Untuk menginterpretasikan koefisien daya pembeda, dapat digunakan kriteria sebagai berikut,
1 ≥
0,40
= sangat baik 2
0,30
≤
0,40
= baik 3
0,20
≤
0,30
= cukup, soal perlu perbaikan 4
0,20
= kurang baik, soal tidak digunakan. Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 16, diperoleh koefisien daya
pembeda soal nomor 1 sebesar 0,06, nomor 2 sebesar 0,05, nomor 3 sebesar 0,34, nomor 4 sebesar 0,44, nomor 5 sebesar 0,08, nomor 6 sebesar 0,42, nomor 7
sebesar 0,28, dan nomor 8 sebesar 0,56. Oleh karena itu, soal nomor 1, 2 dan 5 termasuk kriteria daya pembeda tidak baik, nomor 7 termasuk kriteria cukup,
nomor 3 termasuk kategori baik, serta no 4, 6 dan 8 termasuk kriteria sangat baik.
3.7.1.3 Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan ketetapan hasil suatu tes. Suatu tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap, artinya
apabila tes dikenakan pada sejumlah subjek yang sama pada lain waktu, maka hasil yang diperoleh akan tetap samarelatif sama. Karena pada tes ini, soalnya
berbentuk uraian maka digunakan rumus alpha, yaitu sebagai berikut.
=
−
1 1
− ∑
Keterangan : r
11
: reliabilitas instrumen, n
: banyaknya butir soal,
2 i
: jumlah varians butir,
2 t
: varians total.
Rumus varians butir soal, yaitu:
=
∑ −
∑
Rumus varians total, yaitu:
=
∑ −
∑
Keterangan: N
: Jumlah peserta tes X
: Skor pada tiap butir soal Y
: Jumlah skor total Kriteria pengujian reliabilitas soal tes yaitu setelah didapatkan harga r
11
kemudian harga r
11
tersebut dikonsultasikan dengan harga r product moment pada tabel, jika r
11
r
tabel
maka item tes yang diujicobakan reliabel Arikunto, 2009: 109. Berdasarkan perhitungan pada lampiran 14, diperoleh skor reliabilitas sebesar
0,532 dengan
= 0,316
, maka instumen tes dinyatakan reliabel.
3.7.1.4 Validitas
Validitas adalah salah satu bukti bahwa apa yang diamati oleh peneliti sesuai dengan apa yang ada dalam dunia kenyataan Nasution, 1996: 105.
Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi product moment, yaitu sebagai berikut.
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r
xy
Keterangan: r
xy
= koefisien korelasi skor butir soal dan skor total, N
= banyak subjek, ∑X = jumlah skor tiap butir soal,
∑Y = jumlah skor total, ∑XY = jumlah perkalian skor butir dengan skor total,
∑X
2
= jumlah kuadrat skor butir soal, ∑Y
2
= jumlah kuadrat skor total. Kriteria pengujian validitas dikonsultasikan dengan harga product momen pada
tabel dengan taraf signifikan 5 , jika r
xy
r
tabel
maka item soal tersebut dikatakan valid Arikunto, 2009: 72. Berdasarkan hasil perhitungan pada
lampiran 13, diperoleh koefisien korelasi untuk soal nomor 1 sebesar 0,556, nomor 2 sebesar 0,09, nomor 3 sebesar 0,567, nomor 4 sebesar 0.581, nomor 5
sebesar 0.289, nomor 6 sebesar 0,695, nomor 7 sebesar 0,612, dan nomor 8 sebesar 0,609. Dengan harga
= 0,316
, maka diperoleh bahwa butir 1, 3, 4, 6, 7 dan 8 valid, sedangkan butir 2 dan 5 tidak valid.
Pemilihan butir soal yang akan digunakan untuk pengambilan data didasarkan pada validitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda butir soal serta
memperhatikan indikator yang ingin diukur. Soal yang akan digunakan sebagai soal tes hasil belajar adalah soal nomor 2, 4, 5, 7 dan 8. Sedangkan soal nomor 1,
3, dan 6 tidak digunakan.
3.7.2 Analisis Data Tahap Awal