45 perbandingan berpasangan dari penilaian semua pakar. Kuesioner yang telah
disebarkan adalah sebanyak empat buah kepada dua pakar di IPB dan dua pakar di BKP, Kementrian Pertanian. Sebagai contoh Tabulasi matrik
berpasangan hasil penilaian pakar disajikan pada Tabel 9. Tabel 9. Matrik Berpasangan Hasil Penilaian Pakar
Vegetasi Hujan
Degradasi Kekeringan
, Banjir Vegetasi
1
½ 12
¼ Hujan
2 1
1 13
Degradasi
2 2
1
½ Kekeringan,
Banjir
4 3
2 1
Perhitungan nilai bobot berdasarkan hasil nilai gabungan beberapa pakar X
n
dengan menggunakan formula rata-rata geometrik pada persamaan 20. Xg = X
1
X
2
X
3
...X
n 1n
20 Selanjutnya nilai-nilai Xg tersebut disusun dalam suatu tabel matrik untuk
menghitung bobotnya menggunakan SW ExpertChoices.
3.3.8. Standarisasi Skor Peubah Kerentanan
Untuk menentukan skor setiap sub kriteria atau kelas pada masing- masing faktor yang menunjukkan pengaruh relatif terhadap Kerentanan Pangan
dapat dilakukan secara langsung dengan menggunakan metode rating dengan skala stándar 1 -100.
Enam peringkat yang telah ditentukan oleh para pakar BKP dan WFP 2005 diasumsikan memiliki skor yang sama setelah dikelompokkan menjadi 10
peringkat. Pendetilan kriteria dari 6 peringkat menjadi 10 dilakukan pada batas atas, bawah dan diantara kriteria yang telah ditetapkan oleh BKP dengan tujuan
perubahan skor antar kelas dapat terlihat secara gradual. Susunan peringkat dibalik, dimana pengaruh yang tinggi terhadap kerentanan puso diberi nilai skor
yang lebih tinggi. Sebelumnya BKP dan WFP 2005 menempatkan peringkat pertama untuk kelas yang memiliki pengaruh lebih besar terhadap kerentanan
puso, karena dikaitkan dengan prioritas kebijakan untuk dilakukan perbaikan. Sebagai contoh penentuan nilai skor pada faktor anomali curah hujan ACH
Easy PDF Creator is professional software to create PDF. If you wish to remove this line, buy it now.
46 yang semula oleh BKP dan WFP 2005 ada 6 kelas dengan peringkat 1 – 6
diberi skor dengan skala 1 – 100 disajikan pada Tabel 10.
Tabel 10. Peringkat dan Nilai Skor awal pada kelas Faktor ACH Peringkat
|ACH|
Nilai Tengah |ACH| Skor
1
50 60
85
2
30-50 40
55
3
20-30 25
35
4
10-20 15
20
5
1- 10 5
7
6
1 1
1
Keterangan :
|ACH| : nilai absolut ACH
Pada kondisi yang sebenarnya di lapang nilai ACH bisa mencapai 60-100 BKP, 2005, oleh karena itu nilai tengah ACH = 60 diberi skor 85 dengan
asumsi |ACH| 70 memilki skor 100. Rata-rata ACH = 5 diberi skor = 100570 = 7, sedangkan rata-rata ACH = 25 diberi skor = 1002570 = 36
dibulatkan menjadi 35. Selanjutnya dengan metode coba galat penentuan nilai
skor untuk setiap kelas pada setiap peubahfaktor Kerentanan didetailkan menjadi 10 kelas disajikan pada Tabel 11 hingga Tabel 14. Semakin tinggi nilai
skor menunjukkan pengaruhnya yang lebih besar untuk menimbulkan kondisi sangat rentan terhadap kegagalan panen puso.
Tabel 11. Penentuan Nilai Skor pada kelas Faktor Vegetasi No
Luas Vegetasi X1
Skor
1
100 1
2
80 7
3
70 15
4
60 25
5
50 35
6
40 45
7
30 55
8
20 70
9
10 85
10
1 100
Easy PDF Creator is professional software to create PDF. If you wish to remove this line, buy it now.
47 Tabel 12. Penentuan Nilai Skor pada kelas Faktor Curah Hujan
No
Anomali Curah Hujan X2
Skor
1
± 1 1
2
± 5 7
3
± 15 20
4
± 20 25
5
± 25 35
6
± 30 45
7
± 40 55
8
± 50 70
9
± 60 85
10
± 80 100
Tabel 13. Penentuan Nilai Skor pada kelas Faktor Degradasi Lahan No
Luas Degradasi X3
Skor
1
1 1
2
3 7
3
5 15
4
7 25
5
10 35
6
15 45
7
20 55
8
25 70
9
30 85
10
40 100
Tabel 14. Penentuan Nilai Skor pada kelas Faktor Banjir Kekeringan
No Luas Banjir,
Kekeringan X4
Skor
1
1 1
2
3 7
3
5 15
4
7 25
5
10 35
6
13 45
7
15 55
8
20 70
9
25 85
10
35 100
Hasil plot antara kelas peubah dengan skor kerentanannya diperlihatkan pada Gambar 9 ~ Gambar 12. Persamaan Regresi yang dihasilkan berbentuk
kuadratik untuk kempat faktor Kerentanan.
Easy PDF Creator is professional software to create PDF. If you wish to remove this line, buy it now.
48
Gambar 9. Penentuan Skor Vegetasi Gambar 10. Penentuan Skor Anom Hujan
Gambar 11. Penentuan Skor Degradasi Gambar 12. Penentuan Skor Banjir
Kekeringan Penentuan skor setiap kelas pada setiap faktor dihitung berdasarkan formula
sebagai berikut : 1 Faktor Vegetasi
: PV
Skor
= 0.007X
1 2
- 1.7109X
1
+ 101.53 21
2 Faktor Anomali Hujan :
Anomali - : ACH
Skor
= -0.0078X
2 2
- 2.0304X
2
-11.42 22
Anomali + : ACH
Skor
= -0.0078X
2 2
+ 2.0304X
2
-11.42 23
3 Faktor Degradasi Lahan : Deg
Skor
= -0.0242X
3 2
+ 3.5117X
3
- 1.475 24
4 Faktor Kekeringan, : BK
Skor
= -0.0472X
4 2
+ 4.7183X
4
- 6.0 8
25 Banjir
Pemberian nilai skor pada setiap kelas peubah kerentanan harus dilakukan beberapa tahap jika menggunakan data berbasis vektor, yaitu dengan cara
mengisi nilai skor pada tabel atribut masing-masing peubah menggunakan modul
query . Jika menggunakan data berbasis grid atau raster harus dilakukan rekode
terhadap input data asli dengan algoritma IF – Then sebanyak 10 baris pada SW ErMapper atau pengisian tabel rekode pada SW Arcview. Perhitungan skor
setiap layer peubah secara otomatis dapat dilakukan dengan model persamaan
y = -0.0242x
2
+ 3.5117x - 1.4752 R
2
= 0.9945 10
20 30
40 50
60 70
80 90
100
5 10
15 20
25 30
35 40
Luas Degradasi
Skor
Easy PDF Creator is professional software to create PDF. If you wish to remove this line, buy it now.
49 tersebut diatas. Sebagai contoh untuk menghitung skor peubah PV vegetasi
pada SW ErMapper cukup menulis 1 baris algoritma saja, sebagai berikut :
If 0.007 i1
2
– 1.71 i1 -1.53 then 100 else 0.007 i1
2
- 1.71 i1
1
+ 101.53
3.3.9. Klasifikasi Tingkat Kerentanan