Hasil Belajar Kualitas Pembelajaran

disampaikan oleh guru mental activities; 3 memperhatikan penjelasan guru dengan menyimak mind map dan mencatat hal-hal penting tentang materi yang sedang dipelajari visual dan listening activities; 4 bertanya jawab berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari oral activities; 5 berdiskusi secara kelompok mengenai tugas yang diberikan oleh guru oral, mental dan writing activities; 6 membuat peta pikiran mind mapping dari hasil pemecahan masalah motor dan drawing activities; 7 mempresentasikan hasil diskusi kelompok oral activities; 8 menanggapi hasil diskusi dari kelompok lain oral activities; 9 menyimpulkan pembelajaran yang telah dilalui mental activities; dan 10 Mengerjakan soal evaluasi writing activities

2.1.3.3 Hasil Belajar

Rifa’i dan Anni 2011:85 menjelaskan hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. Menurut Suprijono 2009:5 hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai- nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Hasil belajar berupa: 1. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons secara spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan. 2. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang, yang terdiri dari kemampuan mengategorisasi, kemampuan analitis- sintesis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. 3. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. 4. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. 5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku. Benyamin S. Bloom Kosasih, 2014:17-27 mengklasifikasikan hasil belajar ke dalam tiga ranah, yaitu: 1. Ranah kognitif Ranah kognitif menurut Bloom terdiri atas enam tingkatan, yakni pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Keenam kategori atau taksonomi itu kemudian disempurnakan oleh Lorin Anderson Krathwohl 2011 dengan istilah dan urutan sebagai berikut : a. Mengingat remembering ditandai oleh kemampuan peserta didik untuk mengenali kembali sesuatu objek, ide, prosedur, prinsip, atau teori yang pernah diketahuinya dalam proses pembelajaran, tanpa memanipulasinya dalam bentuk atau simbol lain. b. Memahami understanding ditandai oleh kemampuan peserta didik untuk mengerti akan suatu konsep, rumus, ataupun fakta-fakta untuk kemudian menafsirkan dan menyatakannya kembali dengan kata-kata sendiri. c. Menerapkan applying merupakan kemampuan melakukan atau mengembangkan sesuatu sebagai wujud dari pemahaman konsep tertentu. d. Menganalisis analyzing merupakan kemampuan memisahkan suatu fakta atau konsep ke dalam beberapa komponen dan menghubungkan satu sama lain untuk memperoleh pemahaman atas konsep tersebut secara utuh. e. Mengevaluasi evaluating adalah kemampuan di dalam menunjukkan kelebihan dan kelemahan sesuatu berdasarkan kriteria atau patokan tertentu. f. Mencipta creating merupakan kemampuan ideal yang seharusnya dimiliki oleh seorang peserta didik setelah mempelajari kompetensi tertentu. 2. Ranah afektif Ranah afektif mencakup segala sesuatu yang terkait dengan emosi, misalnya perasaan, nilai, penghargaan, semangat, minat, motivasi, dan sikap. Lima kategori ranah ini diurutkan mulai dari perilaku yang sederhana hingga yang paling kompleks, yaitu: a. Penerimaan receiving berarti kemauan untuk menunjukkan perhatian dan penghargaan terhadap materi, ide karya, ataupun keberadaan seseorang. b. Penanggapan responding merupakan kemampuan untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan selalu termotivasi untuk bereaksi dan mengambil tindakan atas suatu kejadian. c. Penilaian valuing merupakan kemampuan untuk meninjau baik-tidaknya suatu hal, keadaan, peristiwa, ataupun perbuatan. d. Penggorganisasian organizing merupakan kemampuan membentuk sistem nilai dengan mengharmonisasikan perbedaan-perbedaan yang mungkin ada. e. Karakterisasi characterization merupakan kemampuan untuk menghayati atau mengamalkan suatu sistem nilai. 3. Ranah psikomotor Secara umum ranah psikomotorik meliputi gerakan dan koordinasi jasmani, keterampilan motorik, dan kemampuan fisik. Ada tujuh kategori dalam ranah psikomotorik, sebagai berikut: a. Persepsi merupakan kemampuan menggunakan saraf sensori di dalam menginterpretasikan atau memperkirakan sesuatu. b. Kesiapan merupakan kemampuan untuk mengkondisikan diri, baik mental, fisik, dan emosi, untuk melakukan suatu kegiatan pembelajaran. c. Reaksi yang diarahkan guided respond berupa kemampuan untuk melakukan suatu keterampilan yang kompleks dengan bimbingan guru. d. Reaksi natural mekanisme diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan kegiatan pada tingkat keterampilan tahap lebih sulit, namun bersifat umum. e. Reaksi kompleks merupakan untuk melakukan kemahirannya dalam melakukan suatu kegiatan. f. Adaptasi adalah kemampuan mengembangkan keahlian dan memodifikasi sesuai dengan kebutuhan. g. Kreativitas merupakan kemampuan untuk menciptakan pola baru yang sesuai dengan kondisisituasi tertentu. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dipahami bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku yang dicapai peserta didik berupa peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diperoleh selama kegiatan pembelajaran IPA model Somatic Auditory Visualization Intellectually berbantuan Mind Mapping pada siswa kelas V SD yang diukur dari tiga aspek yaitu: 1 hasil belajar pada ranah kognitif diperoleh dari data hasil tes evaluasi yang diberikan kepada siswa pada akhir pembelajaran setiap pertemuan untuk mata pelajaran IPA KD 7.4 mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya, KD 7.5 mendeskripsikan perlunya penghematan air, dan KD 7.6 mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungannya; 2 hasil belajar pada ranah afektif diperoleh dari hasil pengamatan sikap siswa terdiri dari sikap tanggung jawab responsibility, kerja sama cooperation, dan percaya diri confidence selama mengikuti pembelajaran; dan 3 hasil belajar pada ranah psikomotor diperoleh dari penilaian produk yang dibuat siswa berupa mind mapping.

2.1.4 Hakikat IPA

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA POWER POINT PADA SISWA KELAS IV SDN TUGUREJO 01 KOTA SEMARANG

4 36 279

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA SISWA KELAS V SD GUNUNGPATI 01 KOTA SEMARANG

3 18 333

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA LOOP CARDS PADA SISWA KELAS VC SD NEGERI PURWOYOSO 03

0 4 249

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI DENGAN MEDIA KOMIK SAINS PADA SISWA KELAS V SDN TUGUREJO 03 SEMARANG

0 9 377

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN OPERASI BILANGAN MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF PADA SISWA KELAS II SDN TUGUREJO 03 SEMARANG

0 16 444

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS V SDN PUDAKPAYUNG 02 KOTA SEMARANG

1 11 238

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL SCRAMBLE BERBANTUAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS V SDN PAKINTELAN 03 KOTA SEMARANG

1 10 264

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC AUDITORY VISUALIZATION INTELLECTUALY (SAVI) PADA SISWA KELAS V SDN PAJANG IV LAWEYAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 26

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL SOMATIC AUDITORY VISUALIZATION INTELLECTUALLY PADA SISWA KELAS V MINU NGINGAS WARU SIDOARJO.

0 0 128

Pengembangan Perangkat Pembelajaran mengacu Model Creative Problem Solving berbasis Somatic, Auditory, Visualization, Intellectually

1 3 10