Analisis Faktor Kerangka Teoritis 1. Perilaku Konsumen

harga, prestise perusahaan atau lembaga tataniaga, pelayanan perusahaan, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya. Atribut produk dapat menjadi penilaian tersendiri bagi konsumen terhadap suatu produk. Konsumen melakukan penilaian dengan melakukan evaluasi terhadap atribut produk dan memberikan kekuatan kepercayaan konsumen terhadap atribut yang dimiliki oleh suatu produk. Di dalam mengevaluasi atribut produk, ada dua sasaran pengukuran yang penting, yaitu : 1 mengidentifikasi kriteria evaluasi yang mencolok, dan 2 memperkirakan saliensi relatif dari masing- masing atribut produk Engel, et al, 1994. Kriteria evaluasi yang mencolok ditentukan dengan menentukan atribut yang menduduki perigkat tertinggi. Sedangkan saliensi biasanya diartikan sebagai kepentingan, yaitu konsumen diminta untuk menilai kepentingan dari berbagai kriteria evaluasi. Ukuran evaluasi atribut yang dihasilkan menunjukkan kepentingan atribut sekaligus keteringinan atribut.

3.1.6. Analisis Faktor

Analisis faktor merupakan salah satu teknik dalam analisis multivariat. Analisis faktor berguna untuk mereduksi variabel- variabel asal dalam jumlah besar menjadi beberapa faktor. Faktor-faktor baru yang diperoleh dalam jumlah yang lebih sedikit akan lebih memudahkan pemahaman akan keragaman dan hubungan antara variabel asal Hasan, 2002. Konsep dasar dari analisis faktor adalah adanya fenomena saling berkolerasi antara variabel yang diukur. Fenomena tersebut disebabkan oleh adanya variabel- variabel orthogonal yang sama-sama mempengaruhi variabel- variabel terukur tersebut common factors. Variasi data dari variabel- variabel terukur ditentukan oleh dua jenis faktor, yakni common factors, yaitu faktor- faktor yang menentukan variasi data dari banyak variabel dan specific factors, yaitu faktor- faktor yang secara spesifik hanya menentukan variasi data dari variabel tertentu. Struktur hubungan korelasi yang tinggi antar variabel dikarenakan adanya pengaruh common factors yang sangat tinggi. Sebaliknya, struktur hubungan yang tidak terlalu tinggi antar variabel dikarenakan adanya pengaruh specific factors, yaitu dimana pengaruh common factors rendah Dillon, 1984. Tujuan dasar dari analisis faktor yakni orthogonalisasi variabel dan penyederhanaan variabel. Berkaitan dengan tujuan orthogonalisasi variabel, analisis faktor mentransformasikan suatu struktur data dengan variabel- variabel yang saling berkorelasi menjadi struktur data baru dengan variabel- variabel baru yang disebut sebagai Komponen Utama atau Faktor yang tidak saling berkorelasi. Sementara, berkaitan dengan tujuan penyederhanaan variabel, analisis faktor menghasilkan variabel baru yang jumlahnya lebih sedikit dari jumlah variabel asal, tetapi total kandungan informasinya total ragam relatif tidak berubah. Oleh karenanya, analisis faktor memiliki dua manfaat pokok, yaitu membantu menyelesaikan masalah multikolinieritas dan meningkatkan efisiensi serta efektifitas penanganan permasalahan Juniarti, 2001. 3.1.7. Model Sikap Multiatribut Setiap pemasar perlu mengetahui apakah konsumen bersikap mendukung atau tidak mendukung terhadap produknya, dan mereka juga perlu untuk mengetahui alasan dari sikap konsumen ini. Penelusuran sikap dengan memandang sikap secara multidimensi merupakan pandangan sikap yang lebih modern Simamora, 2002. Sedangkan pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan sikap multiatribut. Multiatribut berarti sikap terhadap suatu objek didasarkan pada penilaian atribut yang terkait dengan objek sikap yang dimaksud. Pendekatan sikap multiatribut bermanfaat untuk menelusuri atribut apa yang menyebabkan konsumen bersikap positif atau negatif terhadap suatu produk. Model sikap multiatribut menggambarkan rancangan yang berharga untuk memeriksa hubungan diantara pengetahuan produk yang dimiliki konsumen dan sikap terhadap produk berkenaan dengan ciri atau atribut produk Engel, et al, 1994. Model Multiatribut Angka Ideal . Salah satu dari alat analisis multiatribut adalah metode angka ideal. Aspek yang unik dan penting dari model angka ideal adalah model tersebut memberikan informasi berkenaan dengan ”merek ideal” dan informasi yang berkenaan dengan bagaimana merek yang sudah ada dipandang oleh konsumen Simamora, 2002. Dalam model angka ideal ini konsumen diminta untuk menunjukkan dimana mereka percaya suatu merek ditempatkan pada skala yang menggambarkan pelbagai derajat atau tingkat atribut yang menonjol. Konsumen juga akan menunjukkan dimana ”merek ideal” akan termasuk pada skala atribut ini. Menurut model ini, semakin dekat penilaian aktual suatu merek dengan penilaian idealnya, maka merek tersebut semakin ideal di mata konsumen dan menunjukkan konsumen mendukung merek tersebut. Hasil perhitungan angka ideal adalah berupa skor ideal yang digunakan untuk menentukan merek ideal.

3.1.8. Strategi Pemasaran