Periode Perkembangan Gerak Dasar

2.1.3 Tahap Perkembangan Anak Sekolah Dasar

2.1.3.1 Periode Perkembangan Gerak Dasar

Menurut Yudha M. Saputra 2003:14-17 periode perkembangan gerak dasar untuk anak usia Sekolah Dasar adalah sebagai berikut: 1. Fase Perkembangan Gerak Dasar Usia 2-7 tahun Anak berusia 2-7 tahun, pada dasarnya sedang menjalani masa pertumbuhan, mengalami bertambahnya pengalaman, mereka bergantung pada instruksi, dan meniru yang lain. Mereka menjadi lebih terampil dalam menguasai keterampilan gerak dasar. Pola gerak dasar merupakan pola dasar perilaku yang dapat diamati. Fase perkembangan gerak dasar dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu: 1 Tingkat awal, merupakan awal dari munculnya kesadaran anak akan pola gerak dasar, meskipun perpaduan dan koordinasi geraknya masih belum sempurna. 2 Tingkat dasar, merupakan proses menuju pematangan ke arah pola gerak dasar. Kesadaran mengenal ruang dan waktu sudah terbentuk, sehingga gerak koordinasi sudah mulai lebih baik dari pada tahapan sebelumnya. 3 Tingkat kematangan, merupakan tahap pematangan gerak dasar yang ditandai dengan semakin efisiennya koordinasi gerak yang dilakukan. Biasanya, anak yang berada pada fase ini, sudah layak untuk mendapatkan bentuk-bentuk gerak yang lebih kompleks lagi. Jadi, pada fase ini anak sudah siap untuk menerima berbagai informasi dari guru. Melalui kegiatan persekolahan, guru sudah dapat memberikan program pengembangan keterampilan persepsi motorik, keterampilan gerak dasar, keterampilan multilateral, dan keterampilan terpadu. Pada tingkat persekolahan, anak usia 6-7 tahun ini dapat dikelompokan pada usia kelas bawah. Untuk itu program Pendidikan Jasmani yang sesuai untuk anak usia ini adalah keterampilan gerak dasar, kegiatan bermain, dan gerak berirama. 2. Fase Transisi Usia 7-10 tahun Selama masa transisi, anak secara individu mulai dapat mengkombinasikan dan menerapkan keterampilan gerak dasar yang terkait dengan perfomanya dalam aktivitas jasmani. Gerakan yang dilakukan berisikan unsur yang sama, seperti gerak dasar, tetapi dalam pelaksanaanya lebih akurat dan terkendali. Kemampuan gerak dasar yang dikembangkan dan diperhalus, dapat diterapkan dalam situasi bermain dan situasi olahraga kecabangan. Keterampilan berolahraga pada masa transisi merupakan suatu penerapan sederhana dari gerak dasar, menuju bentuk-bentuk gerakan yang lebih kompleks dan spesifik. 3. Fase Spesifikasi Usia 10-13 tahun Pada saat ini, anak sudah dapat menentukan pilihannya akan cabang olahraga yang sangat disukainya. Secara umum, mereka sudah memiliki kemampuan dalam koordinasi dan kelincahan yang jauh lebih baik. Atas dasar pertimbangan pada faktor fisik, kognitif, dan budaya, mereka memilih untuk lebih mengkhususkan pada salah satu cabang yang dianggap mampu ia lakukan. Mereka sudah bisa memahami kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Anak mulai mencari atau menghindari aktivitas yang tidak disukainya.

2.1.3.2 Kemampuan Gerak Dasar

Dokumen yang terkait

PERSEPSI SISWA MENGENAI IMPLEMENTASI PENILAIAN BERBASIS KELAS DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS V SD DI KECAMATAN PATEAN KABUPATEN KENDAL

0 32 169

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA GAWANG SIMPAI MELALUI PENDEKATAN PERKEBUNAN PADA SISWA KELAS V SD N 01 GADU KECAMATAN GUNUNGWUNGKAL KABUPATEN PATI

1 10 124

PENGGUNAAN MEDIA KARET UNTUK MENUMBUHKAN KEBERANIAN KESENANGAN DAN PERCAYA DIRI DALAM PEMBELAJARAN LOMPAT TINGGI DI KELAS V SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2012 2013 SDN JOGOSIMO KECAMATAN KLIRONG KABUPATEN KEBUMEN

0 6 15

PENINGKATAN RASA PERCAYA DIRI DALAM PEMBELAJARAN Peningkatan Rasa Percaya Diri Dalam Pembelajaran Sub Tema Aku Dan Teman Baru Melalui Metode Diskusi Kelompok Pada Siswa Kelas 1 Semester 1 SD N 1 Ledokdawan Grobogan 2014/ 2015.

0 2 13

PENGARUH KEMANDIRIAN DAN RASA PERCAYA DIRI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI Pengaruh Kemandirian Dan Rasa Percaya Diri Siswa Terhadap Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas IV Di SD Negeri 2 Krangganharjo Tahun Ajaran 2012/20

0 4 15

PENGARUH KEMANDIRIAN DAN RASA PERCAYA DIRI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV DI SD Pengaruh Kemandirian Dan Rasa Percaya Diri Siswa Terhadap Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas IV Di SD Negeri 2 Krangganharjo Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 12

MENUMBUHKAN RASA PERCAYA DIRI MELALUI PENDEKATAN PEER LESSONS DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI PADA SISWA KELAS VIII SMPN I CIANJUR.

1 3 42

BERPIKIR KREATIF DAN PERCAYA DIRI SISWA SMP N 2 PEKUNCEN

0 0 16

MENINGKATKAN SIKAP PERCAYA DIRI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN PKN MATERI GLOBALISASI KELAS IV SD N 1 BANYUMUDAL

0 0 16

LEARNING (CTL) TERHADAP PERCAYA DIRI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SD N 2 CIPAKU

0 0 17