Populasi Sampel dan Subjek

Untuk mendapatkan data kuantitatif digunakan teknik pengumpulan data dengan tes. Sedangkan data kualitatif dapat menggunakan teknik pengumpulan data dengan observasi, dokumentasi, wawancara, dan angket. Penelitian kuantitatif menggunakan design true experimental eksperimen yang betul-betul karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Peneliti memilih true experiment dengan bentuk Pre-test and Post-test Control Group Design. Menurut Sugiyono 2013 dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random. Setelah kedua kelompok terpilih secara random, selanjutnya diberikan pre-test dan post-test. Nilai-nilai pre-test dan post-test kemudian dibandingkan untuk menentukan perbedaan hasil treatment perlakuan. Penelitian kualitatif untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif peserta didik menggunakan purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan subjek dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2013: 124. Pertimbangan tertentu yang dilakukan pada penelitian ini adalah memilih dua subjek kelas atas, dua subjek kelas tengah dan dua subjek kelas bawah. Pertimbangan tersebut didasarkan pada rata-rata dan standar deviasi pada kelas eksperimen.

3.2 Metode penentuan objek penelitian

3.2.1. Populasi

Sugiyono 2013 menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian adalah seluruh peserta didik SMP Negeri 29 Semarang kelas VIII tahun pelajaran 20142015.

3.2.2. Sampel dan Subjek

Sugiyono 2013 menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Pada penelitian ini dipilih secara acak dua kelas sebagai sampel, yaitu 1. kelas VIII A sebagai kelas kontrol yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang biasa digunakan di sekolah ekspositorikontrol, 2. kelas VIII B sebagai kelas eksperimen yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran PQ4R berbantuan kartu masalah. Dalam penelitian ini digunakan teknik seperti itu dengan alasan sebagai berikut. 1. Kurikulum yang digunakan sama. 2. Materi pelajaran matematika sama. 3. Sumber belajar sama. 4. Waktu pelaksanaan sama. 5. Soal yang diberikan sama. Pemilihan subjek berdasarkan teknik purposive sampling, yaitu penentuan subjek dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2013: 124. Pertimbangan tertentu yang dilakukan adalah memilih dua subjek pada kelas atas, dua subjek pada kelas tengah dan dua subjek pada kelas bawah. Kelompok atas merupakan peserta didik yang memiliki nilai tertinggi, kelompok tengah merupakan peserta didik yang memiliki nilai sedang dan kelompok bawah merupakan peserta didik yang memiliki nilai terendah. Langkah-langkah pengelompokkan peserta didik yaitu 1 mencari nilai rata-rata mean dan standar deviasi SD nilai post-test dan 2 menentukan batas-batas kelompok dimana kelompok atas yaitu semua peserta didik yang mempunyai skor sebanyak skor rata-rata ditambah standar deviasi +1 SD ke atas, kelompok tengah yaitu semua peserta didik yang mempunyai skor antara -1 SD dan +1 SD, sedangkan kelompok bawah yaitu semua siswa yang mempunyai skor skor rata-rata dikurangi standar deviasi -1 SD dan yang kurang dari itu Arikunto, 2013: 301. Setelah dilakukan perhitungan, diperoleh kriteria pengelompokkan peserta didik pada Tabel 3.1 berikut. Tabel 3.1 Batas Kelompok Subjek Nilai Post-Test Kelompok x ≥ 97,81 Atas 71,09 x 97,81 Tengah x ≤ 71,09 Bawah

3.3 Variabel penelitian

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA KELAS VIII PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL VAK BERBANTUAN POHON MATEMATIS

5 39 662

PEMBELAJARAN MODEL TABA BERBANTUAN GSP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

3 47 516

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE (SSCS) BERBANTUAN KARTU MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA KELAS VIII

0 40 387

KEEFEKTIFAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN CRH BERBANTUAN KARTU MASALAH DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN DISPOSISI MATEMATIK SISWA SMP KELAS VII

0 11 367

PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DALAM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN OPEN ENDED PROBLEM DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS VIII SMP.

0 5 45

Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas VIII melalui Pembelajaran Berbasis Masalah.

0 1 8

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN AUTOGRAPH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP :Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 16 Bandung:.

3 14 52

PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PBL BERBANTUAN WEB UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN BERPIKIR KREATIF SISWA TENTANG LINGKUNGAN.

0 0 30

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF MATEMATIS SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN PROGRAM CABRI 3D.

0 0 48

Peningkatan kemampuan pemecahan masalah, berpikir kreatif dan self-confidence siswa melalui model pembelajaran berbasis masalah

2 6 16