2.1.2 Pembelajaran Matematika
Menurut Sugandi et al. 2007: 9, pembelajaran merupakan suatu kumpulan proses yang bersifat individual, yang merupakan stimuli dari lingkungan
seseorang ke dalam sejumlah informasi, yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang. Sedangkan Menurut
Briggs dalam Anni 2009: 191 pembelajaran adalah seperangkat peristiwa events yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik
itu memperoleh kemudahan. Selain itu definisi lain dari pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat,
bakat dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta didik serta antara peserta didik dengan peserta didik
Suyitno, 2004: 2. Matematika adalah bahasa yang sangat simbolik. Lambang-lambang
matematika bersifat artificial yang baru mempunyai arti setelah sebuah makna diberikan padanya. Sebagai bahasa, matematika sangat lugas, sebab ia terbebas
dari unsur emotif Rachman, dkk, 2009: 192. Menurut Suyitno 2004: 2 pembelajaran matematika adalah suatu proses
atau kerja guru mata pelajaran matematika dalam mengajarkan matematika kepada peserta didiknya, yang didalammya terkandung upaya guru untuk
menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik tentang matematika yang sangat beragam agar terjadi
interaksi optimal antara guru dengan peserta didik serta antara peserta didik dengan peserta didik dalam mempelajari matematika.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika merupakan kumpulan proses kerja guru mata pelajaran matematika dalam
mengajarkan matematika kepada peserta didik. Pembelajaran matematika diharapkan berakhir dengan sebuah pemahaman
peserta didik yang komprehensif dan holistik lintas topik bahkan lintas bidang studi jika memungkinkan tentang materi yang telah disajikan. Pemahaman
peserta didik yang dimaksud tidak sekedar memenuhi tuntutan tujuan pembelajaran matematika secara substantif saja, namun diharapkan pula muncul
‘efek iringan’ dari pembelajaran matematika tersebut. Menurut Suherman 2003: 299, efek iringan yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1 Lebih memahami keterkaitan antara suatu topik matematika dengan topik matematika yang lain.
2 Lebih menyadari akan penting dan strategisnya matematika bagi bidang lain.
3 Lebih memahami peranan matematika dalam kehidupan sehari-hari. 4 Lebih mampu berpikir logis, kritis, dan sistematis.
5 Lebih kreatif dan inovatif dalam mencari solusi pemecahan sebuah
masalah. 6 Lebih peduli pada lingkungan sekitarnya.
Pembelajaran matematika mengoptimalkan keberadaan dan peran peserta didik sebagai
pembelajar. Menurut Suherman 2003: 12, pembelajar matematika tidak sekedar learning to know, melainkan juga harus meliputi learning to do, learning to be,
hingga learning to live together. Berdasarkan pemikiran tersebut maka pembelajaran matematika harus mendasarkan pada pemikiran bahwa peserta didik
yang harus belajar.
Pada SI Standar Isi Mata Pelajaran Matematika untuk semua jenjang pendidikan dasar dan menengah dinyatakan bahwa tujuan mata pelajaran
matematika di sekolah adalah agar peserta didik mampu : 1 memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep
dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah;
2 menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisai, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika; 3 memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh;
4 mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah;
5 memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Wardhani, 2008: 2
2.1.3 Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition AIR