Penelitian yang Relevan Kerangka Berpikir

c. Cara eliminasi dilakukan dengan mengeliminir menghilangkan salah satu

variabel secara bergantian. Contoh penyelesaian SPLDV menggunakan metode eliminasi sebagai berikut. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan 3x – 4y = -11 dan 4x + 5y = 6. Penyelesaian: Langkah I eliminasi variabel y untuk memperoleh nilai x: 3x – 4y = –11 x5 15x – 20y = – 55 4x + 5y = 6 x4 16x + 20y = 24 + 31x = –31 x = –1 Langkah II eliminasi variabel x untuk memperoleh nilai y: 3x – 4y = –11 x4 12x – 16y = – 44 4x + 5y = 6 x3 12x + 15y = 18 _ –31y = –62 y = 2 Jadi, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan di atas adalah { –1, 2}.

2.2 Penelitian yang Relevan

a. Penelitian Pujawan 2005 menunjukkan bahwa model pembelajaran PQ4R lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional ekspositori. b. Penelitian Purwantoro 2005 menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kreativitas siswa. c. Penelitian Rahmawati 2012 menunjukkan bahwa model pembelajaran berbantuan kartu soal dapat meningkatkan kreativitas siswa. d. Penelitian Ulhaq 2014 menunjukkan bahwa pembelajaran matematika menerapkan PQ4R lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional terhadap berpikir kreatif siswa.

2.3 Kerangka Berpikir

Matematika berkenaan dengan konsep yang abstrak. Pemahaman terhadap materi pelajaran matematika yang diajarkan merupakan modal awal keberhasilan dalam belajar matematika. Matematika dapat diterapkan dalam kehidupan sehari- hari. Namun kenyataannya, peserta didik masih mengalami kesulitan dalam menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu faktornya adalah rendahnya literasi matematika yang dapat dilihat dalam hasil PISA tahun 2012. Kemungkinan rendahnya literasi matematika dalam kemampuan berpikir kreatif disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya model pembelajaran guru yang kurang mengaitkan antara materi matematika dengan masalah di kehidupan sehari-hari, sarana, dan prasarana. Pada pembelajaran ekspositori juga masih berpusat pada guru. Hal itu menunjukkan kualitas pembelajaran masih rendah. Untuk memecahkan masalah pembelajaran diatas perlu dilakukan upaya yang antara lain berupa pengembangan pembelajaran dan kualitas pembelajaran. Untuk itu perlu diupayakan suatu model pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik dalam perkembangan daya nalar dan kreativitas peserta didik melalui model pembelajaran PQ4R Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review. Untuk menerapkan model pembelajaran PQ4R, maka perlu didukung media pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan yaitu kartu masalah. Model pembelajaran PQ4R berbantuan kartu masalah sangat bermanfaat bagi peserta didik dalam mengaitkan materi matematika dengan kehidupan sehari-hari. Hal itu diharapkan peserta didik tidak hanya menghafal konsep melainkan menemukan konsep dan memahami serta menerapkannya. Berdasarkan argumentasi tersebut, peneliti ingin mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kreatif peserta didik yang menerima pelajaran dengan model pembelajaran PQ4R berbantuan kartu masalah dan peserta didik yang menerima pelajaran dengan ekspositori kontrol. Adapun gambaran pola pemikiran dalam penelitian ini seperti pada Gambar 2.1 sebagai berikut. Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir Latar Belakang Masalah Implementasi Model Pembelajaran PQ4R berbantuan Kartu Masalah Keefektifan Model Pembelajaran PQ4R berbantuan Kartu Masalah Kualitas Model Pembelajaran PQ4R berbantuan Kartu Masalah Kemampuan Berpikir Kreatif Kesimpulan Hasil PISA di Indonesia rendah Daya serap di Jateng rendah Implementasi Model Pembelajaran Ekspositori Pembelajaran berfokus pada guru, pembelajaran kurang menarik Pembelajaran berfokus pada peserta didik dalam menyelesaikan masalah, peserta didik lebih aktif dan kreatif Keluwesan Elaborasi Kelancaran Keaslian

2.4 HIPOTESIS

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA KELAS VIII PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL VAK BERBANTUAN POHON MATEMATIS

5 39 662

PEMBELAJARAN MODEL TABA BERBANTUAN GSP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

3 47 516

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE (SSCS) BERBANTUAN KARTU MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA KELAS VIII

0 40 387

KEEFEKTIFAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN CRH BERBANTUAN KARTU MASALAH DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN DISPOSISI MATEMATIK SISWA SMP KELAS VII

0 11 367

PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DALAM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN OPEN ENDED PROBLEM DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS VIII SMP.

0 5 45

Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas VIII melalui Pembelajaran Berbasis Masalah.

0 1 8

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN AUTOGRAPH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP :Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 16 Bandung:.

3 14 52

PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PBL BERBANTUAN WEB UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN BERPIKIR KREATIF SISWA TENTANG LINGKUNGAN.

0 0 30

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF MATEMATIS SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN PROGRAM CABRI 3D.

0 0 48

Peningkatan kemampuan pemecahan masalah, berpikir kreatif dan self-confidence siswa melalui model pembelajaran berbasis masalah

2 6 16