Analisis Kebijakan dengan Model Dinamik

Tabel 9. Parameter fisika – kimia No Parameter Satuan Alat Metode Fisika : 1 Kedalaman m Batu duga Ehosonder In situ 2 Suhu C Termometer Hg In situ 3 Salinitas 000 Salinometer In Situ Kimia : 4 pH - pH meter Potensiometrik, In situ 5 DO mgL Peralatan titrasiDO meter Titrasi Winkler, Laboratorium In situ 6 BOD 5 mgL Peralatan titrasi Titrasi, Laboratorium 7 COD mgL Peralatan titrasi Titrasi, Laboratorium 8 Logam berat Pb, Cd,Cu mgL AAS Spektrofotometrik, Laboratorium

f. Analisis Kebijakan dengan Model Dinamik

Model kebijakan pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu dan berkelanjutan dilakukan dengan pengkajian terhadap hasil simulasi model. Sistim dinamik digunakan karena dapat memadukan hal yang konkrit fisik dan abstrak secara berimbang Forrester, 1994. Analisis kebutuhan Kebutuhan stakeholder dalam memodelkan pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu dan berkelanjutan di Kota Makassar disajikan pada Tabel 10. Tabel 10. Kebutuhan stakeholder dalam pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu dan berkelanjutan No. Stakeholder Kebutuhan 1 Pemkot Makassar - Peningkatan PAD - Perluasan lapangan kerja - Pertumbuhan Industri - Penurunan volume limbah 2 Pengusaha - Peningkatan keuntungan - Penurunan biaya produksi - Kelancaran pasokan bahan baku 3 Nelayan - Peningkatan pendapatan - Tercukupinya BBM - Keseimbangan stok Sumber Daya Perairan 4 Pedagang - Peningkatan keuntungan - Kelancaran pasokan barang dagangan 5 Perbankan - Peningkatan keuntungan 6 Koperasi - Peningkatan keuntungan 7 Masyarakat - Peningkatan pendapatan - Tersedianya lapangan kerja - Penurunan volume limbah - Adanya rasa aman 8 LSM - Tersedianya lapangan kerja - Penurunan volume limbah - Adanya rasa aman Formulasi Permasalahan Berdasarkan analisis kebutuhan yang telah diuraikan pada tabel, dirumuskan permasalahan sebagai berikut; 1. Perencanaan pembangunan yang bersifat sektoral 2. Perencanaan dan pengelolaan wilayah darat dan laut yang masih terpisah 3. Pertumbuhan jumlah penduduk dan tuntutan ekonomi 4. Degradasi SDA pesisir 5. Keterbatasan sumber daya lahan 6. Pencemaran yang meningkat 7. Masih kurangnya kesadaran stakeholder pada masalah lingkungan Identifikasi Sistem • Diagram simpal kausal Diagram simpal kausal yang menggambarkan hubungan sebab akibat antara berbagai variabel dalam pengelolaan wilayah pesisir, secara keseluruhan disajikan pada Gambar 39. pencemaran air kondisi sosial masyarakat + pendapatan masysrakat + kesehatan masyarakat + sumberdaya tanah dan air + kesehatan masyarakat - jumlah industri - - sumberdaya pesisir dan laut - pendapatan PAD kesejahteraan masyarakat + jumlah penduduk + + + + + + Gambar 39. Diagram simpal kausal • Diagaram input output Diagram Input output sistem pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu dan bekelanjutan seperti disajikan pada Gambar 40. Gambar 40. Diagram input output • Validasi Model Uji validasi yang akan dilakukan adalah uji validasi struktur dan kinerja model. Uji validasi struktur model dilakukan untuk memperoleh keyakinan sejauh mana struktur model yang telah dibangun dapat menjelaskan struktur sistem nyata yang berlaku. Untuk itu model harus diuji kestabilan strukturnya. Kestabilan struktur adalah kekuatan robustness struktur dalam dimensi waktu Muhammadi dkk,2001 . Uji validitas kinerja model dilakukan untuk mengetahui apakah model yang dilambangkan dapat diterima sebagai model verifikasi. • Verifikasi Model Setelah dilakukan validasi model dan dinyatakan valid dan stabil. Selanjutnya dilakukan verifikasi melalui simulasi. Simulasi adalah aktivitas dimana pengkaji dapat menarik kesimpulan tentang perilaku suatu sistem melalui penelaan perilaku model yang selaras, dimana hubungan sebab akibatnya samadengan atau seperti pada sistem yang sebenarnya. Eriyanto, 1999. Input lingkungan: - UU No. 231997 UULH - UU No. 322004 Otda - UU No. 241992 UUTR Input tak terkontrol: - Permukiman penduduk - Jenis dan konsentrasi limbah Model kebijakan pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu dan berkelanjutan Output yang dikehendaki: - Pertumbuhan industri - Perluasan lapangan kerja - Peningkatan pendapatan Input terkontrol: - penggunaan lahan Industri - Teknologi pengolahan limbah Output yang tidak dikehendaki: - Peledakan jumlah penduduk - deplesi S D A - Tingkat pencemaran tinggi - Penggunaan lahan tidak terkendali Umpan balik

g. Analisis Kesesuaian Lahan