Karakteristik Responden Konsumen Minuman Jamu Gendong

Pendapatan Penjual Jamu Gendong. Para penjual jamu gendong meramu jamunya dengan cara diuleg. Masing- masing bahan tersebut diuleg dan direbus sebelum waktu subuh, untuk kemudian mereka jual pada pagi hari. Para penjual jamu gendong menjual jamu ramuan mereka seharga Rp. 1000gelas. Sedangkan untuk jamu bungkusan, mereka menetapkan harga sebesar Rp. 1500 sampai Rp. 2000gelas. Berikut kisaran pendapatan yang mereka peroleh setiap hari disajikan dalam Tabel 16. Tabel 16. Pendapatan Penjual Jamu Gendong per Hari Pendapatan per hari Jumlah orang Rp. 20.000 - - Rp. 20.000 - Rp. 40.000 2 50 Rp. 40.000 - Rp. 60.000 2 50 Total 4 100 Berdasarkan Tabel 16 tersebut, dapat diketahui bahwa pendapatan mereka sangat rendah. Namun, mereka menjelaskan bahwa penghasilan keluarga tidak hanya berasal dari hasil penjualan jamu gendong. Contohnya, salah satu diantara mereka berjualan makanan pada sore hari, yaitu bubur sumsum. Sedangkan tiga yang lain bergantung hidup pada penghasilan anggota keluarganya, baik anak atau suami yang juga berprofesi sebagai pedagang.

5.3. Karakteristik Responden Konsumen Minuman Jamu Gendong

Karakteristik responden yang dianalisis adalah jenis kelamin, umur, pekerjaan, status nikah, pendidikan terakhir atau yang sedang ditempuh, dan pendapatan. Komposisi responden berdasarkan jenis kelamin disajikan dalam Tabel 17. Tabel 17. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah orang Laki-laki 37 37 Perempuan 63 63 Total 100 100 Pada Tabel 17, dapat dilihat bahwa jumlah responden perempuan lebih banyak dari responden laki- laki, dengan persentase sebesar 63 persen dari total responden keseluruhan. Hal ini terjadi karena sebagian besar responden yang pernah mengkonsumsi jamu adalah wanita. Kaum wanita dikenal sebagai pribadi yang konsumtif, terutama terhadap produk-produk yang berkenaan dengan masalah penampilan dan kecantikan. Tabel 18. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Kelompok Usia Tahun Laki-laki Perempuan Total Jumlah orang Jumlah orang Jumlah orang 21 2 2 21 21 23 23 21-30 9 9 13 13 22 22 31-40 14 14 15 15 29 29 41-50 7 7 11 11 18 18 51+ 5 5 3 3 8 8 Total 37 37 63 63 100 100 Berdasarkan penelitian Praharsi 2004, karakteristik usia responden diklasifikasikan ke dalam lima kelompok, yaitu kurang dari 21 tahun, 21-30 tahun, 31-40 tahun, 41-50 tahun, 51 tahun ke atas. Pada Tabel 18, terlihat bahwa dari klasifikasi tersebut kelompok usia dengan jumlah responden terbesar adalah kelompok usia 31-40 tahun, yaitu sebesar 29 persen. Kemudian jumlah responden terbesar kedua adalah kelompok usia 21 tahun yaitu sebesar 23 persen. Jumlah responden terbesar ketiga dan keempat masing- masing pada kelompok usia 21-30 tahun sebesar 22 persen dan kelompok usia 41-50 tahun sebesar 18 persen. Selebihnya, kelompok usia 51 tahun keatas sebesar delapan persen. Tabel 19. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Utama Pekerjaan Utama Laki-laki Perempuan Total Jumlah orang Jumlah orang Jumlah orang TidakBelum bekerja 2 2 2 2 Ibu rumah tangga 4 4 4 4 Pegawai negeri 11 11 8 8 19 19 Karyawan swasta 13 13 21 21 34 34 PelajarMahasiswa 6 6 25 25 31 31 PedagangWiraswasta 7 7 3 3 10 10 Total 37 37 63 63 100 100 Pada Tabel 19, terlihat bahwa jenis pekerjaan responden terbanyak adalah sebagai karyawan swasta yaitu sebesar 34 persen, diikuti oleh pelajarmahasiswa sebesar 31 persen. Kemudian pegawai negeri sebesar 19 persen, pedagangwiraswasta sebesar 10 persen, ibu rumah tangga sebesar empat persen, dan responden yang memang tidakbelum bekerja sebesar dua persen. Jika dikelompokkan ke dalam responden yang bekerja dan tidak bekerja maka jenis pekerjaan yang termasuk dalam kategori bekerja 63 persen adalah pegawai negeri, karyawan swasta, dan pedagangwiraswasta. Sedangkan responden yang dikategorikan tidak bekerja 37 persen adalah responden yang memang tidak atau belum bekerja, ibu rumah tangga dan pelajarmahasiswa. Banyaknya responden yang masih sekolahkuliah disebabkan karena lokasi penelitian berada dekat dengan kampus IPB dan juga sekolah, seperti SMU Kornita. Tabel 20. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan Status Pernikahan Laki-laki Perempuan Total Jumlah orang Jumlah orang Jumlah orang Menikah 21 21 35 35 56 56 Belum menikah 16 16 28 28 44 44 Total 37 37 63 63 100 100 Karakteristik responden dikelompokkan berdasarkan status nikah responden, yaitu apakah responden telah menikah atau belum. Berdasarkan Tabel 20, diketahui bahwa mayoritas responden berstatus menikah, yaitu sebesar 56 persen dan sisanya sebesar 44 persen berstatus belum menikah. Besarnya jumlah persentase responden yang berstatus menikah disebabkan karena sebagian mahasiswa yang juga merupakan responden berstatus telah menikah. Tabel 21. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir Laki-laki Perempuan Total Jumlah orang Jumlah orang Jumlah orang SD 2 2 2 2 SMP 3 3 3 3 SMU 16 16 21 21 37 37 Diploma 2 2 7 7 9 9 S1 17 17 30 30 47 47 Pasca Sarjana S2S3 2 2 2 2 Total 37 37 63 63 100 100 Tingkat pendidikan responden terdiri dari SD, SMP, SMU, Diploma, Sarjana, dan Pasca Sarjana. Berdasarkan Tabel 21, terlihat bahwa tingkat pendidikan responden sebagian besar adalah Sarjana yaitu sebesar 47 persen, diikuti oleh SMU 37 persen, Diploma sembilan persen, SMP tiga persen, kemudian pada urutan terakhir masing- masing terdapat dua persen responden yang berpendidikan SD dan Pasca Sarjana. Tabel 22. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan per Bulan Pendapatan per bulan Laki-laki Perempuan Total Jumlah orang Jumlah orang Jumlah orang Rp. 500.000 11 11 22 22 33 33 Rp. 500.000 - Rp.1.000.000 9 9 17 17 26 26 Rp.1.000.000 - Rp.2.500.000 14 14 22 22 36 36 Rp.2.500.000 - Rp.5.000.000 2 2 1 1 3 3 Rp.5.000.000 1 1 1 1 2 2 Total 37 37 63 63 100 100 Pendapatan responden diklasifikasikan menjadi lima kelompok, yaitu kurang dari Rp. 500.000, Rp. 500.000-Rp.1.000.000, Rp.1.000.000- Rp.2.500.000, Rp.2.500.000-Rp.5.000.000, dan Rp.5.000.000. Berdasarkan Tabel 22, terlihat bahwa persentase pendapatan terbesar adalah pada kelompok pendapatan Rp.1.000.000-Rp.2.500.000, yaitu sebesar 36 persen. Kemudian persentase terbesar kedua adalah pada kelompok pendapatan Rp. 500.000, yaitu sebesar 33 persen. Persentase terbesar ketiga pada kelompok pendapatan Rp.500.000-Rp.1.000.000 sebesar 26 persen. Sementara persentase kelompok pendapatan Rp.2.500.000-Rp.5.000.000 dan Rp.5.000.000 masing- masing sebesar tiga dan dua persen. Semua responden yang dianalisis merupakan konsumen Minuman Jamu Gendong. Seluruh responden sudah pernah mengkonsumsi produk Minuman Jamu Gendong. Kelompok responden ini dianalisa, karena mereka merupakan konsumen yang mempunyai kesempatan menjadi konsumen setia Minuman Jamu Gendong. Maka selain jenis kelamin, umur, pekerjaan, status menikah, pendidikan terakhir atau yang sedang ditempuh, dan pendapatan, dianalisis pula pengalaman konsumen terhadap produk Minuman Jamu Gendong dan intensitas pembelian produk tersebut setiap minggu. Berdasarkan hasil kuesioner, secara bulat responden menjawab bahwa mereka semua sudah mempunyai pengalaman terhadap Minuman Jamu Gendong. Artinya, mereka sudah pernah membelimengkonsumsi produk Minuman Jamu Gendong sebelumnya. Konsumen memiliki selera dan kebutuhan yang berbeda- beda, tabel berikut menyatakan intensitas pembelian responden terhadap produk Minuman Jamu Gendong setiap minggu. Tabel 23. Intensitas Pembelian Minuman Jamu Gendong Setiap Minggu Intensitas Pembelian Jumlah orang Tiga kali atau lebih 76 76 Kurang dari tiga kali 24 24 Total 100 100 Seperti yang dapat kita lihat pada Tabel 23, sebagian besar responden 76 persen melakukan pembelian Minuman Jamu Gendong sebanyak tiga kali bahkan lebih setiap minggunya. Responden yang menjawab kurang dari tiga kali 24 persen tetap ikut dianalisa karena mereka juga merupakan konsumen yang mempunyai kesempatan menjadi konsumen setia produk Minuman Jamu Gendong di masa mendatang. Hal ini menunjukkan bahwa produk Minuman Jamu Gendong telah mendapatkan perhatian pasar dan tidak sedikit dari responden yang mempunyai loyalitas terhadap produk tersebut. Sehingga, produsenpenjual Minuman Jamu Gendong harus berusaha keras untuk mempertahankan perhatian pasar yang telah diperoleh, meluaskan pangsa pasar, membuat pasar mau menerima, menyukai bahkan memiliki loyalitas terhadap Minuman Jamu Gendong.

5.4. Karakteristik Produk Jamu Gendong