Sifat-Sifat Kubus dan Balok

Gambar di atas adalah beberapa contoh diagonal sisi kubus dan balok. diagonal sisi kubus dan balok yaitu garis AF, garis BE, garis CH, garis DG, garis BG, garis CF, garis AH, garis DE, garis BD, garis AC, garis EG, dan garis FH. Diagonal ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut pada ruang yang ”berhadapan” yaitu dua titik sudut yang dibangun dari tiga bidang sisi yang tidak sebidang coplanar Agus, 2008: 185. Kubus dan balok memiliki 4 diagonal ruang, yaitu garis CE, garis BH, garis AG dan garis DF.

2.1.8.2 Sifat-Sifat Kubus dan Balok

2.1.8.2.1 Sifat-Sifat Kubus Menurut Agus 2008:186 kubus ABCD.EFGH di samping, memiliki sifat-sifat sebagai berikut. 1 Semua sisi kubus berbentuk persegi. Jika diperhatikan, sisi ABCD, EFGH, ABFE dan seterusnya memiliki bentuk persegi dan memiliki luas yang sama. 2 Semua rusuk kubus berukuran sama panjang. Rusuk-rusuk kubus AB, BC, CD, dan seterusnya memiliki ukuran yang sama panjang. 3 Setiap diagonal bidang pada kubus memiliki ukuran yang sama panjang. Dari gambar kubus ABCD.EFGH di atas terlihat ruas garis BG dan CF tersebut merupakan diagonal bidang kubus ABCD.EFGH yang memiliki ukuran sama panjang. Gb. 2.6 Kubus Gb. 2.5 Diagonal ruang H G F E D C B A D H G F E D C B A F 4 Setiap diagonal ruang pada kubus memiliki ukuran sama panjang. Dari gambar kubus ABCD.EFGH di atas, terdapat dua diagonal ruang, yaitu HB dan DF yang keduanya berukuran sama panjang. 5 Setiap bidang diagonal pada kubus memiliki bentuk persegipanjang. Pada bidang diagonal ACGE dari gambar kubus ABCD.EFGH di atas terlihat dengan jelas bahwa bidang diagonal tersebut memiliki bentuk persegi panjang. 2.1.8.2.2 Sifat-Sifat Balok Perhatikan gambar balok di samping. Menurut Agus 2008:194, sifat-sifat balok meliputi. 1 Sisi-sisi balok berbentuk persegipanjang. Dari gambar balok ABCD.EFGH di atas terdapat sisi ABCD, EFGH, ABFE, dan seterusnya. Sisi- sisi tersebut memiliki bentuk persegipanjang. Dalam balok, minimal memiliki dua pasang sisi yang berbentuk persegipanjang. 2 Rusuk-rusuk yang sejajar memiliki ukuran sama panjang. Rusuk-rusuk gambar balok ABCD.EFGH di atas sejajar seperti AB, CD, EF, dan GH memiliki ukuran yang sama panjang begitu pula dengan rusuk AE, BF, CG, dan DH memiliki ukuran yang sama panjang. 3 Setiap diagonal bidang pada sisi yang berhadapan memiliki ukuran sama panjang. Dari gambar balok ABCD.EFGH di atas terlihat bahwa panjang diagonal bidang pada sisi yang berhadapan, yaitu ABCD dengan EFGH, ABFE dengan DCGH, dan BCFG dengan ADHE memiliki ukuran yang sama panjang. 4 Setiap diagonal ruang pada balok memiliki ukuran sama panjang. Diagonal ruang pada balok ABCD.EFGH, yaitu AG, EC, DF, dan HB memiliki panjang yang sama. 5 Setiap bidang diagonal pada balok memiliki bentuk persegipanjang. Dari gambar balok ABCD.EFGH di atas, bidang diagonal balok EDFC memiliki bentuk persegi panjang. Begitu pula dengan bidang diagonal lainnya.

2.1.8.3 Model Kerangka Kubus dan Balok

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL TREFFINGER BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS PESERTA DIDIK PADA MATERI GEOMETRI

0 21 456

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN POGIL BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

1 15 251

KEEFEKTIFAN PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) DAN KARTU SOAL TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

0 11 258

model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR).

1 2 52

KEEFEKTIFAN PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) DAN KARTU SOAL TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP PADA MATERI POKOK LINGKARAN.

0 0 2

KEEFEKTIFAN MODEL AIR (AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BERITA SISWA KELAS VIII SMPN 1 MINGGIR.

0 1 221

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR)

0 0 13

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR)TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIKA MATEMATIK PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII MTsN 1 KOTA MAKASSAR

1 2 213

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA MTs - Raden Intan Repository

0 0 109

Perbandingan Pendekatan AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) dan Pendekatan PMR (Pendidikan Matematika Realistik) Terhadap Kemampuan Penalaran Matematika Peserta Didik Kelas X IPA SMAN 15 Bandar Lampung - Raden Intan Repository

0 0 101