Metode dokumentasi Metode observasi Metode wawancara

Gambar 3.2 Bagan Langkah-Langkah Penelitian

3.5 Metode pengumpulan data

3.5.1 Metode dokumentasi

Metode dokumentasi digunakan untuk mendapat data mengenai nama-nama dan banyaknya peserta didik yang menjadi anggota populasi dan untuk menentukan anggota sampel dan subjek. Memilih 6 subyek Analisis 1. Uji ketuntasan klasikal 2. Uji perbedaan rata-rata 3. Uji gain 1. Uji normalitas 2. Uji homogenitas Kesimpulan dari rumusan masalah yang diajukan POPULASI Kelas VIII SMP N 29 Semarang SAMPEL Uji normalitas dan homogenitas populasi teknik cluster random sampling Perlakuan A Pembelajaran PQ4R berbantuan kartu masalah Hasil A Hasil B Analisis 1. Validitas 2. Daya Beda 3. Tingkat kesukaran 4. Reliabilitas Tes kemampuan berpikir kreatif Kelas uji coba Tes uji coba Kontrol Eksperimen Perlakuan B Pembelajaran ekspositori Kemampuan berpikir kreatif

3.5.2 Metode observasi

Sugiyono 2013: 203 mengemukakan teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan untuk penelitian yang berkaitan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam. Metode ini digunakan sebagai data pendukung penelitian untuk memperoleh data pengelolaan pembelajaran oleh guru selama pembelajaran.

3.5.3 Metode wawancara

Wawancara adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan cara tanya-jawab sepihak Arikunto, 2013. Wawancara pada penelitian ini dilakukan secara terstruktur dan dilakukan melalui tatap muka. Metode wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan berpikir kreatif peserta didik. Langkah- langkah wawancara yaitu 1 menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan subjek penelitian, 2 menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan, 3 mengawali atau membuka alur wawancara, 4 melangsungkan alur wawancara, 5 mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya, 6 menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan, 7 mengidentifikasikan tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh.

3.5.4 Metode angket lembar pengamatan

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA KELAS VIII PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL VAK BERBANTUAN POHON MATEMATIS

5 39 662

PEMBELAJARAN MODEL TABA BERBANTUAN GSP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

3 47 516

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE (SSCS) BERBANTUAN KARTU MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA KELAS VIII

0 40 387

KEEFEKTIFAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN CRH BERBANTUAN KARTU MASALAH DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN DISPOSISI MATEMATIK SISWA SMP KELAS VII

0 11 367

PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DALAM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN OPEN ENDED PROBLEM DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS VIII SMP.

0 5 45

Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas VIII melalui Pembelajaran Berbasis Masalah.

0 1 8

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN AUTOGRAPH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP :Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 16 Bandung:.

3 14 52

PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PBL BERBANTUAN WEB UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN BERPIKIR KREATIF SISWA TENTANG LINGKUNGAN.

0 0 30

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF MATEMATIS SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN PROGRAM CABRI 3D.

0 0 48

Peningkatan kemampuan pemecahan masalah, berpikir kreatif dan self-confidence siswa melalui model pembelajaran berbasis masalah

2 6 16