Kesesuaian Lahan Untuk Kawasan Karamba Jaring Apung

163 sebagai berikut : Kemiringan lahan 0 – 15 , jarak dari pantai 100 meter, vegetasi pantai adalah mangrove, vegetasi laut adalah karang hidup, temperatur perairan 29 – 30 o C, salinitas 30 – 32 permil, tekanan penduduk sangat serius, dan aspirasi masyarakat sangat mendukung. Lahan dengan kategori sesuai, luas kawasan untuk konservasi mangrove adalah seluas 32,9 Ha dan untuk konservasi terumbu karang adalah seluas 7,3 Km 2 . Lahan dengan kelas ini dicirikan dengan karakteristik sebagai berikut: Kemiringan lahan 15 - 25 , jarak dari pantai 100 - 150 meter, vegetasi pantai adalah mangrove, vegetasi laut adalah karang hidup, temperatur perairan 30 – 33 o C, salinitas 32 – 34 permil, tekanan penduduk serius, dan aspirasi masyarakat mendukung. Lahan dengan kategori sesuai bersyarat, total luas kawasan untuk konservasi mangrove adalah seluas 180,2 Ha dan untuk konservasi terumbu karang adalah seluas 7 Km 2 . Lahan dengan kelas ini dicirikan denga karakteristik sebagai berikut: Kemiringan lahan 25 – 40 , jarak dari pantai 150 - 200 meter, vegetasi pantai adalah mangrove, vegetasi laut adalah karang hidup, temperatur perairan 28 – 29 o C, salinitas 30 – 31 permil, tekanan penduduk kurang serius, dan aspirasi masyarakat kurang mendukung. Lahan dengan kategori tidak sesuai total luas kawasan untuk konservasi mangrove dan terumbu karang adalah seluas 11.961,9 Ha. Lahan dengan kelas ini dicirikan dengan karakteristik sebagai berikut : Kemiringan lahan 40 , jarak dari pantai 200 meter, vegetasi pantai adalah mangrove dan semak belukar, vegetasi laut adalah karang mati, temperatur perairan 27 dan 33 o C, salinitas 30 dan 34 permil, tekanan penduduk tidak serius, dan aspirasi masyarakat tidak mendukung. Untuk jelasnya hasil analisis kesesuaian lahan untuk kawasan konservasi mangrove dan terumbu karang dapat dilhat pada Gambar 57. Mengingat wilayahposisi Kota Makassar merupakan daerah yang sangat potensil dan sangat strategis untuk berbagai kegiatan pembangunan, maka untuk menjaga kelestarian sumber daya pesisir dan laut terutama ekosistem mangrove dan terumbu karang tersebut dalam kaitan dengan fungsinya sebagai tempat mencari makan feeding ground, tempat memijah atau berkembang biak spawning ground dan tempat tumbuh besar atau pengasuhan nursery ground bagi sebagian besar biota laut, maka harus diperhatikan kaidah-kaidah pemanfaatan secara berkelanjutan antara lain: 164 • Konversi terhadap ekosistem mangrove hanya dapat dilakukan sampai dengan batas 40 dari total luas kawasan mangrove yang ada. • Konversi terhadap ekosistem mangrove yang berada di pinggir sungai harus memperhatikan lebar sempadan yaitu 100 meter. • Konversi terhadap ekosistem mangrove yang berada di pinggir pantai harus memperhatikan lebar sempadan pantai yaitu 200 meter. • Penangkapan ikan karang dapat dilakukan di sekitar terumbu karang tetapi tidak boleh menggunakan bahan peledak bom ikan dan atau bahan beracun potasium sianida. Gambar 57. Peta kesesuaian lahan untuk kawasan konservasi Tabel 35 . Distribusi kesesuaian lahan untuk konservasi Kecamatan Tidak Sesuai Ha Sesuai Bersyarat Ha Sesuai Ha Sangat Sesuai Ha JUMLAH Ha Biringkanaya 3.934,0 0,2 15,0 - 3.949,2 Mariso 278,6 7,0 0,5 - 286,1 Tallo 809,3 22,0 1,0 - 832,4 Tamalanrea 3.556,1 158,0 9,4 - 3.743,5 Tamalate 2.650,2 10,8 7,0 7,3 2.715,3 Ujungpandang 288,2 - 0,0 - 288,3 Ujungtanah 252,0 - 0,0 - 252,0 Waio 193,4 - 0,0 - 193,5 JUMLAH 11.961,9 198,0 32,9 7,3 12.260,4 P . B a r ra n g L o m p o P . L a e - la e P . K o d in g a r e n g L o m p o P . B a r ra n g C a d d i P . S a m a lo n a P . L a e - la e C a d d i P . B o n e t a m b u n g P . K o d in g a r e n g K e k e P . B o n e b a t a n g T A M A L A N R E A B IR IN G K A N A Y A T A M A L A T E T A L L O M A R IS O W A IO U J U N G T A N A H U J U N G P A N D A N G K e s e s u a ia n K o n s e r v a s i L a u t S a n g a t S e s u a i S e s u a i S e s u a i B e rs y a ra t T id a k S e s u a i B a t a s K e c a m a t a n J a la n S u n g a i P a n t a i B a t a s 4 n M B a t a s 1 2 n M 2 4 K m 2 U T B S 5°1 5 5° 15 5°1 2 5° 12 5°9 5° 9 5°6 5° 6 5°3 5° 3 5°0 5 °00 1 1 9 ° 1 2 1 1 9 ° 1 2 1 1 9 ° 1 5 1 1 9 ° 1 5 1 1 9 ° 1 8 1 1 9 ° 1 8 1 1 9 ° 2 1 1 1 9 ° 2 1 1 1 9 ° 2 4 1 1 9 ° 2 4 1 1 9 ° 2 7 1 1 9 ° 2 7 1 1 9 ° 3 0 1 1 9 ° 3 0 1 1 9 ° 3 3 1 1 9 ° 3 3 165

10. Kompilasi Lahan kawasan budidaya KJA dan budidaya Rumput laut

Berdasarkan hasil peta kompilasi antara budidaya karamba jaring apung kja dan budidaya rumput laut di wilayah perairan pantai Makassar Gambar. 58. terlihat bahwa luas wilayah budidaya karamba jaring apung sebesar 108.623,6 Ha dan luas budidaya rumput laut sebesar 1.496 Ha Tabel 36 Tabel 36. Luas lahan budidaya karamba jaring apung dan budidaya rumput laut di wilayah pesisir pantai Makassar. No Jenis budidaya Luas lahan Ha 1. Karamba jaring Apung KJA 108.623,6 2. Rumput laut 1.496,0 Jumlah 110.119,6 P. Barrang Lompo P. Lae-lae P. Kodingareng Lompo P. Barrang Caddi P. Samalona P. Lae-lae Caddi P. Bonetambung P. Kodingareng Keke P. Bonebatang TAMALANREA BIRINGKANAYA TAMALATE TALLO MARISO WAIO UJUNGTANAH UJUNGPANDANG Kompilasi Keramba Jaring Apung dan Rumput Laut 2 2 4 Km U T B S Batas Kecamatan Jalan Sungai Pantai KJA RUMPUT LAUT 5° 15 5° 15 5° 12 5°12 5° 9 5° 9 5° 6 5° 6 5°3 5°3 5° 00 5°00 119°12 119°12 119°15 119°15 119°18 119°18 119°21 119°21 119°24 119°24 119°27 119°27 119°30 119°30 119°33 119°33 Gambar 58. Peta kompilasi kawasan karamba jarring apung dan budidaya rumput laut