157
kecepatan arus 31 – 40 cmdetik amplituod pasut 1,6 – 2 m, tipe pasut adalah campuran ganda dan keterlindungannya adalah daerah yang perairannya
terlindung tetapi cenderung terbuka, sedangkan untuk daratan kemiringan lahannya 0 – 2, untuk fasilitas transportasindiberikan 1 pada daeha yang
sarana dan prasarananya transportasi baru akan dibangun sedangkan untuk sisi teknis perikanan, produktifitas perikanan 400 – 500 tontahun, jarak dari fishing
ground 12 – 15 mil dan jarak ke pemukiman nelayan 11 – 15 km. Kawasan pelabuhan perikanan yang termasuk kategori tidak sesuai total
luas perairan yang tidak sesuai untuk dilalui oleh kapal adalah 44.989,6 ha .
dan total luas daratan yang sesuai untuk sarana dan prasarana pelabuhan adalah
44,9 ha, perairan dengan kelas ini dicirikan dengan karakteristik sebagai berikut : memiliki kedalaman perairan 3 meter, material dasar perairannya adalah karang,
tinggi gelombang 50 cm kecepatan arus 40 cmdetik, amplituod pasut 2 meter, tipe pasut adalah campuran ganda dan berada pada daerah yang perairannya
terbuka, untuk daratan kemiringan lahannya 0 – 2 untuk fasilitas transportasi tidak diberikan nilai pada daerah yang belum ada fasilias transportasinya,
sedangkan untuk sisi teknis perikanan, produktifitas perikanan 400 tontahun, jarak dari fishing good mil, dan jarak pemukiman nelayan 15 km. Untuk
jelasnya peta hasil kesesuaian lahan untuk kawasan pelabuhan perikanan dapat dilihat pada Gambar 53.
P. Barra ng Lom po
P. Lae-lae P. Kod ingareng Lom po
P. Barra ng Cadd i P. Sam a lona
P. Lae-lae C add i P. Bon etam bung
P. Kod ingareng Ke ke P. Bon ebatang
T A M A LA N R E A B IR IN G K AN AY A
T AM ALA TE TA LLO
M A R ISO W A IO
U JU N G TA N AH U JU N G P A N D AN G
K esesuaian Pelabuhan P erikanan
U T
B S
La u t Sangat S esuai
Sesuai Sesuai B ersya ra t
Tid ak Se su ai Batas K e ca m ata n
Ja lan Sungai
Pantai Ba tas 4 nM
Batas 12 nM
2 2
4 K m
5 °16
5° 1
6 5°1
2 5°
1 2
5°8 5°
8 5°4
5° 4
5° 5°
00
119 °12 119 °12
119 °16 119 °16
119 °20 119 °20
119 °24 119 °24
119 °28 119 °28
119 °32 119 °32
Gambar 53. Peta kesesuaian lahan untuk kawasan pelabuhan perikanan
158
6. Kesesuaian Lahan untuk Kawasan Pariwisata Pantai
Wilayah pesisir Kota Makassar sejak dulu terkenal sebagai restoran terpanjang dengan ciri khas pedagang kaki lima di sepanjang Pantai Losari dan
memiliki pemandangan yang indah. untuk itu untuk pengembangan parawisata sangat baik disekitar kawasan Pantai Losari. Dalam rangka memenuhi hal
tersebut, maka Parameter yang digunakan dalam menganalisis kesesuaian lahan untuk kawasan pariwisata pantai meliputi 5 parameter, antara lain
kedalaman perairan, material dasar perairan, kecepatan arus, jarak dari pantai dan penutupan lahan.
Berdasarkan analisis spatial yang dilakukan terhadap parameter tersebut, diketahui bahwa total luas lahan pariwisata pantai yang sangat sesuai adalah
106 ha, lahan yang sesuai 260,8 ha, dan lahan yang tidak sesuai seluas 11.893,5 ha. Untuk lebih jelasnya luas dan lokasi kesesuaian lahan untuk
kawasan pariwisata pantai dapat dilihat pada Tabel 32,
sedangkan peta lokasi kesuaian lahan untuk kawasan pariwisata pantai dapat dilihat pada Gambar 54.
Gambar 54. Peta kesesuaian lahan untuk wisata pantai di lokasi penelitian
P . B a r ra n g L o m p o
P . L a e -la e P . K o d in g a re n g L o m p o
P . B a r ra n g C a d d i
P . S a m a lo n a P . L a e -la e C a d d i
P . B o n e ta m b u n g
P . K o d in g a r e n g K e k e T A M A L A N R E A
B IR IN G K A N A Y A
T A M A L A T E T A L L O
M A R IS O W A IO
U J U N G T A N A H U J U N G P A N D A N G
K e s e s u a ia n W is a ta
U T
B S
La u t S a n g a t S e s u a i
S e s u a i S e s u a i B e rs y a ra t
T id a k S e s u a i B a ta s K e c a m a ta n
J a la n S u n g a i
P a n ta i B a ta s 4 n M
B a ta s 1 2 n M
2 2
K m
5° 1
2 5°
1 2
5° 8
5° 8
5° 4
5° 4
1 1 9 ° 1 6 1 1 9 ° 1 6
1 1 9 ° 2 0 1 1 9 ° 2 0
1 1 9 ° 2 4 1 1 9 ° 2 4
1 1 9 ° 2 8 1 1 9 ° 2 8
1 1 9 ° 3 2 1 1 9 ° 3 2
159
Tabel 32. Luas dan lokasi kesesuaian lahan untuk kawasan pariwisata pantai Kecamatan
Tidak Sesuai
Ha Sesuai
Bersyarat Ha
Sesuai Ha
Sangat Sesuai
Ha JUMLAH
Ha Biringkanaya 3.926,2
- 22,2 0,9
3.949,3 Mariso 271,2
- 8,2
6,6 286,1
Tallo 803,9 -
25,9 2,519
832,4 Tamalanrea 3.647,0 - 96,5 0,0
3.743,5 Tamalate 2.565,7
- 75,7
73,9 2.715,3
Ujungpandang 282,4 -
5,9 0,0
288,3 Ujungtanah 203,6 - 26,4
22,0 252,0
Waio 193,4 -
- 0,0
193,5 JUMLAH 11.893,5
- 260,8 106,0 12.260,4
Permasalahan umum dalam upaya mengembangkan sektor pariwisata di Kota Makassar antara lain
- belum maksimalnya usaha-usaha menggali dan mengembangkan obyek-
obyek wisata secara profesional - Masih terbatasnya sarana dan prasarana penunjang serta pemandu
profesional -
Masih terbatasnya investasi dari pihak swasta dan sub sektor pariwisata -
Tenaga profesional di bidang parawisata belum tersedia secara memadai Secara umum kawasan parawisata Kota Makassar bisa dibagi kedalam
dua kawasan yaitu kawasan obyek wisata pegunungan daratan dan kawasan obyek wisata bahari yang memiliki obyek dan daya tarik wisata yang beragam,
obyek wisata pegunungan daratan meliputi obyek wisata air terjun di Maros dan di Gowa. Obyek wisata flora dan fauna yang khas di Sulawesi Selatan serta
beberapa bangunan bersejarah seperti Benteng Roterrdam, Benteng Somba Opu. Obyek wisata bahari meliputi obyek wisata Pantai Losari, Tanjung Bunga,
Tanjung Bayam, Pulau Kayangan, dan Pulau Barang Lompo.
7. Kesesuaian Lahan Untuk Kawasan Karamba Jaring Apung
Parameter yang digunakan dalam menganalisis kesesuain lahan untuk penangkaran ikan dengan karamba jaring apung, meliputi 9 parameter yaitu
kedalaman air dari dasar jaring, temperatur perairan, salinitas, kecepatan arus, tinggi pasang surut, pH perairan, oksigen terlarut, nitrat dan posfat. Berdasarkan
hasil analisis spasial yang dilakukan terhadap parameter tersebut diketahui bahwa lahan yang sangat sesuai berada di sekitar perairan pantai Makassar.