Manfaat Bermain Bagi Anak Pengembangan Dimensi Permainan Atletik

2.1.8 Hakikat Bermain

Menurut Yudha M. Saputra 2003:6 bermain adalah suatu kegiatan yang menyenangkan. Kegiatan bermain sangat disukai oleh anak-anak. Bermain yang dilakukan secara tertata sangat bermanfaat untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan anak. Bermain merupakan pengalaman belajar yang sangat berharga untuk anak. Pengalaman itu bisa berupa jalinan hubungan sosial untuk mengungkapakan perasaannya dengan sesama temannya dan menyalurkan hasrat.

2.1.8.1 Manfaat Bermain Bagi Anak

Dengan mengetahui manfaat bermain, diharapkan guru dapat melahirkan ide mengenai cara mengemas kegiatan bermain untuk mengembangkan bermacam-macam aspek perkembangan anak. Aspek yang dapat dikembangkan mencakup fisik, intelektual, sosial, emosional, dan moral. Menurut Yudha M. Saputra 2003:7-9 manfaat bermain sebagai berikut: 1. Manfaat Bermain Untuk Perkembangan Fisik. 2. Manfaat Bermain Untuk Perkembangan Keterampilan. 3. Manfaat Bermain Untuk Perkembangan Intelektual. 4. Manfaat Bermain Untuk Perkembangan Sosial. 5. Manfaat Bermain Untuk Perkembangan Emosi. 6. Manfaat Bermain Untuk Pengembangan Keterampilan Olahraga.

2.1.8.2 Pengembangan Dimensi Permainan Atletik

Menurut yudha M. Saputra 2003:9 permainan memiliki makna kegembiraan melalui bermain. Kegiatannya membangkitkan daya tarik dan mempesona anak. Ini semua ditandai dengan enam aspek sebagai berikut: 1. Menempatkan diri pada situasi, gerakan, dan irama tertentu. 2. Kegemaran berlombaberkompetisibersaing secara sehat. 3. Kegembiraan dan kepuasan dalam menggunakan alat. 4. Tugas-tugas yang mengandung resiko mengandung tantangan. 5. Kegembiraan atau kepuasan dengan memperlihatkan ketangkasan yang dikuasainya. Sudah sejak dahulu kala anak-anak telah tertarik dan berminat terhadap bertandingbersaing satu sama lain dalam mencari perbandingan dengan anak yang lain. Atletik dengan beragam event yang dimilikinya, menyediakan forum yang bagus sekali bagi macam hubungan interaksi sesamasebaya demikian. Bahkan apabila atletik dijadikan suatu aktivitas menarik bagi anak-anak, maka para pembina olahraga haruslah merencanakan program-program yang menggabungkan unsur-unsur penting yang memberi motivasi anak-anak untuk bermain. Atletik Bocah memberikan kegembiraan; latihan-latihan event baru dan gerakan-gerakan wajib yang beragam memerlukan penguasaan dalam lingkup suatu teamregu pada lokasi yang berbedabeda di dalam lingkungan arena lomba. Gerakan atletik dasar pada Atletik Bocah lari, lari daya tahan, lompat, lempar dapat dilakukan dan dilatihkan dalam suasana bermain. IAAF Kids’ Athletics 2002:5

2.2 Kerangka Berpikir

Usia Sekolah Dasar merupakan usia bermain sebagai sarana untuk tumbuh dan berkembang, baik di sekolah, di rumah maupun di lingkungan masyarakat. Bermain menjadi kebutuhan mutlak bagi seorang anak, karena di dalam bermain secara tidak disadari merupakan latihan keterampilan gerak bagi mereka dan dalam suasana yang menyenangkan seperti yang sudah dijelaskan di atas. Atas itulah perlu diadakannya strategi pembelajaran melalui berbagai permainan agar siswa tertarik untuk belajar, khususnya dalam pembelajaran Penjasorkes. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Masalah yang sering dihadapi seorang guru dalam Pendidikan Jasmani umumya dalam modifikasi pembelajaran atau cara guru menyampaikan materi pelajaran. Biasanya siswa kurang memahami maksud atau tujuan yang terkandung dalam materi pembelajaran, apalagi jika materi yang diajarkan sulit dan tidak disukai siswa. Siswa perlu diberi kebebasan berkreasi tetapi masih dalam materi yang diajarkan melalui aktivitas bermain agar mereka dapat berkembang dengan modifikasi pembelajaran sprint gawang melalui permainan diharapkan siswa akan berperan dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Oleh karena itu penulis akan meneliti bagaimana menyusun strategi untuk menumbukan keberanian, kesenangan dan percaya diri dalam pembelajaran sprint gawang pada siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal.

Dokumen yang terkait

PERSEPSI SISWA MENGENAI IMPLEMENTASI PENILAIAN BERBASIS KELAS DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS V SD DI KECAMATAN PATEAN KABUPATEN KENDAL

0 32 169

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA GAWANG SIMPAI MELALUI PENDEKATAN PERKEBUNAN PADA SISWA KELAS V SD N 01 GADU KECAMATAN GUNUNGWUNGKAL KABUPATEN PATI

1 10 124

PENGGUNAAN MEDIA KARET UNTUK MENUMBUHKAN KEBERANIAN KESENANGAN DAN PERCAYA DIRI DALAM PEMBELAJARAN LOMPAT TINGGI DI KELAS V SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2012 2013 SDN JOGOSIMO KECAMATAN KLIRONG KABUPATEN KEBUMEN

0 6 15

PENINGKATAN RASA PERCAYA DIRI DALAM PEMBELAJARAN Peningkatan Rasa Percaya Diri Dalam Pembelajaran Sub Tema Aku Dan Teman Baru Melalui Metode Diskusi Kelompok Pada Siswa Kelas 1 Semester 1 SD N 1 Ledokdawan Grobogan 2014/ 2015.

0 2 13

PENGARUH KEMANDIRIAN DAN RASA PERCAYA DIRI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI Pengaruh Kemandirian Dan Rasa Percaya Diri Siswa Terhadap Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas IV Di SD Negeri 2 Krangganharjo Tahun Ajaran 2012/20

0 4 15

PENGARUH KEMANDIRIAN DAN RASA PERCAYA DIRI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV DI SD Pengaruh Kemandirian Dan Rasa Percaya Diri Siswa Terhadap Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas IV Di SD Negeri 2 Krangganharjo Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 12

MENUMBUHKAN RASA PERCAYA DIRI MELALUI PENDEKATAN PEER LESSONS DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI PADA SISWA KELAS VIII SMPN I CIANJUR.

1 3 42

BERPIKIR KREATIF DAN PERCAYA DIRI SISWA SMP N 2 PEKUNCEN

0 0 16

MENINGKATKAN SIKAP PERCAYA DIRI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN PKN MATERI GLOBALISASI KELAS IV SD N 1 BANYUMUDAL

0 0 16

LEARNING (CTL) TERHADAP PERCAYA DIRI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SD N 2 CIPAKU

0 0 17