1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan Jasmani sebagai bagian dari pendidikan berperan penting dalam membantu para siswa untuk dapat mengalami proses pertumbuhan dan
perkembangan secara optimal. Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Jasmani di dalamnya diajarkan beberapa macam cabang yang terangkum dalam
kurikulum Pendidikan Jasmani. Salah satu pembelajaran Pendidikan Jasmani yang diajarkan yaitu materi atletik. Atletik merupakan induk dari semua cabang
olahraga yang juga diajarkan di sekolah tingkat paling rendah di Sekolah Dasar. Materi pembelajaran atletik terdiri dari empat nomor utama yaitu jalan, lari,
lompat dan lempar. Salah satu pembelajaran atletik yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sprint gawang. Sprint gawang merupakan satu jenis
keterampilan lari sambil melewati rintangan dalam ketinggian tertentu, keterampilan lari gawang memerlukan kemampuan koordinasi yang tinggi,
terutama saat melewati rintangan. Lari sprint gawang terdiri dari dua unsur: lari di antara gawang dan melewati gawang yang dapat dirinci menjadi tahap-tahap:
Take-Off Bertolak, Clerace Melewati-gawang dan Landing Mendarat. Pada dasarnya, sprint gawang memiliki teknik perpaduan antara lari dan lompat.
Dalam Kurikulum Sekolah Dasar berisi tentang mempraktikkan gerak dasar atletik sederhana, serta nilai semangat, percaya diri dan disiplin, dengan indikator
pencapaian kompetensi adalah melakukan gerakan lari ditempat, melakukan gerak lari dengan berbagai arah dan kecepatan, melakukan lari dengan berbagai
jarak, mengatur irama langkah dan pernapasan saat lari, dan lari gawang.
Keterampilan gerak dasar merupakan unsur pembentuk keterampilan gerak. Keterampilan gerak dasar merupakan landasan penting untuk
mempelajari suatu keterampilan gerak. Kemampuan gerak mendasari keterampilan, dimana kemampuan tersebut disimpulkan dari tanggapan atau
respon tertentu untuk jenis tugas yang tertentu pula. Jadi jelas bahwa, kemampuan gerak mempunyai pertalian dengan keterampilan. Keterampilan
gerak dasar merupakan dasar pembentukan keterampilan sprint gawang. Siswa yang memiliki dasar kemampuan gerak dasar yang baik, akan memiliki
kemampuan yang lebih cepat dalam mempelajari keterampilan sprint gawang dibandingkan siswa yang kemampuan gerak dasarnya rendah.
Kemampuan gerak dasar juga erat kaitanya dengan kesegaran jasmani dari komponen gerak keterampilan. Komponen kesegaran jasmani dengan
komponen gerak keterampilan dan motor ability saling berkaitan erat satu dengan lainnya. Keterampilan gerak olahraga, termasuk keterampilan sprint
gawang sangat dipengaruhi oleh kemampuan gerak dan kesegaran jasmani. Motor ability kemampuan gerak dasar merupakan unsur pembentuk
keterampilan gerak, sedangkan unsur kesegaran jasmani fisik merupakan unsur pendukung berlangsungnya gerak keterampilan.
Tujuan dari setiap proses pembelajaran adalah memperoleh prestasi yang optimal. Hasil dari proses pembelajaran merupakan hal penting yang akan
dijadikan tolak ukur keberhasilan seorang siswa dalam belajar dan sejauh mana sistem pembelajaran yang diterapkan oleh seorang guru. Salah satu hal yang
menentukan tingkat keberhasilan siswa adalah peran dari guru, karena fungsi seorang guru adalah merancang, mengelola, dan mengevaluasi pembelajaran.
Guru mempunyai tugas mengalihkan seperangkat pengetahuan yang terorganisir sehingga pengetahuan itu bagian dari sikap siswa.
Masalah yang sering dihadapi seorang guru adalah masih sering merasa kesulitan dalam menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar. Seringkali guru mengalami kesulitan mengenai masalah yang berhubungan dengan cara bagaimana menarik perhatian siswa
saat pembelajaran berlangsung, menarik minat siswa untuk mengikuti pembelajaran, sarana prasarana yang kurang memadai dan cara membantu
siswa mengingat kembali akan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari. Faktor-faktor seperti minat, motivasi, kemampuan siswa, dan sarana
prasarana menjadi sesuatu yang sangat mempengaruhi pemilihan model pembelajaran.
Setiap cabang olahraga memerlukan keterampilan, keberanian, kesenangan dan percaya diri tertentu dalam melakukan, agar hasilnya bisa
maksimal, seperti tinju, pencak silat, karate, sepak bola dan cabang olahraga yang lain memerlukan hal tersebut. Demikian juga halnya dengan cabang olah
raga sprint gawang, agar hasilnya optimal perlu memiliki keberanian, kesenangan, dan percaya diri dalam melakukannya. Namun kenyataannya tidak
semua siswa memiliki keberanian, kesenangan dan percaya diri dalam melakukan gerak dalam cabang olahraga sprint gawang. Hal ini menunjukkan
bahwa dalam pembelajaran sprint gawang mengalami masalah yang harus dicari solusinya.
Berdasarkan hasil observasi awal dengan guru Hardesi Sandi Reza S.Pd di SD N 2 Sidodadi tanggal 31 Maret 2015 kurang berhasilnya
pembelajaran sprint gawang tersebut terdapat kesulitan-kesulitan dalam
pembelajaran tersebut. Kesulitan yang dialami guru antara lain; 1 minimnya mediaalat-alatperagasumber belajar dan sejenisnya dalam mengembangkan
pembelajaran, 2 guru kesulitan dalam memotivasi siswa untuk menumbuhkan rasa percaya diri dalam melakukan sprint gawang, kecepatan berpengaruh
terhadap sprint gawang. Hasil observasi lainnya guru juga memberikan pemanasan khusus sebelum ke materi yaitu dengan dengan lari bolak balik
memindahkan benda dan guru memodifikasi pembelajaran menggunakan media kardus. Kesulitan yang dialami siswa yaitu; 1 ukuran tinggi gawang 50 cm
menjadikan anak takut untuk melewati gawang tersebut, 2 siswa kesulitan melewati semua gawang karena jarak antar gawang 6 m yang terlalu jauh, 3
siswa merasa tidak percaya diri saat melakukan sprint gawang sehingga mengubah pola langkahkaki tumpu saat berlari melewati gawang, 4 lantai yang
beralaskan paving menjadikan anak takut jatuh saat melewati gawang karena jatuh di paving lebih sakit daripada di lapangan yang berumput , 5 siswa kurang
percaya diri sehingga saat berlari akan melewati gawang tiba-tiba berhenti di depan gawang karena takut gawang tersebut akan tertabrak lalu roboh.
Permasalahan yang ada di atas menjadi permasalahan peneliti bagaimana strategi untuk menumbuhkan keberanian, kesenangan dan percaya
diri dalam pembelajaran sprint gawang sehingga dapat meningkatkan hasil pembelajaran. Dengan metode pembelajaran yang bervariasi menurut situasi
dan kondisi satuan pendidikan yang ada. Yang terpenting dalam pembelajaran sprint gawang untuk kelas atas umur 10-13 tahun, unsur yang terkandung
harus mempunyai unsur dasar yang baik melalui pendekatan permainan atau perlombaan agar siswa merasa senang, berani, percaya diri, tidak jenuh, dan
menciptakan suasana kegembiraan dalam pembelajaran sprint gawang.
Setiap strategi aktivitas harus memperhatikan akan pengalaman gerakan yang menyenangkan enjoyable yang cenderung untuk memberi
motivasi yang terbaik bagi anak-anak. Atletik harus disajikan sebagai suatu pengalaman teamregu yang menarik. Lebih lagi, tuntutan fisik tiap tugas tidak
terlalu tinggi, sehingga memungkinkan setiap anak untuk turut melakukan yang dimulai dari gerakan yang bersifat elementer sampai kepada tarafgerakan
efisien yang lebih maju. Aktivitas itu harus mudah untuk dipegangnya serta cepat untuk disadarinya. Pengalaman yang dimimpikan harus menyediakan sekurang-
kurangnya gerakan dasar dan tantangan gerakan beraneka ragam ditampilkan dalam suatu suasana spontanitas dan kegembiraan. Hal ini memerlukan suatu
perubahan atau modifikasi. Tujuan modifikasi pada pembelajaran gerak dasar sprint gawang adalah
untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar fundamental yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun sifatnya sangat alamiah, dan
semua anak normal biasanya sudah menguasai gerakan dasar ini pada usia-usia awal mereka, bukan berarti bahwa gerakan dasar tersebut tidak perlu dilatih.
Melatih atau memperbanyak pengalaman anak dalam berjalan dan berlari, tentunya akan meningkatkan efisiensi dari gerakan itu sendiri, di samping akan
membantu anak dalam meningkatkan kekuatan dan daya tahan dari otot-otot yang digunakan.
Alat yang diperlukan untuk mengarahkan anak pada proses pembelajaran gerak dasar jalan dan lari, banyak peralatan yang dapat
digunakan, sehingga mengoptimalkan proses pembelajaran serta pengalaman gerak anak. Alat-alat itu meliputi alat-alat sederhana yang dapat dimanfaatkan
secara mudah seperti kardus, ban,selang, dan bendera dari kertas .
Menurut Atletik Bocah-IAAF 2002:5 Kids ’ Athletics adalah
menggunakan peraturan perlombaan persatuan atletik seluruh Indonesia PASI yang disesuaikan dengan bentuk perlombaan dan petunjuk teknis dari pusat atau
Jakarta sebagai pelaksana pembuat program dan pelaksana tingkat nasional. Kids’ Athletics memberikan kegembiraan, latihan-latihan event baru dan gerakan-
gerakan wajib yang beragam memerlukan penguasaan dalam lingkup suatu teamregu pada lokasi yang berbeda-beda di dalam lingkungan arena lomba.
Dengan gerakan atletik dasar pada Atletik Bocah lari, lari daya tahan, lompat, lempar dapat dilakukan dan dilatihkan dalam suatu suasana bermain.
Unsur yang terkandung dalam permainan adalah kegembiraan. Tanda- tanda menuju ke arah permainan yang menggembirakan antara lain:
menanamkan kegembiraan berlomba atau berkompetisi dalam situasi persaingan yang sehat, penuh tantangan, dan keberanian, unsur kegembiraan dan
kepuasan harus tercermin dalam bentuk praktek, dan memberikan kesempatan untuk unjuk kemampuan atau ketangkasan yang dikuasainya.
1.2 Perumusan Masalah