6 4. Bagaimana hubungan antara Kerentanan Produksi Beras KPB dengan
ketahanan pangan dari aspek ketersediaan pangan produksi padi ?
1.3. Kerangka Pemikiran
Dewan Ketahanan Pangan DKP RI dan Program Pangan Dunia PBB 2003 menyatakan bahwa Konsep Ketahanan pangan memiliki dua unsur
keamanan pangan, yaitu ketersediaan baik dalam hal kualitas maupun kuantitas suplai makanan, dan kemudahan untuk mendapatkan makanan baik
secara membeli, menukar maupun meminta. Selanjutnya terdapat dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu masalah waktu, terkait dengan situasi dan
periode-periode rawan
kekurangan pangan, serta yang
terkait dengan
kepekaan kerentanan terhadap rawan pangan, tingkat kekurangan gizi dan kecukupannya. Ketahanan pangan merupakan manifestasi dari sub-sistem
Ketersediaan Pangan Food Availability, sub-sistem keterjangkauan pangan dan penghasilan Food Access, sub-sistem pemanfaatan penyerapan pangan
Food Utilization, serta sub-sistem Kerentanan Pangan Food Vulnerability.
Interaksi dari keempat sub-sistem tersebut pada
akhirnya menentukan
suatu wilayah mengalami rawan pangan atau tidak Gambar 1.
Gambar 1. Diagram Interaksi Empat Faktor yang mendukung Ketahanan Pangan DKP dan WFP, 2003
Easy PDF Creator is professional software to create PDF. If you wish to remove this line, buy it now.
7 Kerawanan pangan merupakan masalah multi-dimensional. Secara umum
kerawanan pangan dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi ketidakmampuan untuk memperoleh pangan yang cukup dan sesuai untuk hidup sehat dan aktif,
baik secara sementara maupun berkelanjutan. Kondisi ini dapat sedang terjadi atau berupa kecenderungan saja. Kerawanan pangan dapat bersifat kronis atau
sementara. Kerawanan pangan kronis dapat disebabkan oleh satu atau beberapa faktor seperti ketidakmampuan untuk mengakses pangan yang cukup
dari produksi swasembada, pembelian di pasar, pinjaman atau bantuan. Kondisi ini juga dapat disebabkan oleh ketidakmampuan untuk menyerap pangan ke
dalam tubuh, cara makan yang tidak benar, infrastruktur kesehatan dan sanitasi
yang tidak memadai. Kerawanan pangan sementara, di lain pihak, merupakan dampak dari menurunnya ketersediaan pangan secara mendadak dan
sementara yang umumnya disebabkan bencana alam dan faktor lingkungan lainnya DKP dan WFP, 2003.
Kerawanan pangan pada tingkat nasional dapat disebabkan oleh ketidakmampuan untuk menghasilkan pangan padi-padian secara cukup atau
akibat ketidakmampuan untuk mengimpor pangan yang memadai. Pada tingkat propinsi, kerawanan pangan dapat disebabkan oleh kurangnya produksi atau
distribusi pangan yang memadai ke seluruh pelosok dengan harga yang terjangkau. Kerawanan pangan di tingkat rumah tangga umumnya disebabkan
oleh kurangnya kesempatan memperoleh nafkah yang mencukupi serta tingginya harga pangan. Pada semua tingkatan, kerentanan terhadap bencana alam dan
sejenisnya, degradasi lingkungan dan lain-lain dapat mempengaruhi derajat kerawanan pangan DKP dan WFP, 2003. Kerawanan pangan ini oleh BKP dan
WFP 2005 digunakan sebagai parameter untuk menilai kondisi Ketahanan Pangan Nasional. Sebaran spasialnya pada tingkat propinsi dapat dipetakan
dalam bentuk peta Kerawanan Pangan Food Insecurity Atlas berbasis
Kabupaten. Berdasarkan interaksi faktor-faktor yang menentukan ketahanan pangan
pada Gambar 1, maka disusun Kerangka Pemikiran Penelitian dengan topik Kerentanan Produksi Beras disajikan pada Gambar 2. Berdasarkan Gambar 2
tersebut menunjukkan kontribusi teknologi Inderaja dan SIG untuk mendukung Ketahahan Pangan yang berkelanjutan melalui aspek Kerentanan Produksi yang
dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan. Kerentanan Produksi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kondisi Kerentanan yang dapat menyebabkan
Easy PDF Creator is professional software to create PDF. If you wish to remove this line, buy it now.
8 penurunan produksi beras akibat kegagalan panen. Kondisi aktual bencana atau
kerusakan lingkungan ekologis dan kegagalan panen puso akibat terjadinya anomali iklim suhu dan curah hujan, banjir, kekeringan, dan hama penyakit,
serta degradasi lahan longsor, erosi, banjir akan mempengaruhi kemampuan ekonomi masyarakat untuk mengakses kebutuhan pangan, sehingga penduduk
yang dikategorikan miskin semakin bertambah. Kondisi sosial budaya juga dapat terganggu akibat kerusakan ekologis tersebut, sehingga kondisi Kerentanan
Pangan cenderung akan meningkat DKP dan WFP, 2003. Kondisi Kerentanan Pangan yang dapat menyebabkan kegagalan panen dan menurunkan produksi
padi suatu daerah perlu dideteksi, dipantau dan diprediksi secara spasial,
sehingga dapat diketahui dimana posisi dan lokasi terjadinya penyebab penurunan Kerentanan Pangan yang dapat menurunkan status Ketahanan
pangan. Peranan faktor kelembagaan yang mengimplementasikan kebijakan pemerintah dalam pembentukan struktur kelembagaan dan teknologi dalam
kaitannya dengan ketersediaan pangan sangat berpengaruh terhadap status Ketahanan pangan suatu daerah apakah dalam kondisi berkelanjutan atau tidak.
Produksi padi setiap tahunnya mengalami fluktuasi akibat adanya perubahan iklim. Beberapa bencana yang diakibatkan oleh perubahan iklim
adalah dengan adanya bencana kekeringan dan banjir di lahan sawah terutama di Pulau Jawa yang merupakan pemasok terbesar produksi padi nasional DKP
dan WFP, 2003. Iklim merupakan salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi
disamping faktor internal genetik. Salah satu unsur cuaca atau iklim yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman padi adalah curah hujan sebagai
pemasok air bagi tanaman padi yang diperlukan dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
Informasi curah
hujan sangat
diperlukan untuk
mengoptimalisasikan penggunaan air pada setiap fase pertumbuhan tanaman padi untuk dapat mencapai tingkat produksi yang optimal melalui manajemen
jadwal tanam yang tepat . Data satelit Inderaja yang memiliki cakupan luas dan resolusi rendah
sampai tinggi dapat dimanfaatkan untuk mendukung program Ketahanan pangan Nasional.
Beberapa parameter fisik lingkungan dapat diketahui informasi spasialnya
melalui satelit TerraAqua MODIS Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer
dan TRMM Tropical Rainfall Measurement Mission. Satelit TerraAqua MODIS yang memiliki resolusi temporal tinggi setiap hari dapat
Easy PDF Creator is professional software to create PDF. If you wish to remove this line, buy it now.
9 memantau perubahan-perubahan yang terjadi selama pertumbuhan dan
perkembangan tanaman padi, sedangkan satelit TRMM dapat memberikan
informasi curah hujan setiap 3 jam. Beberapa kondisi lingkungan yang mempengaruhi kerentanan pangan dapat ditampilkan sebaran spasialnya
dengan data satelit Inderaja, antara lain : curah hujan, suhu permukaan, liputan lahan, Indeks Vegetasi, kemiringan lahan kelerengan dan aspek lahan dari
DEM, estimasi laju erosi secara tidak langsung, kelengasan tanah, kekeringan meteorologis dan agronomis, fase pertumbuhan tanaman untuk prediksi luas
panen, evapotranspirasi, estimasi produktivitas, dan lain-lain. Dengan demikian kualitas lingkungan yang terkait dengan kerentanan pangan akibat anomali curah
hujan, perubahan lahan bervegetasi, dan kegagalan panen padi akibat kekeringan, banjir, dan hama penyakit dapat dideteksi, diestimasi, dan dipantau
melalui pemodelan spasial. Analisis multi kriteria untuk menentukan kondisi kerentanan pangan suatu daerah dapat diketahui lebih terperinci sebagai hasil
dari implementasi model spasial teknologi Inderaja dan SIG. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menerapkan model spasial yang dihasilkan untuk
mendeteksi kondisi tanaman padi dan lahan sawah, antara lain pemantauan fase pertumbuhan tanaman padi Xiao et al., 2005; Pusfatja, 2011, deteksi awal
tanam padi Uchida, 2010, kekeringan agronomis oleh Sanhold et al. 2002,
integrasi 3 indeks kekeringan Pusbangja, 2005 dan potensi bahaya banjir lahan sawah Abidin et al., 2006.
Easy PDF Creator is professional software to create PDF. If you wish to remove this line, buy it now.
10
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Penelitian Model Spasial Kerentanan Produksi Beras
KETAHANAN PANGAN BERKELANJUTAN
IMPLEMENTASI INDERAJA dan SIG : PEMODELAN SPASIAL MULTI KRITERIA
DATA PENGINDERAAN JAUH INDERAJA
KELEMBAGAAN
Kebijakan, UU, PP
TEKNOLOGI
Varietas, I.Penanaman Produktivitas,
Pasca Panen
KEAMANAN PRODUKSI Ketersediaan Pangan
KERENTANAN PRODUKSI BERAS
SOSIAL Penyerapan Pangan
Harapan hidup, SDM, SDA, Kesehatan
EKONOMI Akses Pangan
Infrastruktur jalan, Listrik Energi, Kemiskinan
BENCANA EKOLOGIS GAGAL PANEN - Anomali IklimHujan, Konversi Lahan,
Degradasi Lahan, - Kekeringan, Banjir, Hama Penyakit
SEBARAN INFORMASI SPASIAL LINGKUNGAN
- Curah Hujan, Suhu, Liputan Lahan, Indeks Vegetasi, Fase Pertumbuhan, Erosi, Banjir, Logsor, Kelengasan Tanah,
Kekeringan Meteorologis Agronomis, Evapotranspirasi
Easy PDF Creator is professional software to create PDF. If you wish to remove this line, buy it now.
11
1.4. Tujuan Penelitian