5. Menggunakan gambar, garis, dan warna agar lebih menarik dan menye-
nangkan.
6.
Siswa mempresentasikan hasil mind mapping ke depan kelas.
7.
Mereview pelajaran untuk mempersiapkan tes atau ujian.
2.1.7.4 Kelebihan dan Kekurangan Mind Mapping Adapun kelebihan dan kekurangan mind mapping menurut Faiq 2013
sebagai berikut: 1.
Kelebihan Mind Mapping antara lain: a meningkatkan kreativitas dan aktivitas individu maupun kelompok; b memudahkan otak memahami dan menyerap
informasi dengan cepat; c memudahkan siswa mengingat; d memusatkan perhatian siswa; e menyenangkan bagi siswa; f mengaktifkan seluruh bagian
otak. 2.
Kekurangan Mind Mapping antara lain: a memerlukan banyak alat tulis misalnya spidol warna-warni; b memerlukan latihan sehingga siswa terbiasa
dan mahir; c memerlukan waktu relatif lama dari teknik mencatat biasa bila siswa masih dalam tahap pemula.
2.1.8 Penerapan Model Somatic Auditory Visualization Intellectually
berbantuan Mind Mapping dalam Pembelajaran IPA
2.1.8.1 Teori Belajar yang Mendasari Model Somatic Auditory Visualization Intellectually berbantuan Mind Mapping
Penerapan model Somatic Auditory Visualization Intellectually berbantuan Mind Mapping didasari oleh teori belajar kognitif dan teori konstruktivisme. Teori
belajar kognitif berhubungan dengan salah satu unsur model SAVI yaitu
intelektual. Dalam hal ini, pembelajaran menekankan proses berpikir siswa untuk menganalisis masalah yang dihadapinya sesuai dengan tingkat perkembangan
kognitifnya. Dalam pembelajaran siswa belajar bersama dalam kelompok untuk mendiskusikan suatu pemecahan masalah. Proses pembelajaran menekankan pada
pemanfaatan seluruh alat indera dan aktivitas berpikir untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru. Siswa membangun pengetahuannya sendiri
melalui pengalaman belajar selama proses pembelajaran berlangsung. Model Somatic Auditory Visualization Intellectually merupakan model
pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa dalam menemukan pengetahuan- nya, siswa dituntut untuk menggunakan seluruh alat inderanya dan pikirannya
serta mengkombinasikannya untuk mendapatkan informasi yang tepat guna menjawab persoalan yang disediakan. Didukung dengan mind mapping dapat
membantu siswa lebih kreatif dan inovatif untuk menemukan pemecahan masalah yang diberikan.
Dhindsa and Makrimi-Kasim 2007:188 dalam Journal of Science Education and Technology Vol. 20 Issue 2 pp. 186-200 menjelaskan bahwa:
“Achievement scores for students who were taught science using a mind mapping technique in a constructivist learning
environment were significantly higher than those who were taught using traditional teaching”.
Berdasarkan pendapat tersebut, prestasi belajar siswa yang diajarkan menggunakan teknik mind mapping dalam lingkungan belajar kontruktivis secara
signifikan lebih tinggi daripada yang diajarkan dengan menggunakan pengajaran tradisional.
2.1.8.2 Pengertian Model Somatic Auditory Visualization Intellectually berbantuan Mind Mapping
Model Somatic Auditory Visualization Intellectually berbantuan Mind Mapping merupakan model pembelajaran yang memanfaatkan seluruh indera dan
pikirannya untuk menyerap pengetahuan dan keterampilan baru melalui pengalaman belajar berupa aktivitas tubuh, aktivitas mendengarkan, aktivitas
mengamati, dan aktivitas berpikir serta aktivitas membuat mind mapping sehingga siswa dapat menyerap materi pembelajaran dengan lebih cepat, terarah, dan
terstruktur dengan baik. 2.1.8.3 Karakteristik Model Somatic Auditory Visualization Intellectually
berbantuan Mind Mapping Model Somatic Auditory Visualization Intellectually berbantuan Mind
Mapping adalah pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif untuk mencari pengalaman belajar mereka sendiri melalui kegiatan mengamati, mencatat,
berdiskusi, membuat mind mapping, dan menampilkan hasil kerja mereka. Langkah-langkah pembelajaran menggunakan model Somatic Auditory
Visualization Intellectually berbantuan Mind Mapping sebagai berikut : 1.
Guru mengkondisikan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. 2.
Guru memotivasi siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. 3.
Guru melakukan apersepsi dan menginformasikan tujuan pembelajaran. 4.
Guru menyampaikan materi berbantuan mind mapping. 5.
Siswa memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru. Auditory 6.
Siswa menyimak mind mapping dengan seksama. Visualization
7. Siswa mencatat setiap penjelasan penting yang disampaikan guru. Somatic
8. Siswa bersama guru melakukan tanya jawab berkaitan dengan materi.
Auditory dan Intellectually 9.
Guru membentuk kelompok yang anggotanya 5-6 orang. 10.
Guru membagikan LKS Lembar Kerja Siswa kepada setiap kelompok. 11.
Siswa mendiskusikan LKS yang diberikan oleh guru. Auditory dan Intellectually
12. Siswa mengumpulkan informasi melalui buku atau sumber-sumber lain.
Somatic 13.
Siswa berdiskusi menyusun gagasan dan informasi dengan membuatnya bisa diakses pada satu lembar saja. Auditory dan Intellectually
14. Siswa membuat mind mapping berdasarkan jawaban LKS yang telah
didiskusikan. Somatic, Visualization, dan Intellectually 15.
Siswa mempresentasikan hasil mind mapping ke depan kelas. Somatic, Auditory, dan Visualization
16. Setiap kelompok memberi komentar terhadap hasil diskusi kelompok yang
lain. Auditory 17.
Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Intellectually 18.
Siswa melaksanakan evaluasi. 2.1.8.4 Sistem Sosial
Dalam pembelajaran IPA melalui model Somatic Auditory Visualization Intellectually berbantuan Mind Mapping, peran guru sebagai motivator dan
fasilitator. Guru hanya menyampaikan garis besar materi yang akan dipelajari dan
memberikan stimulus kepada siswa berupa pertanyaan atau permasalahan berkaitan dengan materi. Guru memotivasi siswa untuk lebih kreatif dan aktif
menemukan pemecahan masalah yang diberikan. Sedangkan peran siswa dalam pembelajaran IPA melalui model Somatic Auditory Visualization Intellectually
berbantuan Mind Mapping siswa dituntut terlibat aktif dan saling bekerja sama dalam sebuah kelompok untuk memecahkan masalah yang diberikan guru
sehingga dibutuhkan sikap saling menghormati, kerja sama, dan tanggung jawab terhadap kelompok serta sikap percaya diri mengemukakan pendapat.
Berikut ini adalah kegiatan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui penerapan model Somatic Auditory Visualization Intellectually
berbantuan Mind Mapping:
Tabel 2.1 Sistem Sosial Pembelajaran IPA Melalui Model Somatic Auditory
Visualization Intellectually berbantuan Mind Mapping
Langkah Pembelajaran Kegiatan guru
Aktivitas Siswa 1.
Guru mengkondisikan siswa untuk mengikuti
proses pembelajaran. 2.
Guru memotivasi siswa terlibat aktif
dalam pembelajaran. 3.
Guru melakukan apersepsi dan
menginformasikan tujuan pembelajaran.
4. Guru menyampaikan
materi berbantuan mind mapping.
5. Siswa memperhatikan
penjelasan yang disampaikan guru.
Auditory
6. Siswa menyimak mind
mapping dengan 1.
Mempersiapkan sumber belajar dan
perlengkapan yang mendukung
pembelajaran.
2. Mengajak siswa
menyanyikan lagu sesuai dengan materi
yang akan dipelajari.
3. Melakukan apersepsi
dan menginformasikan tujuan pembelajaran.
4. Menyampaikan garis
besar materi yang akan dipelajari dengan
bantuan mind map
5. Meminta siswa
mencatat hal-hal penting terkait dengan materi
1. Mempersiapkan diri
secara fisik dan psikis dengan menyiapkan
sumber belajar dan alat tulis yang telah dibawa.
2. Siswa bernyanyi
bersama-sama tentang lagu yang berkaitan
dengan materi.
3. Siswa secara aktif
menanggapi apersepsi 4.
Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran
yang disampaikan guru. 5.
Siswa mendengarkan penjelasan yang
disampaikan guru 6.
Siswa menyimak mind map dengan seksama
seksama. Visualization
7. Siswa mencatat setiap
penjelasan penting yang disampaikan
guru. Somatic
8. Siswa bersama guru
melakukan tanya jawab berkaitan
dengan materi. Auditory dan
Intellectually
9. Guru membentuk
kelompok yang anggotanya 5-6 orang.
10. Guru membagikan
LKS Lembar Kerja Siswa kepada setiap
kelompok.
11. Siswa mendiskusikan
LKS yang diberikan oleh guru. Auditory
dan Intellectually
12. Siswa mengumpulkan
informasi melalui buku atau sumber-sumber
lain. Somatic
13. Siswa berdiskusi
menyusun gagasan dan informasi dengan
membuatnya bisa diakses pada satu
lembar saja. Auditory dan Intellectually
14. Siswa membuat mind
mapping berdasarkan jawaban LKS yang
telah didiskusikan. Somatic,
Visualization, dan Intellectually
15. Siswa
mempresentasikan hasil mind mapping ke
yang disampaikan 6.
Memberikan stimulus kepada siswa dengan
pertanyaan yang berkaitan dengan materi
7. Membentuk kelompok
yang anggotanya 5-6 orang.
8. Membagikan LKS
Lembar Kerja Siswa kepada setiap kelompok
9. Membimbing siswa
dalam mengerjakan LKS Lembar Kerja
Siswa
10. Mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang sesuai,
melaksanakan eksperimen untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah
11. Membagikan kertas
landscape kepada setiap kelompok.
12. Menyampaikan
petunjuk membuat mind mapping
13. Meminta setiap
kelompok membuat peta pikiran mind mapping
berdasarkan jawaban LKS yang telah
didiskusikan
14. Mengarahkan siswa
untuk menyampaikan hasil mind mapping
yang telah dibuat
15. Mendorong siswa untuk
aktif menyampaikan tanggapan terhadap
hasil kerja kelompok presentasi.
16. Memberikan penguatan
7. Siswa mencatat setiap
penjelasan penting yang disampaikan guru.
8. Siswa menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh guru
9. Siswa bertanya tentang
materi yang belum dipahami
10. Siswa duduk
berkelompok sesuai dengan kelompok yang
telah dibentuk.
11. Bekerjasama dalam
kelompok untuk mendiskusikan LKS
yang diberikan oleh guru.
12. Siswa mengumpulkan
informasi melalui buku atau sumber lain
13. Siswa berdiskusi
menyusun gagasan dan informasi dengan
membuatnya bisa diakses pada satu
lembar saja.
14. Secara kelompok
membuat peta pikiran mind mapping
berdasarkan jawaban LKS yang telah
didiskusikan
15. Perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil mind mapping ke depan
kelas
16. Kelompok lain
menyampaikan komentar atau
tanggapan terhadap hasil kerja kelompok
presentasi.
17. Siswa membuat
depan kelas. Somatic, Auditory, dan
Visualization
16. Setiap kelompok
memberi komentar terhadap hasil diskusi
kelompok yang lain. Auditory
17. Siswa menyimpulkan
materi yang telah dipelajari.
Intellectually
18. Siswa melaksanakan
evaluasi. terhadap materi yang
telah dipelajari 17.
Membimbing siswa menyimpulkan
pembelajaran 18.
Memberikan tes evaluasi dengan soal tes
yang telah disiapkan sebelumnya
kesimpulan tentang materi yang telah
dipelajari
18. Siswa dengan sungguh-
sungguh mengerjakan tes yang diberikan guru
2.1.8.5 Prinsip Reaksi
Prinsip reaksi yang dikembangkan dalam pembelajaran IPA melalui model Somatic Auditory Visualization Intellectually berbantuan Mind Mapping ini
adalah interaksi antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa lain. Siswa terlibat secara aktif dalam dialog atau diskusi dengan guru dan siswa lainnya.
Guru mendorong siswa berpikir tingkat tinggi dengan memberikan permasalahan untuk didiskusikan, mengajukan pertanyaan terbuka dan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk merespon serta menyampaikan pendapatnya. 2.1.8.6 Sistem Pendukung
Sistem pendukung dalam pembelajaran IPA melalui model Somatic Auditory Visualization Intellectually berbantuan Mind Mapping adalah segala
sesuatu yang mendukung tercapainya tujuan pembelajaran dengan maksimal dan memungkinkan siswa aktif dalam membangun pengetahuannya. Sistem
pendukung tersebut adalah kondisi kelas yang nyaman dan kondusif, bahan ajar, lembar kerja siswa, papan tulis, alat tulis, dan peralatan penelitian yang sesuai.
2.1.8.7 Dampak Instruksional dan Dampak Pengiring Dampak instruksional yang dapat ditimbulkan melalui penerapan model
Somatic Auditory Visualization Intellectually berbantuan Mind Mapping adalah dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar IPA.
Sedangkan dampak pengiring yang timbul melalui penerapan model Somatic Auditory Visualization Intellectually berbantuan Mind Mapping adalah dapat
membentuk kemampuan berpikir kritis, kreatif, bertanggungjawab, percaya diri, serta bekerja sama.
2.1.8.8 Kelebihan dan Kekurangan Model Somatic Auditory Visualization Intellectually berbantuan Mind Mapping
2.1.8.8.1 Kelebihan Model SAVI berbantuan Mind Mapping Kelebihan model Somatic Auditory Visualization Intellectually berbantuan
mind mapping antara lain: a meningkatkan kreativitas dan aktivitas individu maupun kelompok; b melatih siswa untuk terbiasa berpikir kritis; c melatih
siswa untuk percaya diri dalam mengemukakan pendapat dan berani menjelaskan jawabannya; d melatih siswa untuk dapat bekerjasama dengan siswa lain; e
memunculkan suasana belajar yang menyenangkan, menarik, dan efektif. 2.1.8.8.2 Kekurangan Model SAVI berbantuan Mind Mapping
Kekurangan model Somatic Auditory Visualization Intellectually berbantuan mind mapping antara lain: a guru harus dapat memadukan keempat komponen
dalam SAVI secara utuh, jika salah satu komponen tidak dilaksanakan maka pembelajaran tidak bisa disebut menggunakan model SAVI; b membutuhkan
banyak waktu dan biaya.
2.1.8.8.3 Upaya Menutupi Kekurangan Model SAVI Berbantuan Mind Mapping Hal yang perlu diperhatikan untuk menutupi kekurangan model Somatic
Auditory Visualization Intellectually berbantuan mind mapping yaitu: a guru harus membuat perencanaan yang matang dan melaksanakan seluruh kegiatan
sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dibuat; b guru harus teliti dalam mengatur waktu ketika pembelajaran berlangsung.
2.1.9 Hubungan Model Somatic Auditory Visualization Intellectually