Keterampilan Guru Kualitas Pembelajaran

5. Media pembelajaran, mempunyai daya untuk menciptakan belajar yang ber- makna sehingga mampu memberikan kesan pembelajaran pada peserta didik. 6. Sistem pembelajaran, perencanaan yang matang dan strategis adalah salah satu kunci dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Berdasarkan uraian tersebut, kualitas pembelajaran dalam penelitian ini adalah tingkat keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran IPA di kelas V SD berupa peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh melalui penerapan model Somatic Auditory Visualization Intellectually berbantuan Mind Mapping yang indikatornya adalah keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa.

2.1.3.1 Keterampilan Guru

Keterampilan guru dalam mengajar sangat mempengaruhi hasil pembelaja- ran. Keterampilan guru merupakan kemampuan guru dalam melakukan tidakan untuk mengembangkan siswanya secara utuh Rusman, 2014:70. Keterampilan dasar mengajar pada dasarnya adalah berupa bentuk-bentuk perilaku bersifat mendasar dan khusus yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai modal awal untuk melaksanakan tugas-tugas pembelajarannya secara terencana dan profesional. Keterampilan dasar mengajar seorang guru menurut Usman 2009:74-108 meliputi 8 keterampilan yaitu : 2.1.3.1.1 Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran Keterampilan membuka dan menutup pelajaran, dalam konteks ini guru perlu mendesain situasi yang beragam sehingga kondisi kelas menjadi dinamis. Keterampilan membuka pelajaran merupakan upaya guru dalam memberikan pengantarpengarahan mengenai materi yang akan dipelajari siswa sehingga siswa siap mental dan tertarik mengikutinya. Sedangkan keterampilan menutup pelaja- ran merupakan keterampilan merangkum inti pelajaran pada akhir setiap penggal kegiatan. Keterampilan ini sangat penting dalam membantu siswa menemukan konsep, prinsip, dalil, hukum, atau prosedur dari inti pokok bahasan yang dipelajari Marno dan Idris, 2014:76. Menurut Usman dalam Rusman 2014:81 komponen keterampilan mem- buka pelajaran meliputi: 1 menarik perhatian siswa dengan gaya mengajar, penggunaan media pelajaran, dan pola interaksi yang bervariasi; 2 menimbulkan motivasi dengan kehangatan dan keantusiasan, menimbulkan rasa ingin tahu, mengemukakan ide yang bertentangan, dan memperhatikan minat siswa; 3 memberikan acuan dengan berbagai usaha, seperti mengemukakan tugas dan batas-batas tugas, menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan, meng- ingatkan masalah pokok yang akan dibahas, dan mengajukan pertanyaan; serta 4 memberikan apersepsi, sehingga materi yang dipelajari merupakan kesatuan yang utuh yang tidak terpisah-pisah. Setelah pembelajaran selesai, perlu adanya closuremenutup pelajaran. Menurut Usman dalam Rusman, 2014:92 cara yang dapat dilakukan guru dalam menutup pelajaran adalah 1 meninjau kembali penguasaan materi pokok dengan merangkum atau menyimpulkan hasil pembelajaran dan 2 melakukan evaluasi antara lain dengan cara mendemonstrasikan keterampilan, mengaplikasikan ide baru pada situasi lain, mengeksplorasi pendapat siswa sendiri, dan memberikan soal-soal tertulis. 2.1.3.1.2 Keterampilan Bertanya Keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang digunakan untuk mendapatkan jawabanbalikan dari orang lain. Hampir seluruh proses evaluasi, pengukuran, penilaian, dan pengujian dilakukan melalui pertanyaan Marno dan Idris, 2014:113. Menurut Majid 2014:236 komponen bertanya dasar mempunyai beberapa komponen dasar yang perlu diterapkan dalam mengajukan segala jenis pertanya- an. Komponen-komponen yang di maksud adalah pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat, pemberian acuan, pemusatan, pemindah giliran, penyeba- ran, pemberian waktu berpikir dan pemberian tuntunan. Dalam kegiatan pembelajaran, bertanya memainkan peranan penting, hal ini dikarenakan pertanyaan yang tepat akan memberikan dampak positif terhadap aktivitas dan kreativitas siswa, yaitu 1 meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran; 2 membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa ter- hadap sesuatu masalah yang sedang dibicarakan; 3 mengembangkan pola berpi- kir dan cara belajar aktif dari siswa sebab berpikir itu sendiri sesungguhnya adalah bertanya; 4 menuntun proses berpikir siswa sebab pertanyaan yang baik akan membantu siswa agar dapat menentukan jawaban yang baik, dan 5 memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas. Rusman, 2014:82 2.1.3.1.3 Keterampilan Menjelaskan Keterampilan menjelaskan merupakan dasar keterampilan mengajar yang harus dikuasai oleh guru. Menjelaskan pada dasarnya adalah menuturkan secara lisan mengenai suatu bahan pelajaran yang disampaikan secara sistematis dan terencana sehingga memudahkan siswa memahami bahan pelajaran. Marno dan Idris, 2014:95 Menurut Rusman 2014:87-88 komponen-komponen dalam keterampilan menjelaskan meliputi: 1 merencanakan, penjelasan yang dilakukan guru perlu direncanakan dengan baik terutama yang berkenaan dengan isi materi dan aktivitas siswa itu sendiri, dan 2 penyajian suatu penjelasan, dapat ditingkatkan hasilnya dengan memerhatikan hal-hal berikut: kejelasan materi, penggunaan contoh dan ilustrasi, pemberian tekanan, dan penggunaan balikan. 2.1.3.1.4 Keterampilan Memberi Penguatan Menurut Marno dan Idris 2014:130, penguatan adalah respons positif yang dilakukan guru atas perilaku positif yang dicapai anak dalam proses belajar, dengan tujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan perilaku tersebut. Adapun komponen jenis-jenis penguatan yang dapat digunakan oleh guru menurut Majid 2014:238-239 adalah sebagai berikut: 1 penguatan verbal, yaitu penguatan yang diberikan guru berupa kata-katakalimat yang diucapkan; 2 penguatan gestural, yaitu penguatan berupa gerak tubuh atau mimik muka yang memberi artikesan baik kepada peserta didik; 3 penguatan dengan cara men- dekati; 4 penguatan dengan cara sentuhan; 5 penguatan dengan memberi kegiatan yang menyenangkan, dan 6 penguatan berupa tanda. 2.1.3.1.5 Keterampilan Mengadakan Variasi Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan siswa sehingga dalam situasi belajar mengajar, siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, serta penuh partisipasi. Majid, 2014:239 Menurut Marno dan Idris 2014, 140-144 komponen keterampilan variasi mengajar meliputi: variasi gaya mengajar, variasi media pengajaran dan variasi interaksi belajar mengajar. 2.1.3.1.6 Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memfasilitasi sistem pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa secara kelompok Rusman, 2014:89. Diskusi kelompok adalah suatu proses teratur yang melibatkan sekelompok siswa dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesim- pulan dan pemecahan masalah Usman, 2009:94. Menurut Majid 2014:247 komponen-komponen keterampilan membim- bing diskusi adalah: 1 memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topik dis- kusi; 2 memperjelas masalah maupun usulanpendapat; 3 menganalisis pandang- anpendapat siswa; 4 meningkatkan usulan siswa; 5 menyebarkan kesempatan berpartisipasi; 6 menutup diskusi. 2.1.3.1.7 Keterampilan Mengelola Kelas Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan meme- lihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar-mengajar Majid, 2014:248. Menurut Rusman 2014:90- 91 komponen-komponen dalam mengelola kelas adalah: a. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal, mencakup: 1 menunjukkan sikap tanggap; 2 memberi- kan perhatian; 3 memusatkan perhatian kelompok; 4 memberikan petunjuk yang jelas; 5 menegur bila siswa melakukan tindakan menyimpang, dan 6 memberikan penguatan. b. Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal, yang mencakup: 1 modifikasi tingkah laku; 2 menggunakan pen- dekatan pemecahan masalah kelompok, serta 3 menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah. 2.1.3.1.8 Keterampilan Mengajar Perseorangan Pembelajaran individual adalah pembelajaran paling humanis untuk me- menuhi kebutuhan dan interes siswa. Guru dapat melakukan variasi, bimbingan dan penggunaan media pembelajaran dalam rangka memberikan sentuhan kebutu- han individual. Komponen-komponen yang perlu dikuasai guru dalam pelaksana- an pembelajaran perseorangan adalah: 1 keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi; 2 keterampilan mengorganisasi; 3 keterampilan membimbing dan memudahkan belajar; serta 4 keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran Rusman, 2014:91. Berdasarkan uraian tersebut, keterampilan guru dalam penelitian ini merupakan kemampuan yang harus dimiliki, dipahami dan dikuasai oleh setiap pengajar untuk menciptakan proses pembelajaran yang kondusif dan ideal dalam kelas serta menciptakan interaksi antara siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA melalui model Somatic Auditory Visualization Intellectually berbantuan Mind Mapping pada siswa kelas V SD, yang indikatornya adalah: 1 melaksanakan pra pembelajaran keterampilan membuka pelajaran; 2 membuka pembelajaran keterampilan membuka pelajaran; 3 menyampaikan materi pelajaran berbantuan mind mapping keterampilan menjelaskan; 4 memberikan stimulus kepada siswa dengan pertanyaan yang berkaitan dengan materi keterampilan bertanya; 5 mengelola kelas dengan membagi kelas menjadi beberapa kelompok keterampilan mengelola kelas; 6 membimbing siswa dalam berdiskusi kelompok keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil; 7 membimbing setiap kelompok dalam membuat mind mapping keterampilan mengadakan variasi; 8 membimbing siswa mempresentasikan hasil diskusi keterampilan mengajar perseorangan; 9 memberikan penguatan terhadap hasil kinerja siswa keterampilan memberi penguatan; 10 menutup pembelajaran keterampilan menutup pelajaran

2.1.3.2 Aktivitas Siswa

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA POWER POINT PADA SISWA KELAS IV SDN TUGUREJO 01 KOTA SEMARANG

4 36 279

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA SISWA KELAS V SD GUNUNGPATI 01 KOTA SEMARANG

3 18 333

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA LOOP CARDS PADA SISWA KELAS VC SD NEGERI PURWOYOSO 03

0 4 249

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI DENGAN MEDIA KOMIK SAINS PADA SISWA KELAS V SDN TUGUREJO 03 SEMARANG

0 9 377

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN OPERASI BILANGAN MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF PADA SISWA KELAS II SDN TUGUREJO 03 SEMARANG

0 16 444

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS V SDN PUDAKPAYUNG 02 KOTA SEMARANG

1 11 238

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL SCRAMBLE BERBANTUAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS V SDN PAKINTELAN 03 KOTA SEMARANG

1 10 264

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC AUDITORY VISUALIZATION INTELLECTUALY (SAVI) PADA SISWA KELAS V SDN PAJANG IV LAWEYAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 26

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL SOMATIC AUDITORY VISUALIZATION INTELLECTUALLY PADA SISWA KELAS V MINU NGINGAS WARU SIDOARJO.

0 0 128

Pengembangan Perangkat Pembelajaran mengacu Model Creative Problem Solving berbasis Somatic, Auditory, Visualization, Intellectually

1 3 10