Intellectually bukan hal yang baru. Namun, penelitian ini berbeda dengan beberapa penelitian tersebut di atas. Hal yang membedakan dalam penelitian ini
adalah peneliti menggabungkan model Somatic Auditory Visualization Intellectually berbantuan mind mapping untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran IPA pada siswa kelas V SD.
2.3 KERANGKA BERPIKIR
Kondisi awal pembelajaran IPA di kelas V SDN Tugurejo 03 Semarang belum mencapai hasil yang optimal. Guru kurang melibatkan siswa secara aktif
dalam pembelajaran dan siswa kurang diarahkan belajar mandiri untuk menemukan sendiri informasi yang berkaitan dengan materi. Guru kurang melatih
siswa untuk mengembangkan daya nalar dan kreativitas berpikir sehingga berakibat pada rendahnya pemahaman siswa terhadap materi yang sedang
dipelajari. Hal ini didukung dengan data hasil belajar IPA menunjukkan rata-rata klasikal yang diperoleh 61,3 dan 76 siswa belum mencapai KKM.
Melihat kondisi tersebut, peneliti bersama kolaborator merencanakan tindakan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan model Somatic Auditory
Visualization Intellectually berbantuan Mind Mapping dalam proses pembelajaran IPA sehingga siswa terlibat secara aktif untuk mencari pengalaman belajar mereka
sendiri melalui kegiatan mengamati, mencatat, berdiskusi dan menampilkan hasil kerja mereka. Penerapan model Somatic Auditory Visualization Intellectually
berbantuan Mind Mapping dalam pembelajaran IPA diharapkan dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.
Alur berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir
Kondisi Awal
Kondisi Akhir
Pelaksanaan Tindakan
Kualitas pembelajaran IPA meningkat ditandai dengan: 1.
Keterampilan guru dalam pembelajaran IPA melalui model Somatic Auditory Visualization Intellectually
berbantuan Mind Mapping meningkat dengan kategori sekurang-kurangnya baik.
2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui model
Somatic Auditory Visualization Intellectually berbantuan Mind Mapping meningkat dengan kategori sekurang-
kurangnya baik.
3. Lebih dari 80 siswa mendapatkan nilai di atas KKM
≥66 Penerapan
model Somatic
Auditory Visualization
Intellectually berbantuan Mind Mapping pada pembelajaran IPA
Kualitas pembelajaran IPA masih rendah ditandai dengan : 1.
Guru kurang melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran dan siswa kurang diarahkan belajar mandiri
untuk menemukan sendiri informasi berkaitan dengan materi
2. Siswa belajar tanpa proses mengamati, mengidentifikasi,
serta menganalisis objek bahasan. 3.
Data hasil belajar IPA menunjukkan bahwa rata-rata klasikal yang diperoleh 61,3 dan 76 siswa belum
mencapai KKM.
2.4 HIPOTESIS TINDAKAN