencapai ketentuan keberhasilan dari
ketuntasan yang di targetkan yaitu 75, akan tetapi masih terdapat beberapa kekurangan saat melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Kekurangan tersebut dapat dibuktikan dari deskriptor yang nilainya masih rendah, antara lain:
1 Dalam pembuatan RPP, guru kurang dapat menentukan cara-cara
memotivasi siswa. 2
Pengelolaan waktu pembelajaran kurang efisien, karena pada saat siswa berkelompok guru tidak membimbing siswa mengerjakan soal-soal yang
ada di LKS. 3
Guru belum maksimal dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
4 Guru belum optimal dalam mengelola interaksi kelas.
Hasil observasi terhadap aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
pada siklus I sebesar 66,54. Hasil aktivitas tersebut masih belum mancapai kriteria yang ditetapkan yaitu 75. Hal ini disebabkan adanya berbagai kendala
saat proses pembelajaran berlangsung. Kendala dalam kegiatan pembelajaran sifat-sifat bangun datar antara lain:
1 Semua indikator aktivitas belajar siswa kurang optimal dalam
pembelajaran yaitu keantusiasan siswa mengikuti pembelajaran sebesar
60
69,23. Keaktifan siswa dalam bertanya kepada guru sebesar 67,78. Keberanian siswa dalam mempresentasikan hasil diskusinya sebesar
66,39. Kemampuan siswa bekerja sama dalam kelompok sebesar 67,29. Keberanian siswa dalam mengemukakan tanggapan atau
pendapat sebesar 62,01. 2
Siswa belum terbiasa melakukan pembelajaran dengan berkelompok. Saat berkelompok masih terdapat siswa yang sifatnya individual dan hanya
ingin mengerjakan sendiri LKS yang diberikan. Dalam pembelajaran yang dilakukan, guru menentukan 1 kelompok terdiri dari 5 siswa. Dari 5 siswa
tersebut hanya 2-3 siswa yang aktif mengerjakan LKS dan yang aktif mengerjakan LKS adalah hanya siswa-siswa yang pandai. Hal ini
disebabkan karena guru tidak memberikan bimbingan saat masing-masing kelompok mengerjakan LKS.
Hasil belajar pada siklus I yaitu pada tes formatif menunjukkan nilai rata- rata kelas sebesar 78,00 dan persentase ketuntasan belajar mencapai 73,07. Pada
rata-rata kelas sudah melampaui batas kriteria yang ditentukan yaitu 65, tetapi pada persentase tuntas klasikal belum mencapai batas indikator keberhasilan yang
telah ditentukan yaitu 75. Walaupun hasil rata-rata kelas sudah melampaui batas kriteria, tetapi
masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran, selain itu pada persentase ketuntasan belajar belum mencapai indikator keberhasilan yang
diharapkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
61
1 Penyampaian materi oleh guru dinilai kurang, guru hanya menjelaskan di
depan kelas dan memberi tanggapan sehingga perhatian siswa sangat kurang saat guru menjelaskan materi.
2 Kepekaan guru dalam menanggapi pertanyaan siswa masih kurang.
3 Pengelolaan interaksi di dalam kelas juga masih kurang.
Kenyataan di atas menunjukkan masih terdapat banyak kekurangan baik dilihat dari performansi guru, aktivitas belajar siswa, dan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran. Hasil yang belum mencapai indikator keberhasilan tersebut akan diperbaiki dan ditingkatkan pada siklus II.
4.1.2 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II