Uji homogenitas Reliabilitas METODE PENELITIAN

3 Menyusun ke dalam tebel distribusi frekuensi, sekaligus tabel penolong untuk menghitung harga Chi-Kuadrat hitung. 4 Menghitung frekuensi yang diharapkan �� berdasarkan prosentase luas tiap bidang kurva normal dikalikan jumlah data observasi. 5 Menentukan Chi-Kuadrat hitung � dengan rumus seperti yang tertulis pada Sudjana 2005: 273 sebagai berikut.       k i h h o f f f 1 2 2  dengan � : Chi-Kuadrat o f : Frekuensi yang diobservasi h f : Frekuensi yang diharapkan 6 Membandingkan harga Chi-Kuadrat hitung dengan Chi-Kuadrat tabel dengan � = 5 dan dk = k – 3 k merupakan banyaknya kelas interval. Bila � � berarti � diterima, sehingga data berdistribusi normal.

b. Uji homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah kelompok sampel memiliki varians yang sama atau tidak. Langkah-langkah pengujian hipotesis Sudjana, 2005 sebagai berikut. 1 Merumuskan hipotesis : varians homogen : paling tidak ada satu tanda tidak sama dengan varians tidak homogen 2 Menentukan statistik yang dipakai Uji Bartlet digunakan untuk menguji homogenitas k buah dengan banyaknya tiap kelas berbeda. 3 Menentukan statistik hitung Untuk mempermudah perhitungan, satuan-satuan yang diperlukan untuk uji Bartlet disusun dalam tabel berikut. Tabel 3.3 Uji Bartlet Sampel ke Dk 1 � � � 2 � � � . . k � � � Jumlah ∑ � ∑ � - - ∑ � keterangan: = banyak sampel data ke-k = varians data ke-k Dari tabel di atas, dihitung harga-harga yang diperlukan yakni: a. Varians gabungan dari semua sampel ∑ � ∑ � b. Menentukan harga satuan B dengan satuan B ∑ � 4 Rumus uji Bartlet digunakan statistik Chi-Kuadrat � menurut Sudjana 2005: 263 � � { ∑ � } 5 Menentukan kriteria pengujian hipotesis Dengan taraf nyata α, kita tolak hipotesis � jika � � , dimana � didapat dari daftar distribusi Chi-Kuadrat dengan peluang . 6 Simpulan Jika � diterima, maka populasi dikatakan homogen.

c. Uji kesamaan rata-rata

Analisis yang digunakan untuk uji kesamaan dua rata-rata sebagai berikut. Hipotesis yang diujikan adalah H : μ 1 = μ 2 rata-rata nilai matematika kelas eksperimen sama dengan rata-rata nilai matematika kelas kontrol H 1 : μ 1 ≠ μ 2 rata-rata nilai matematika kelas eksperimen berbeda dengan rata- rata nilai matematika kelas kontrol Rumus untuk menguji hipotesis akan digunakan rumus menurut Sudjana 2005: 239 sebagai berikut. ̅̅̅ ̅̅̅ √ � � � � � � � � dengan ̅̅̅ = nilai kelompok eksperimen ̅̅̅ = nilai kelompok kontrol � = banyak subjek kelompok eksperimen � = banyak subjek kelompok kontrol = simpangan baku kelompok eksperimen = simpangan baku kelompok kontrol = simpangan baku gabungan Dengan kriteria pengujian: H diterima jika dengan derajat kebebasan dk = n 1 + n 2 − 2 dan H ditolak untuk harga t lainnya.

3.7.2 Analisis uji coba instrumen penelitian a.

Uji validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan. Validitas butir diperoleh dengan rumus korelasi product moment pada Arikunto 2013 sebagai berikut. ∑ ∑ ∑ √{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ } keterangan: = koefisien korelasi antara x dan y n = jumlah peserta didik  X = jumlah butir soal  Y = jumlah skor total  XY = jumlah perkalian skor butir dengan skor total  2 X = jumlah kuadrat skor butir soal  2 Y = jumlah kuadrat skor total Kriteria pengujian validitas dikonsultasikan dengan harga product momen pada tabel, jika r xy r tabel maka item soal tersebut dikatakan valid. Koefisien korelasi terdapat antara -1,00 sampai +1,00. Menurut Arikunto 2013, interpretasi mengenai koefisien korelasi sebagai berikut. 1. 0,800 - 1,00, sangat tinggi 2. 0,600 - 0,800, tinggi 3. 0,400 - 0,600, cukup 4. 0,200 - 0,400, rendah 5. 0,00 - 0,200, sangat rendah Dalam penelitian ini, agar lebih tepat dibuat batasan penelitian pada interpretasi mengenai koefisien korelasi berdasarkan Arikunto 2013 yaitu sebagai berikut. 1. 0,80 ≤ 1,00, soal dikatakan mempunyai validitas sangat tinggi 2. 0,60 ≤ 0,80, soal dikatakan mempunyai validitas tinggi 3. 0,40 ≤ 0,60, soal dikatakan mempunyai validitas cukup 4. 0,20 ≤ 0,40, soal dikatakan mempunyai validitas rendah 5. 0,00 ≤ ≤ 0,20, soal dikatakan mempunyai validitas sangat rendah

b. Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan tingkat kehandalan instrumen artinya sejauh mana sebuah instrumen dapat dipercaya sebagai pengumpul data. Suatu instrumen mempunyai reliabilitas yang tinggi apabila memberikan hasil yang relatif konstan pada penggunaan ulang bagi subjek berbeda. Rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas soal uraian biasanya adalah rumus Alpha Arikunto, 2013 sebagai berikut. ∑ keterangan: r 11 = reliabilitas yang dicari, ∑ = jumlah varians skor tiap-tiap item, t 2 = varians total, n = banyaknya butir soal. Kriteria pengujian reliabilitas soal tes yaitu jika r r tabel , maka item tes reliabel. Harga r 11 yang diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan product momen. Dalam penelitian ini, agar lebih tepat dibuat batasan berdasarkan Arikunto 2013 sebagai berikut. Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Reliabilitas Keterangan Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah

c. Daya beda

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA KELAS VIII PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL VAK BERBANTUAN POHON MATEMATIS

5 39 662

PEMBELAJARAN MODEL TABA BERBANTUAN GSP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

3 47 516

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE (SSCS) BERBANTUAN KARTU MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA KELAS VIII

0 40 387

KEEFEKTIFAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN CRH BERBANTUAN KARTU MASALAH DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN DISPOSISI MATEMATIK SISWA SMP KELAS VII

0 11 367

PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DALAM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN OPEN ENDED PROBLEM DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS VIII SMP.

0 5 45

Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas VIII melalui Pembelajaran Berbasis Masalah.

0 1 8

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN AUTOGRAPH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP :Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 16 Bandung:.

3 14 52

PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PBL BERBANTUAN WEB UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN BERPIKIR KREATIF SISWA TENTANG LINGKUNGAN.

0 0 30

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF MATEMATIS SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN PROGRAM CABRI 3D.

0 0 48

Peningkatan kemampuan pemecahan masalah, berpikir kreatif dan self-confidence siswa melalui model pembelajaran berbasis masalah

2 6 16