Desain penelitian METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Desain penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kombinasi model concurrent embedded. Metode kombinasi model atau desain concurrent embedded campuran tidak berimbang adalah metode penelitian yang menggabungkan antara metode penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan cara mencampur kedua metode tersebut secara tidak seimbang Sugiyono, 2013. Peneliti menggunakan metode primer untuk metode kualitatif dan 70 sebagai metode sekunder untuk metode kuantitatif. Gambar 3.1. Metode penelitian kombinasi concurrent embedded, model metode kualitatif sebagai metode primer Fokus dan Rumusan Masalah Kajian Teori Pengumpulan dan Analisis Data Kualitatif Pengumpulan dan Analisis Data Kuantitatif Analisis Data Kualitatif dan Kuantitatif Penyajian Data Hasil Penelitian Kesimpulan dan Saran 38 Untuk mendapatkan data kuantitatif digunakan teknik pengumpulan data dengan tes. Sedangkan data kualitatif dapat menggunakan teknik pengumpulan data dengan observasi, dokumentasi, wawancara, dan angket. Penelitian kuantitatif menggunakan design true experimental eksperimen yang betul-betul karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Peneliti memilih true experiment dengan bentuk Pre-test and Post-test Control Group Design. Menurut Sugiyono 2013 dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random. Setelah kedua kelompok terpilih secara random, selanjutnya diberikan pre-test dan post-test. Nilai-nilai pre-test dan post-test kemudian dibandingkan untuk menentukan perbedaan hasil treatment perlakuan. Penelitian kualitatif untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif peserta didik menggunakan purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan subjek dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2013: 124. Pertimbangan tertentu yang dilakukan pada penelitian ini adalah memilih dua subjek kelas atas, dua subjek kelas tengah dan dua subjek kelas bawah. Pertimbangan tersebut didasarkan pada rata-rata dan standar deviasi pada kelas eksperimen.

3.2 Metode penentuan objek penelitian

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA KELAS VIII PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL VAK BERBANTUAN POHON MATEMATIS

5 39 662

PEMBELAJARAN MODEL TABA BERBANTUAN GSP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

3 47 516

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE (SSCS) BERBANTUAN KARTU MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA KELAS VIII

0 40 387

KEEFEKTIFAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN CRH BERBANTUAN KARTU MASALAH DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN DISPOSISI MATEMATIK SISWA SMP KELAS VII

0 11 367

PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DALAM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN OPEN ENDED PROBLEM DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS VIII SMP.

0 5 45

Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas VIII melalui Pembelajaran Berbasis Masalah.

0 1 8

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN AUTOGRAPH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP :Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 16 Bandung:.

3 14 52

PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PBL BERBANTUAN WEB UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN BERPIKIR KREATIF SISWA TENTANG LINGKUNGAN.

0 0 30

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF MATEMATIS SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN PROGRAM CABRI 3D.

0 0 48

Peningkatan kemampuan pemecahan masalah, berpikir kreatif dan self-confidence siswa melalui model pembelajaran berbasis masalah

2 6 16