31
3.3.2. Metode Penilaian Kerentanan Produksi Beras
Kerentanan terhadap kerawanan pangan transiensementara di suatu daerah menurut BKP dan WFP 2005 ditentukan oleh 4 faktor indikator, yaitu :
1 Persentase Luas arealahan bervegetasi, terutama Hutan; 2 Anomali Curah hujan terhadap nilai hujan rataan selama 20-30
tahun; 3 Persentase Luas areal pertaniansawah yang puso resiko gagal
panen, akibat banjir, kekeringan dan hama penyakit ; 4 Persentase Luas areal yang mengalami resiko Degradasi lahan akibat
erosi, banjir atau longsor. Faktor-faktor lain yang bisa ditambahkan menurut Hanh 2003 pada skala lokal
bisa mencakup faktor-faktor demografi kepadatan dan tekanan penduduk, sosial tingkat kemiskinan, desentralisasi, ekonomi akses, diversifikasi,
dan faktor lingkungan lainnya deforestasi, degradasi, konversi lahan.
BKP dan WFP 2009 menggunakan istilah kerentanan, baik untuk Kerawanan Pangan transien maupun Kerawanan Pangan tetapkronis.
Kerentanan terhadap kerawanan pangan mengacu pada suatu kondisi yang
membuat suatu masyarakat yang beresiko rawan pangan menjadi rawan pangan. Tingkat kerentanan individu, rumah tangga atau kelompok masyarakat
ditentukan oleh
tingkat keterpaparan
mereka terhadap
faktor-faktor resikogoncangan dan kemampuan mereka untuk mengatasi situasi tersebut baik
dalam kondisi tertekan maupun tidak. Persentase yang dihitung adalah berdasarkan rasio luas setiap indikator
terhadap luas kabupaten atau kecamatan. Kriteria pembagian kelas pada setiap faktor telah ditetapkan berdasarkan kesepakatan para pakar dengan asumsi
besarnya pengaruh relatif terhadap kerentanan bencana yang dapat ditimbulkan sehingga menyebabkan kegagalan panen. Kritera dari BKP dapat
dilihat pada Tabel 2. Setiap faktor dibagi menjadi 6 peringkatkelas kerentanan, yaitu peringkatkelas 1 sd kelas 3 merupakan kelas yang rentan terhadap
kerawanan pangan. Sedangkan kelas 4 sd kelas 6 merupakan kelas yang tahan pangan tidak rawan.
Easy PDF Creator is professional software to create PDF. If you wish to remove this line, buy it now.
32 Tabel 2. Kriteria dan Peringkat pada Kelas Faktor untuk Kerentanan terhadap
Rawan Pangan Transien Faktor Indikator
Kriteria Kelas Peringkat
1. Area bervegetasi, terutama hutan
1. 10 2.10 – 20
3. 20 – 30 4. 30 – 40
5. 40 – 50 6. = 50
1. Sangat rawan pangan 2. Rawan
3. Agak rawan 4. Cukup tahan pangan
5. Tahan 6. Sangat tahan
2. Deviasi Anomali Curah Hujan 1. 50
2. 30 – 50 3. 20 – 30
4. 10 – 20 5. 1 – 10
6. 1 1. Sangat rawan pangan
2. Rawan 3. Agak rawan
4. Cukup tahan pangan 5. Tahan
6. Sangat tahan
3. Lahan terdegradasi akibat erosi, longsor
1. = 30 2. 25 – 30
3. 20 – 25 4. 10 – 20
5. 5 - 10 6. 5
1. Sangat rawan pangan 2. Rawan
3. Agak rawan 4. Cukup tahan pangan
5. Tahan 6. Sangat tahan
4. Padi yang puso akibat kekeringan, banjir di lahan sawah
1. = 15 2. 10 – 15
3. 5 – 10 4. 3 – 5
5. 1 – 3 6. 1
1. Sangat rawan pangan 2. Rawan
3. Agak rawan 4. Cukup tahan pangan
5. Tahan 6. Sangat tahan
Sumber : BKP dan WFP 2005 Pengembangan metode dalam penelitian ini adalah untuk menghasilkan
informasi spasial setiap faktor Kerentanan berbasis piksel grid. Modifikasi dilakukan terhadap kriteria yang digunakan dan pemberian nilai skor setiap kelas
dalam bentuk persamaan Regresi.
3.3.3. Faktor Persentase Vegetasi