138
segi kualitatif, karena selain produk masih rendah, mutu produk tersebut juga masih rendah.
Munculnya atribut lain yang sensitif, seperti tingkat penguasaan teknologi perikanan. Masyarakat di wilayah ini umumnya belum menggunakan peralatan
teknologi perikanan yang memadai. melainkan lebih banyak menggunakan peralatan secara tradisional dalam kegiatan perikanan.
Disisi lain, sarana dan prasarana yang dimiliki wilayah ini, baik sarana dan prasarana umum maupun sarana dan prasarana jalan, juga masih terlihat
sangat minim. Sarana dan prasarana umum yang masih minim terutama sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, dan sarana sosial lainya. Sedangkan
sarana dan prasarana jalan yang masih terlihat sangat minim adalah sarana dan prasarana jalan penghubung antar kecamatan dan antar desa dengan kualitas
yang jelek. kondisi jalan masih ada yang berupa jalan tanah dan becek serta belubang-lubang sehingga sulit dilalui kendaraan bermotor.
e. Status Keberlanjutan Dimensi Hukum dan Kelembagaan
Atribut yang diperkirakan memberikan pengaruh terhadap tingkat keberlanjuta dimensi hukum dan kelembagaan terdiri dari sembilan atribut,
antara lain: 1 keberadaan Balai Penyuluh Perikanan BPP 2 keberadaan lembaga sosial 3 keberdaan lembaga keuangan mikro LKM 4 keberadaan
lembaga kelompok nelayan 5 mekanisme lintas sektoral dan pengembangan wilayah pesisir 6 ketersediaan peraturan perundang-undangan pengembangan
wilayah pesisir 7 sinkronisasi kebijakan pusat dan daerah 8 ketersediaan perangkat hukum adatagama, dan 9 perjanjian kerjasama antar wilayah.
Hasil analisis MDS dengan Rap-COASTALMAK diperoleh nilai indeks keberlanjutan pada dimensi hukum dan kelembagaan wilayah pesisir Kota
Makassar, untu pengembangan kawasan pesisir sebesar 50,74 persen. Kondisi ini termasuk dalam kategori cukup berkelanjutan
Berdasarkan hasil analisis leverage diperoleh tiga atribut sensitif
terhadap nilai indeks keberlanjutan dimensi hukum dan kelembagaan : 1 ketersediaan lembaga sosial, 2 keberadaan lembaga keuangan mikro, 3
mekanisme lintas sektoral dalam pengembangan wilayah pesisir. Adapun nilai indeks keberlajutan dan atribut yang sensitif hasil analisis MDS dan
leverage, seperti Gambar 47.
139
Gambar 47. Indeks dan status keberlanjutan, serta atribut yang sensitif mempengaruhi keberlanjutan dimensi hukum dan kelembagaan
Munculnya atribut sensitif pertama, berupa ketersediaan lembaga sosial, lebih disebabkan karena wilayah ini belum banyak disentuh oleh lembaga-
lembaga sosial sehingga banyak persoalan-persoalan sosial yang terabaikan, ada lembaga sosial tetapi belum berjalan secara optimal dan masih dalam jumlah
yang terbatas. Dalam rangka rangka pengembangan wilayah pesisir diperlukan keberadaan lembaga-lembaga sosial sebagai kontrol dan dapat mempercepat
pengembangan wilayah pesisir secara berkelanjutan. Munculnya atribut sensitif kedua, mengenai keberadaan lembaga
keuangan mikro, di wilayah ini masih banyak persoalan keuangan skala mikro tidak terselesaikan hal ini terjadi karena lembaga ini belum berjalan optimal dan
dalam jumlah yang sangat terbatas sehingga persoalan-persoalan skla mikro banyak tidak terselesaikan, sehingga masalah proses produksi banyak
terhambat. Untuk pengembangan wilayah pesisir secara berkelanjutan, keberadaan lembaga keuangan mikro sangat dibutuhkan untuk menangani
persoal-persoalan keuangan skala mikro terutama yang menyangkut proses produksi. Adapun nilai indeks keberlanjutan dimensi ekologi, ekonomi, sosisal
budaya, infrastruktur dan teknologi, serta hukum dan kelembagaan, seperti pada Gambar 48. Berikut;
RAPFISH Ordination
Down Up
Bad Good
-60 -40
-20 20
40 60
20 40
60 80
100 120
Fisheries Status Ot
h e
r D is
ti n
g is
h in
g Fe
a tur
e s
Real Fisheries Reference anchors
Anchors
Leverage of Attributes
1 2
3 4
5 6
7 8
Perjanjian kerjasama dgn swasta Ketersdiaan pengkat hukum adatagama
Sinkronisasi kebijakan pusat dan daerah Ketersediaan peraturan perundangan pesisir
Mekanisme lintas sektoal dlm pengemb kawasan pesisir
Ketersediaan lembaga kelompok perikanan Keberadaan lembaga keuangan mikro
Ketersediaan lembaga sosial Keberadaan Balai Penyuluh Perikanan BPP
A ttr
ib u
te
Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed on Status scale 0 to 100
50,74