Unsur-Unsur Kubus dan Balok

Perhatikanlah benda-benda yang ada di sekitar kita. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering memanfaatkan benda-benda seperti gambar di samping, misalnya kipas angin, video cd, dan kardus bekas mainan. Berbentuk apakah benda-benda tersebut? Dari benda-benda tersebut, manakah yang berbentuk kubus? Mana pula benda yang berbentuk balok? Dapatkah kalian menunjukkan sisi, rusuk, dan titik sudutnya?

2.1.8.1 Unsur-Unsur Kubus dan Balok

2.1.8.1.1 Sisi Kubus dan Balok Sisi adalah bidang yang membatasi bangun ruang Agus, 2008: 184 . Sisi-sisi kubus berbentuk persegi, sedangkan balok berbentuk persegi panjang. Kubus dan balok memiliki 6 buah sisi. Perhatikan gambar kubus dan balok di atas Sisi-sisi dari kubus dan balok di atas adalah sisi ABCD, sisi EFGH, sisi BCFG, sisi ADEH, sisi ABEF, dan sisi DCGH. H G F E D C B A H G F E D C B A D Gb. 2.3 Kubus sebelah kiri dan balok sebelah kanan Gb. 2.2 Alat -alat berbent uk kubus dan balok 2.1.8.1.2 Rusuk Kubus dan Balok Rusuk adalah perpotongan dua sisi bangun ruang Agus, 2008: 184. Kubus mempunyai rusuk-rusuk dengan ukuran yang sama. Sedangkan balok memiliki tiga jenis rusuk, yaitu panjang, lebar, dan tinggi dengan ukuran masing- masing yang tidak sama. Kubus dan balok memiliki rusuk sebanyak 12 buah. Perhatikan kembali gambar kubus dan balok pada sub bab sebelumnya. Rusuk kubus dan balok tersebut adalah rusuk AB, rusuk BC, rusuk CD, rusuk AD, rusuk AE, rusuk BF, rusuk CG, rusuk DH, rusuk EF, rusuk GH, rusuk FG dan rusuk EH. 2.1.8.1.3 Titik Sudut Kubus dan Balok Titik sudut merupakan titik perpotongan dari tiga buah rusuk atau lebih Agus, 2008: 184. Kubus dan balok memiliki 8 buah titik sudut. Pada gambar kubus dan balok yang terdapat di sub bab sebelumnya titik sudut kubus dan balok adalah titik A, titik B, titik C, titik D, titik E, titik, F, titik G, dan titik H. 2.1.8.1.4 Diagonal Sisi dan Diagonal Ruang Diagonal sisi adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang ”berhadapan” yaitu dua titik sudut yang mana rusuk yang membentuk sudut itu tidak sama Agus, 2008: 184 Gb. 2.4 Diagonal sisi H G F E D C B A H G F E D C B A D Gambar di atas adalah beberapa contoh diagonal sisi kubus dan balok. diagonal sisi kubus dan balok yaitu garis AF, garis BE, garis CH, garis DG, garis BG, garis CF, garis AH, garis DE, garis BD, garis AC, garis EG, dan garis FH. Diagonal ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut pada ruang yang ”berhadapan” yaitu dua titik sudut yang dibangun dari tiga bidang sisi yang tidak sebidang coplanar Agus, 2008: 185. Kubus dan balok memiliki 4 diagonal ruang, yaitu garis CE, garis BH, garis AG dan garis DF.

2.1.8.2 Sifat-Sifat Kubus dan Balok

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL TREFFINGER BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS PESERTA DIDIK PADA MATERI GEOMETRI

0 21 456

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN POGIL BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

1 15 251

KEEFEKTIFAN PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) DAN KARTU SOAL TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

0 11 258

model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR).

1 2 52

KEEFEKTIFAN PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) DAN KARTU SOAL TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP PADA MATERI POKOK LINGKARAN.

0 0 2

KEEFEKTIFAN MODEL AIR (AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BERITA SISWA KELAS VIII SMPN 1 MINGGIR.

0 1 221

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR)

0 0 13

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR)TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIKA MATEMATIK PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII MTsN 1 KOTA MAKASSAR

1 2 213

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA MTs - Raden Intan Repository

0 0 109

Perbandingan Pendekatan AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) dan Pendekatan PMR (Pendidikan Matematika Realistik) Terhadap Kemampuan Penalaran Matematika Peserta Didik Kelas X IPA SMAN 15 Bandar Lampung - Raden Intan Repository

0 0 101