51
IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
Indramayu merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat Indonesia yang terletak pada jarak 207 Km kearah Timur dari Jakarta dan 180
Km kearah Timur Laut dari Bandung. Ibu kota kabupaten dan pusat pemerintahan terletak di Kecamatan Indramayu namun titik teramai berada di
Kecamatan Jatibarang.
Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Kabupaten Indramayu ditetapkan sebagai salah satu pusat kegiatan nasional yang mengemban fungsi
sebagai salah satu lumbung pangan, pusat pengolahan migas strategis dan
simpul transportasi yang melayani aktifitas berbagai provinsi di jalur pantura yang berperan sangat dinamis di pulau Jawa maupun lingkup nasional. Simpul-simpul
di wilayah kabupaten Indramayu diantaranya adalah Kecamatan Indramayu, Jatibarang, Haurgeulis dan Karangampel.
Dengan potensi kelautan, dipadukan dengan pertanian, perkebunan, kehutanan dan peternakan, ditambah lagi dengan predikat sebagai kota
Mangga, maka wilayah Indramayu memiliki keunggulan komparatif yang sangat berpotensi untuk menjadi ‘mutiara di jalur pantura’.
4.1. Iklim dan Curah Hujan
Kabupaten Indramayu sebagian besar memiliki tipe iklim D Iklim sedang berdasarkan Klasifikasi iklim Schmid-Fergusson. Iklim tropis tipe D tersebut
memiliki karakteristik sebagai berikut Bappeda Indramayu, 2009 : 1. Suhu udara harian berkisar antara 22.9
o
C – 30
o
C, dengan suhu udara rata-rata tertinggi mencapai 32
o
C dan terendah 22.9
o
C. 2. Kelembaban udara 70 – 80.
3. Curah hujan rata-rata tahunan sebesar 1,587 mm per tahun, dengan jumlah hari hujan sebanyak 91 hari.
4. Curah hujan tertinggi kurang lebih 2,008 mm dan jumlah hari hujan sebanyak 84 hari, sedangkan curah hujan terendah kurang lebih 1,063
mm dengan jumlah hari hujan 68 hari. 5. Angin barat dan angin timur bertiup secara bergantian setiap 5-6 bulan
sekali.
Easy PDF Creator is professional software to create PDF. If you wish to remove this line, buy it now.
52 Analisis curah hujan rata-rata menggunakan data 6 tahun terakhir tahun
2005-2010 menunjukkan hasil yang agak berbeda Gambar 13. Kabupaten Indramayu sebagian besar memiliki tipe iklim D Iklim sedang, tipe E agak
kering, dan sebagian kecil tipe C agak basah berdasarkan Klasifikasi iklim
Schmid-Fergusson . Tipe iklim D menyebar di bagian wilayah sebelah barat dan
timur, sedangkan tipe E sebagian besar berada di bagian tengah Kabupaten Indramayu. Berdasarkan tipe iklim tersebut, wilayah endemik kekeringan akan
terjadi di area yang memiliki tipe iklim E. Kondisi ini diduga menjadi salah satu penyebab terjadinya kekeringan setiap tahun di lahan sawah Kabupaten
Indramayu pada kurun waktu 10 tahun terakhir ini. Kejadian kekeringan di
Kabupaten Indramayu menyebabkan dampak yang lebih parah terhadap tanaman padi dibandingkan kejadian banjir. Laporan dari Dinas Pertanian
Kabupaten Indramayu tahun 2009 menyebutkan Kekeringan terluas terjadi pada tahun 2008 yang menyebabkan gagal panen padi puso sekitar 28 ribu Ha.
Gambar 13. Klasifikasi Pewilayahan Iklim Hujan Kab. Indramayu, berdasarkan metode Schmidt-Fergusson
Easy PDF Creator is professional software to create PDF. If you wish to remove this line, buy it now.
53
4.2. PenutupPenggunaan Lahan